23.

179 15 1
                                    

Happy reading ❤️

....

Derasnya hujan membuat keinginan Electra untuk pulang menjadi terhambat.

Setelah seharian diceramahi oleh guru killer, akhirnya beberapa jam yang lalu dia dan Zidan diperbolehkan untuk pulang.

Untung saja ancaman guru itu yang menghukum mereka membersihkan seluruh kendaraan yang ada di sekolah ini hannya sebatas gertakan agar dia dan Zidan menyelesaikan hukuman mereka dengan cepat.

Guru itu salah berekspektasi besar terhadap dirinya dan Zidan. Ingin rasanya Electra menertawai guru killer itu. Namun, rasanya tawa itu harus dia pendam karena sekarang dia cukup kedinginan.

Hari sudah gelap dan dia masih berada di sekolah dengan Zidan yang sudah tertidur pulas di sampingnya.

"Dasar cowo letoy! Baru ujan aja udah teler, gimana kalo badai? Langsung pingsan kali." Cibir Electra dalam batinnya.

Sedetik kemudian mata Zidan mengerjap-erjap, sepertinya dia akan bangun. "Hoaaam ... udah pagi ya?"

"MUATA LO PAGI! GAK LIAT LO SEKARANG KEJEBAK UJAN SAMA GUE?" Jangan lupa, tidak akan Electra bersikap biasa saja kepada Zidan setelah ini. Ralat, TIDAK AKAN PERNAH!

"Eh si gELo? Ngapain lo di sini?"

"Lo yang ngapain nyebut gue gELo?" Sinis Electra.

"Panggilan kesayangan gue, sama kayak lo yang manggil gue Zidanjing." Katanya dengan senyum manisnya.

"Gosah senyum lo bau jengkol!"

"Apa hubungannya?"

"Gak ada! Sama kayak hubungan lo sama gue."

"Ekhem! Ini maksudnya lo ngode tentang hubungan kita? Lo mau pacaran sama gue?"

Spontan Electra menatap Zidan dengan tajam. "Dih! Ogah gue pacaran sama orang gila kayak lo! Udah gila, payah, bau jengkol, kasar sama cewe, dan yang paling penting, lo itu gak bisa romantis! Pasti kalo gue jadian sama lo itu tiap detiknya perang mulu." Ketus Electra.

Zidan merubah raut wajahnya menjadi lebih serius dan nafasnya seperti tidak teratur. "El, sebenarnya gue itu cinta mati sama lo."

Zidan terlihat sedang berusaha mengatur nafasnya. "Gue ... sebenernya gak sejahat itu sama cewe, gua cuman mau mencari perhatian lo, gue mau lo ngelirik gue dan selalu berinteraksi sama gue. Gue tau cara gue ini kelewatan, tapi satu yabg harus lo tau, gue cinta dan sayang banget sama lo. Dan gue mau minta maaf atas semua perlakuan kasar gue, dan juga perkataan gue yang selalu membuat lo lo kesel." Jeda.

"Gue mau lo tau perasaan gue selama ini. Mungkin lo udah terlanjur benci sama gue, dan gue minta maaf. Gue janji, setelah ini gue akan berubah dan menjadi cowo yang manis. Gua gak akan berlaku kasar. Tapi gue akan bersikap manis. Gue akan mencoba menjadi cowo yang romantis seperti yang lo mau. Lo ... mau kan jadi pacar gue?"

Electra terdiam. Bingung harus bersikap atau merespon seperti apa. Rasanya ini terlalu cepat dan terlalu tiba-tiba. Entah kenapa sekarang Zidan terlihat lebih tampan dari sebelum-sebelumnya, dan juga entah mengapa senyumnya bertambah manis berkali-kali lipat. Electra tidak suka raut wajah Zidan yang cemberut itu.

Melihat Electra yang diam tanpa bergerak sedikitpun membuat Zidan risau dan semakin deg-degan. "Okey gue sadar dari cara gue nembak lo aja gak ada romantisnya. Tapi-"

"Lo serius mau jadi cowo romantis?" Dengan cepat Zidan mengangguk dan tersenyum menanggapi pertanyaan Electra.

Zidan tersenyum semanis mungkin seolah meyakinkan Electra.

Electra tersenyum. Rasanya ini terlalu cepat. Tapi senyum Zidan terlalu manis! Dan juga sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Seketika pasokan udara terasa menipis kala Zidan menggenggam tangannya yang terasa dingin itu.

Entah apa mimpinya semalam sampai sekarang Zidan menyatakan cintanya dan berhasil membuat pipinya seperti kepiting rebus.

Diam-diam Zidan berusaha menahan gejolak tawa yang sudah dia tahan-tahan sejak tadi.

"Kalau gitu ... g-gue mau jadi pacar lo." Jawab Electra malu-malu.

Sedetik....

Dua detik....

Tiga detik....

"PFFTTT HAHAHAHAA ANJIR MUKA LO! GAK TAHAN GUE SIAL!"

"LO GAMPANG BANGET GUE BOONGIN. YAKALI GUE SUKA SAMA LO DAN MENDEM PERASAAN GUE! HAHAHAHA!!!"

Pipi Electra memanas. Sekali gerak tendangan mautnya sampai tepat di wajah Zidan yang sedang puas menertawai dirinya.

"BRENGSEK LO ANJING!" Umpat Electra ketika Zidan langsung lari menuju ke motornya.

"DENGERIN KATA-KATA GUE INI ZIDAN. GUE BAKAL BALES PERBUATAN LO!"

....

TBC

Senyum dong, masa cemberut mulu - Satria
Apa liat-liat? Mending lu ngevote - Electra
VOTE CEFFAT! - Zidan
Lo cantik kalo ngevote - Theresia
Lo mirip gue kalo ngevote - Vanecia

Jangan lupa follow ig&wp : ercdh_stg

Coba cek lagi deh, udah vote atau belum

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang