19.

185 12 0
                                    

19.

"Maaf, sudah pernah menghakimi"
-people-

Happy reading ❤️

....

Dugh... Dugh... Dugh....

Entah sudah berapa kali Electra berhasil memasukkan bola ke dalam ring, namun itu semua belum bisa menghalau emosinya yang masih membuncah dari semalam.

"Ck! Balikin bolanya!" Kesalnya kian bertambah kala bola yang akan dia lemparkan langsung di rebut oleh manusia yang paling dia benci di sekolah ini!

Siapa lagi kalau bukan Zidan?

Yap! Manusia satu itu tiba-tiba datang dan langsung merebut bola.

"Ambil kalau bisa!" Tantangnya dengan nada tengil.

"Gue lagi males debat, jadi balikin bolanya!"

"Gak akan!" Ucap Zidan.

Zidan memantul-mantul kan bola itu tepat di depan Electra seperti menantang Electra.

Electra berbalik dan hendak pergi namun Zidan sengaja melemparkan bola itu hingga mengenai punggung Electra.

Sudah cukup!

BUGH!

Electra langsung berlari dan memukul wajah Zidan dengan kencang, membuat wajah Zidan menoleh ke samping.

Bibir Zidan sampai robek dan mengeluarkan sedikit darah. Cukup membuat Electra sedikit puas.

"Bangsat!" Geram Zidan menyeka darah itu.

Zidan menatap Electra tajam. "Pukulan lo lumayan, tapi masih payah!" Ledeknya. Raut wajahnya kini berubah tengil.

"MAKSUD LO APA?!" Bentak Electra dan tanpa aba-aba dia langsung menerjang Zidan lagi dengan pukulan-pukulan mautnya.

Zidan membalas dan akhirnya pertengkaran mereka di tengah lapangan kini menjadi pusat perhatian banyak orang.

Tidak ada yang berani memisahkan.

Kini pakaian putih mereka sudah tampak kotor dan lusuh! Rambut Electra pun sudah sangat berantakan.

Kacau! Itu lah deskripsi dari penampilan mereka saat ini.

"WOI BERENTI!" Jerit Vanecia dari pinggir lapangan, sedangkan Theresa sudah berlari menghampiri Zidan dan Electra. Vanecia pun langsung datang menyusul.

"WOI! INI MASIH DI AREA SEKOLAH!" Seru Vanecia lagi.

"YANG LAIN BANTUIN DONG! JANGAN NONTON DOANG! GUE CONGKEL JUGA TUH MATA!" Lanjut Vanecia.

Beberapa murid laki-laki turun ke lapangan dan memisahkan Zidan dan Electra. Cukup sulit untuk memisahkan mereka, sebab keduanya sama-sama kuat dan hebat dalam bela diri.

....

"Cemen lo Dan. Berani kok sama perempuan, katanya mau ngelindungin kamu hawa, nyatanya malah lo ajak baku hantam." Ucap Putra.

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang