14.
"Untuk apa bertanya, jika peduli saja tidak!"
-El-Happy reading ❤️
....
"Weiiisst... Rame juga nih kantin, ada apa ya kira-kira sampe rame kayak gini?" Pertanyaan bodoh itu terlontar dari mulut Electra yang langsung menaikkan darah Vanecia seketika yang memang dari tadi sedang membludak-bludak.
"El!! Pertanyaan lo gak logika banget tau gasih! Jangankan kalo ada apa-apa, hari biasa aja kantin selalu rame!" Kesalnya.
"Yeuuuh santae dong! Lo kan lagi emosinya sama geng Putra, bukan sama gue!" Jawab Electra.
"Lumayan serem juga ye si Vanecia kalo lagi badmood gini. Jadi pengen jailin." Batin Electra. Emang kalo bukan sifat setan bukan Electra namanya.
"Van-" belum sempat Electra melanjutkan ucapannya seseorang menyenggol dirinya cukup kuat, sangat kentara sekali jika itu di sengaja.
"Eh sorry ya bitch! Lo nge halangin jalan tadi." Ucap perempuan yang sengaja menyenggol Electra tadi dengan suara yang di imut-imutkan. Persis suara anjing ngemis makanan menurut Electra.
Sebelum perempuan itu pergi Electra mencekal tangannya cukup kuat sehingga perempuan itu kembali ketempat ia berpijak tadi.
"Gue gak masalah lo mau nyenggol gue sekuat apapun, bahkan lo mau nyenggol gue pake mobil sekalipun! Tapi dengan lo nyebut gue bitch itu gue gak terima! Lo punya sopan santun gak?! Kalaupun lo sengaja atau enggak, setidaknya lo gausah bilang gue bitch! Karena yang jalang itu lo! Bukan gue!" Sentak Electra.
"Halah!! Lo kali yang bitch! Liat aja baju lo! Ketat banget, mana tepos lagi! Gak malu lo?" Sinis perempuan itu.
"Lah trus kalo baju gue ketat baju lo apaan? Bahkan baju lo nunjukin warna beha lo!" Jawab Electra menusuk.
"Lo yang harusnya malu! Pamer kok badan, noh yang harus dipamerin mah prestasi!" Lanjut Electra.
"Dih! Kayak lo punya prestasi aja!" Ucapnya meremehkan Electra.
"Setidaknya gue punya prestasi di bidang non akademik! Sedangkan lo? Di bidang ranjang!" Setelah itu Electra tertawa meremehkan.
PLAK!!!
Hampir saja perempuan itu ingin menampar Electra, tetapi Vanecia terlebih dahulu menamparnya, sehingga kini wajah perempuan itu mengarah kesamping.
"Lo bisa ga? usah bikin keributan? Gausah caper! Dengan cara kayak gini lo gak bakal bisa masuk ke circle gue! Bahkan lo mau mohon-mohon seribu kali pun, gak bakal ada yang mau rekrut lo! Gue, Electra dan Theresia, paling benci sama manusia sampah kayak lo!" Jeda.
"Kita paling anti sama kata jalang! Karena kita bukan jalang, tapi lo! Jalang seharga 50 ribu aja soksokan mau jatohin Electra di depan umum. Bukan harga diri Electra yang jatoh, tapi harga diri lo!" Lanjut Vanecia.
"Pelanggan lo cuma kakek-kakek sama om-om, jadi gausah bangga deh, gaada yang bisa dibanggain dari diri lo!" Lanjutnya lagi.
Mata perempuan itu sudah memerah menahan air mata serta tangannya yang sudah mengepal. "LO BENER-BENER KETERLALUAN ANJING!!" Bentak perempuan itu. Lagi-lagi dia ingin melemparkan tamparan kepada Vanecia namun segera dicekal oleh Theresa.
"LO SEMUA BERANINYA KEROYOKAN ANJING!! EL, NANTIKAN PEMBALASAN GUE!" Ancamnya dan langsung pergi meninggalkan kantin dengan air mata yang meluruh.
"Dih! Dia duluan yang nyenggol malah dia yang ngerasa ke senggol." Celetuk Vanecia.
....
"Sialan banget emang tuh cewe gila! Perasaan tiap hari adaaa aja orang nyari masalah sama kita! Gak habis-habis anjir! Kesel juga lama-lama!" Curhat Vanecisa.
