10.

231 19 0
                                    

10.

Lagi suntuk makanya up!

Sekedar caper sama readers wkwk....

Happy reading ❤️

....

Tuuut..... tuuuut... tuuut...

Langsung saja Dion memutuskan sambungan telepon tersebut, takut putri bungsunya akan semakin sakit hati.

Kini seluruh atensi mengarah kepada Electra yang tengah menatap Dion dengan mata berbinar.

"Pah, kenapa mau di tolak sih? Oma tuh baik mau ngerayain sebagai bentuk apresiasi. Sayang tau pah, kalau di sia-sia in." Ucap Electra menjelaskan maksudnya.

"Tapi kam-"

"Ck! El mah gapapa kali... Lagian ya, walaupun El dipersilahkan datang ke acara itu, El pasti bakal lebih milih buat main sama Eca dan Vanes." Ucap Electra.

"El...maafin oma kamu ya, oma-"

"Iya mah, santai aja kali, lagian ini juga bukan pertama kali toh? Jadi El udah biasa." Electra sengaja memotong ucapan kedua orangtuanya, bukan karena tidak sopan, melainkan Electra sangat malas jika dikasihani.

"Caper!" Ceplos Allan malas menatap wajah Electra. Langsung saja Dara menepuk lengan Allan pelan sebagai tanda teguran.

"Al, kamu gak boleh ngomong kayak gitu ya!" Tegur Lasma kesal kepada putranya ini.

"Emang kenyataan ko!" Kesal Allan.

"Lagian kenapa sih mama sama papah selalu belain Electra mulu? Semenjak kejadian itu, aku sama Dara selalu di nomor duakan! Apa mamah sama papah lupa siapa yang buat Dara hampir kecelakaan? Ma-"

"ALLAN! JAGA UCAPAN KAMU!" Bentak Dion sebelum Allan semakin kelepasan. Langsung saja Allan pergi meninggalkan meja makan tanpa mengatakan sepatah kata pun, lalu kemudian di susul Dara.

"El...." Lasma langsung saja menghampiri Electra, mengelus pundaknya.

"Ish! berapa kali sih harus El bilang? El tuh gapapa! Santai aja kali mah, udah kita makan aja, pamali tau berantem di ruang makan."

....

"Kak, kakak kenapa sih harus ngomong kayak gitu tadi di depan El?" Tanya Dara setelah sepuluh menit membiarkan Allan menenangkan dirinya.

"Gue udah berapa kali bilang sih sama lo! Kalau menurut gue mamah sama papah itu selalu gak adil sama kita! Oke, kalau sama gue sih gak apa ya mereka gak adil, tapi sama lo Ra! Gue kasihan sama lo! Lo sama Electra itu sama, kalian kembar tapi lo sadar gak sih? kasih sayang kedua orang tua kita itu lebih besar kepada Electra!"

Dara hannya termenung, membenarkan ucapan Allan. Tidak terasa air matanya langsung menetes mengingat kejadian dimana dia harus dirawat dirumah sakit beberapa minggu karena ulah Electra.

"Maaf kak, aku gak pernah mikir sampai kesana," Dara mengelap air matanya. Allan langsung saja mendekap erat Dara guna untuk menyemangati.

"Ssstt... Udah gak apa, lagian kamu juga masih punya abang, oma, sama opa." Perlahan Allan memejamkan matanya sembari menghirup wangi rambut Dara.

"Makasih ya, abang udah selalu ada untuk Ara, terimakasih banyak ya kak." Balas Dara dengan suara seraknya. Dara mengeratkan pelukannya, nyaman yang dia rasakan, terlebih lagi wangi mint yang sangat menenangkan.

"Setidaknya di keluarga besar lo gak selalu dipermalukan dan dimaki-maki Ra, lo juga masih punya abang yang selalu siap jadi sandaran lo. Bukannya gue iri sama lo, tapi sepertinya lo juga harus sadar, kalo disini, gue juga sakit Ra." Batin Electra. Selepas itu Electra mengelap air matanya dan langsung pergi ke kamar untuk melepaskan segala emosi yang dia tahan sedari tadi.

....

BRUUUM....BRUUUUM.....BRUUUM....

Suara deruman motor yang sangat mengusik indera pendengaran bagi orang normal, namun sangat menenangkan bagi Electra dan kawan laki-laki nya.

Setidaknya, hannya suara deruman itulah yang mampu membuat mereka ntenang selain suara dentuman musik club.