"Yeuuh... Namanya juga orang-orang sirik, gak mampu kayak kita akhirnya milih caper, mereka kira, mereka udah hebat kali ya?" balas Electra.
"Para manusia-manusia haus ketenaran!" Sontak saja Electra dan Vanecia menatap Theresa dengan raut wajah terkejut. Bagaiman tidak? Seorang Theresia mau mengeluarkan isi hatinya? Wajar sih, tapi INI TERLALU TIBA-TIBA!!! Biasanya dia akan selalu diam, tetapi jika masalahnya cukup serius, baru Theresia akan turun tangan.
"L-lo... Sehat kan Ca? Lo baik-baik aja kan?" Tanya Vanecia memastikan. Theresa hannya mengangguk dengan raut wajah bingung.
Seketika Electra dan Vanecia menghembuskan nafas lega, sebab Theresa sudah kembali seperti semula. Irit ekspresi, irit kata, dan irit-irit lainnya.
"Lo ngapain bawa gorengan?" Tanya Electra heran.
"Biar irit kayak Eca," jawabnya.
Electra yang tadinya loading kini langsung meringis malu ketika paham maksud Vanecia. "Eca emang orang yang irit, tapi gak sampe bawa-bawa gorengan ke cafe juga anjir! Irit lo malu-maluin gila!" Hina nya.
"Biarin sih! Penting gue makan! Lo mau?" Tawarnya. Electra mengambil salah satu gorengan itu.
Kalau gini kan, yang jadi malu tuh Theresa doang!
"Enak juga makan gorengan di cafe, nih gorengan jari berasa naik level." Ucap Electra senyum-senyum menatap gorengan di tangannya.
"Lo gak mau Ca?" Tanya Electra, namun hannya dibalas gelengan oleh Theresa.
"Enak loh Ca! Berasa makan udang lobster!" Ucap Vanecia ngawur.
"WOI! MAKAN GORENGAN DI CAFE! GAK MALU LO PADA?" Jerit seorang laki-laki yang mampu membuat Vanecia, Electra, dan Theresa berjengit kaget. Seketika seluruh perhatian tertuju pada tempat mereka berada.
"Malu-maluin anjing! Gak kenal gue sama lo pada!" Lanjut laki-laki itu.
"HEH PUTRANJING! Lo kalo gak suka gausah liat! Lo kalo gak mau ngenalin kita, gausah sok akrab!" Balas Vanecia kesal.
"Gak ada juga yang mau kenal lo di sini! Gak habis-habis ya lo nyari masalah sama kita!" Lanjutnya.
"Kalian bisa gasih kalau ketemu ga berantem?" Lontar Theresa kesal.
"GAK BISA!" Jerit putra yang dimana kembali mencuri perhatian para pengunjung cafe.
"Nah kan! Emang dia biang keroknya! Dasar tukang cari masalah! Gak guna lo hidup. Mending pergi aja lo sana jauh-jauh!!" Usir Vanecia.
"Ga-"
"Mohon maaf apa kalian bisa untuk tidak membuat keributan? Kalian menggangu para pengunjung yang lain." Ucap seseorang yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping Zidan.
Semua perhatian tertuju kepada si pemilik suara tadi.
"LOH-"
TBC!!!
WEYYY UP DATE NIH PWEN!!
VOTMENT DUNGS BIAR MIN RAJIN UP!
BTW NAMA YG BENER TUH "THERESA" YGY BUKAN "THERESIA" KEMAREN² GW LUPA, MAKLUM GW ORANGNYA PIKUN AKUT
BTW JANGAN LUPA BACA CERITA GW YANG LAINNYA YEGESYE!!!
OH IYA SATU LAGI, INI GW UP SETELAH SELESAI NGETIK YA TANPA DI REVISI DULU MAKANYA MAKLUMIN AJA KALO BANYAK TYPO
FOLLOW IG&WP: ercdh_stg
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Nerd Girl [END]
Teen FictionElectra, gadis dengan sejuta kebahagiaan yang selalu ia pancarkan di depan semua orang, dengan celetukan dan perilaku anehnya dapat membuat orang-orang disekitarnya merasa terhibur. Meskipun ia dikenal dengan seorang Bad Girl yang sangat anti dengan...