Malam ini Electra akan kembali bermain dengan Hiro, motor sport kesayangannya yang selalu dia pakai untuk membalap demi mendapatkan cuan. Bukan untuk Electra, melainkan untuk menambah modal cafe miliknya dan juga untuk rumah panti asuhan dan bagi orang yang membutuhkan. Electra juga akan membagikannya untuk anggota BLACK HEART  geng yang dia bangun bersama Satria.

Kenapa sebanyak itu? Ya karena uang hasil membalap hasilnya lumayan besar, Electra sangat bingung akan menghabiskannya seperti apa jika bukan untuk dibagi-bagikan. Terlebih lagi keluarga Electra ini termasuk keluarga konglomerat. Lagipun tidak ada salahnya berbagi.

"Semua perlengkapan udah siap?" Tanya Satria yang di acungkan dua jempol oleh Danu.

"Oke, sekarang suruh semuanya berkumpul." Titah Satria kepada Chiko sang sekretaris. Langsung saja Chiko memberikan aba-aba kepada anggota yang lain untuk berkumpul.

"Ada apa bang Sat?" Tanya Arul dengan cengiran jeleknya di mata satria.

Satria memicingkan matanya kepada Arul. "Cuma El yang boleh panggil gue kayak gitu! Selebihnya bakal gue tebas kepalanya tanpa belas kasihan." Sontak saja yang lainnya hannya bisa terkekeh, sebab mereka kenal betul siapa Satria ini. Pria baik hati dan lemah lembut, sangat tidak mungkin Satria melakukan ucapannya yang tadi.

"Ceritanya gue special nih?" Ledek Electra yang tiba-tiba saja sudah ada disamping Satria.

"Ck! Gajadi deh kata gue di cancel aja." Putus Satria. "Sekarang back to topik." Sambung satria lagi, kali ini raut wajahnya lebih serius.

Seperti biasa, Satria akan selalu memberikan wejangan sebelum lomba dimulai, tidak berlaku hannya untuk Electra saja, melainkan untuk seluruh anggota Black Heart juga. Walaupun Satria bukan yang tertua, tapi sebagai pemimpin harus dialah yang memberikan wejangan.

Druuum....druuum...druuum...

Electra dan lawan mainnya kini sudah siap menunggu aba-aba bendera dijatuhkan oleh perempuan yang berpakaian mini di depan mereka. Dengan mata tajam yang menatap lurus kedepan dan fokus yang selalu dijaga agar tidak terkecoh oleh lawan.

Hitungan mundur dimulai.

Satu....

Dua...

Tiga!!!

Bendera dijatuhkan.

Dengan sigap Electra langsung menancap gas motornya dan mulai membalapkan lawan-lawannya tanpa memberi mereka sedikit celah untuk lawan mendahului nya.

Kehebatan Electra dalam membalap jangan diragukan untuk ukuran perempuan remaja, Electra sangat hebat dan taktik yang dia gunakan sangat licik tentunya, bagi Electra lawannya ini sangat mudah sekali dikecohkan.

Sedikit pun Electra tidak merasakan yang namanya khawatir, takut jatuh dan lain sebagainya, sebab ingat! Electra bukan gadis lemah!

Electra cukup brutal malam ini, sangat terlihat sekali dia sedang mengeluarkan emosinya. Dia hannya bermain selama dua menit lebih.

"Dan pemenang kita malam ini ialah..... ELECTRA DARI GENG BLACK HEART!!!" Sorak sorai heboh dari geng Electra terdengar sangat semangat, walau sudah biasa mereka memenangkan perlombaan balap kendaraan tetapi tetap saja mereka selalu bangga atas pencapaian yang mereka dapatkan. Sorakan itu sebagai bentuk apresiasi kepada Electra.

"Kita bangga sama lo El!" Jerit Willy yang langsung menerjang Electra dengan sebuah pelukan yang sangat erat diikuti oleh yang lainnya. Sesaklah yang Electra rasakan, dan untung ada Satria yang langsung menengahi teman-temannya.

TBC!!!

Balek lagi nieh....

Hayooo... El aja dikasih sorakan plus pelukan erat dari gengnya sebagai bentuk apresiasi, nah kalian masa gak vote sebagai bentuk apresiasi sama Er?

Gak adil banget ih! Nanti gamau up cepet lagi dah!

VOTE...VOTE...VOTE... DONG! BUTUH ASUPAN VOTMEN NICH!

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang