04.
Hidup mah bawa santai aja, tapi kalo rumah jangan di bawa. berat soalnya!
-Electra Harlow-
Happy reading❤️
....
Saat ini Electra sedang berada di angkutan umum, karena motor matic miliknya sedang diperbaiki. Dan kebetulan hari ini Vanecia tidak membawa mobil, alhasil dirinya terpaksa pulang dengan naik angkutan umum.
Sebenarnya tadi Theresa sudah menyuruh agar Electra pulang bersama Vanecia saja, biar dia yang pulang naik angkutan umum, tetapi Electra merasa tidak enak, lalu Electra mencari alasan dengan bekata bahwa tadi Theresa berangkat ke sekolah bersama Vanecia, maka pulangnya juga harus bersama Vanecia, dan untung saja Theresa kali ini mudah untuk dibujuk, dan akhirnya Electra yang jadi naik angkutan umum.
Electra merasa sangat bosan karena ponselnya sedang habis baterai, ditambah sama sekali dia tidak mengenal siapapun di antara ibu-ibu ini yang sedang berada di dalam angkot. Sangat suntuk rasanya.
Angkot berhenti menandakan ada penumpang yang akan naik, Electra yang tadinya ogah-ogahan melihat ke arah pintu sekarang raut wajahnya berubah berseri karena dia mengenal ibu-ibu yang baru saja memasuki angkot ini. Yah! Tidak salah lagi! Electra mengenalnya.
Dia adalah ibu Surya, tetangganya dulu atau lebih tepatnya patner berantemnya Electra sewaktu kecil.
"Eh! Disini ada anak bandel! Pantes nih angkot auranya panas!" ucap ibu itu sambil melirik Electra dengan sinis.
"Siapa yang ibu maksud?" tanya seorang ibu-ibu yang duduk didepannya.
"Itu tuh yang duduk di pojok!!" tunjuk ibu Surya dengan dagunya.
"Auranya yang panas, atau ibunya yang kayak setan?" tanya Electra yang sedari tadi sudah menunggu moment ini.
"Berani ku sama saya!!" bentak ibu itu sedikit melebarkan matanya.
"Lah? Sejak kapan saya takut sama situ?" Electra semakin semangat membuat ibu Surya emosi.
"Hilih! Dasar, orang kaya kok naik angkot!! Situ keluarganya udah bangkrut?!!" sewot ibu Surya.
"Hilih!! Dari dulu sampai sekarang masih naik angkot! Situ keluarganya belum pernah ngerasain kaya, ya?!!" Electra semakin menjadi memanasi ibu Surya.
"Apa? Mau berani sama anak sultan?!" Electra sekali lagi mengejek ibu Surya.
"HEH! KAMU JANGAN SEMBARANGAN YA!! SULTAN ITU NAMA SUAMI SAYA! GAK USAH NGAKU-NGAKU KAMU JADI ANAK SUAMI SAYA!!" yap! Memang benar, sultan adalah nama suami ibu Surya.
"Namanya doang sultan! Tapi kere, hahahahaha ups!" Electra tertawa dan berpura-pura seperti sedang keceplosan.
Tampaknya ibu Surya sudah sangat panas terlihat dari raut wajah, keringat yang bercucuran, di tambah bola mata yang semakin membesar. Sama sekali tidak ada yang berani berbicara dan melerai perdebatan antara Electra dan ibu Surya.
Sampai sang sopir yang menghentikan mobil angkot dan berucap.
"BUAT IBU SURYA DAN ADEK, TOLONG JANGAN BERANTEM DI DALAM ANGKOT SAYA!! ANGKOT SAYA INI SUDAH DISUCIKAN DI MASJID TADI PAGI!! JADI, SETAN SEPERTI KALIAN BERDUA INI TIDAK PANTAS NAIK ANGKOT SAYA!! ATAU LEBIH SIMPEL NYA KALIAN SAYA TURUNKAN!!!" supir angkot itu emosi.
Para penumpang nampaknya sangat kecewa, karena adegan yang menurutnya seru ini harus terhenti.
"Loh pak! Padahal saya baru aja naik loh! Masa langsung di turunin? Saya gak mau bayar ongkos loh kalau saya beneran di turunin!" ucap Bu Surya tidak terima sekaligus mengancam.
"Elah, bayar goceng doang segala ngegas! Bilang aja gak mampu!" Electra sengaja membuat bu Surya menjadi lebih panas lagi.
"Diam kamu anak setan! Kalau kamu berani sama saya, ayo turun kita berantem!" Bu Surya langsung turun setelah angkot berhenti dan menunggu Electra keluar dari dalam angkot.
Setelah Electra turun, tanpa di sangka semua para penumpang juga ikut turun hendak menyaksikan pertarungan antara bu surya dan Electra. Dan hal itu membuat pak supir menjadi kesal antara ingin melerai Electra dan membujuk supaya para penumpang kembali lagi atau meninggalkan mereka tetapi tidak ada yang membayar ongkos.
"Ayo sini kamu maju!" setelah meletakkan belanjaannya, bu Surya langsung menyuruh Electra untuk maju terlebih dahulu.
Electra ingin maju tetapi.
"Awhs ... sakit!! Ini siapa sih yang narik-narik kuping gue!!" ringis Electra ketika tiba-tiba telinganya ditarik.
Sedangkan Bu Surya yang melihat siapa yang menjewer telinga Electra langsung melebarkan matanya dan membereskan barang belanjaannya kemudian langsung lari tanpa menghiraukan teriakan Electra yang memanggil namanya.
Para penonton tentu terkejut, tak terkecuali pak supir yang tadi nya sudah ingin menyaksikan acara jambak-menjambak rambut.
"Kamu!! Pulang sekolah bukannya pulang malah berantem sama ibu-ibu!! Gak malu kamu hah!" Suara itu ... yap! Electra mengenali suara itu. Itu adalah suara milik....
"Mamah? Kok mama bisa ada di sini?" tanya Electra heran, matanya sudah melotot menandakan bahwa dia sedang terkejut.
"Kamu yang ngapain di sini hah?!!! AYO PULANG!! SEMUANYA BUBAR-BUBAR!!!" Lasma- mamah Electra langsung saja membubarkan para ibu-ibu yang masih setia menonton mereka.
"Huuuuu!!" para ibu-ibu itu tentu merasa kesal, karena mereka tidak jadi menonton pertengkaran itu. Setelah itu para ibu-ibu kembali naik ke angkot.
Namun lain halnya dengan pak supir yang malah mendekati Electra dan Lasma. "Dek, bayar dulu atuh ongkosnya sama semua kerugiannya. Gara-gara adek penumpang saya, Bu Surya jadi pergi dan gak bayar ongkos nya." Ucap pak supir itu mengingatkan.
"Yaampun maafin anak saya ya pak, ini saya bayar uang kerugian bapak ya." Lasma yang sudah kelewat kesal hannya menuruti membayar kerugian yang di maksud oleh pak supir dari pada harus berdebat dulu.
"Tapi mah!-"
"Udah cukup, El!! Kamu diam aja, sana masuk ke mobil!" Lasma langsung memotong ucapan Electra karena saking geramnya.
Electra langsung menurut saja dari pada nanti harus menerima hukuman dari mamahnya.
TBC!!
Untuk kejadian yang di angkot itu jujur aku pernah ngalamin. Rasanya kaget sekaligus kesel juga. Bedanya aku gak ngelawan kayak yang di lakuin si Electra. Pertama karena ya aku belum cukup nyali dan kedua aku males banget nambah dosa dengan ngelawan ibu² tsb, plus aku laper abis pulang sekolah jadi gak mikirin apa yang dikatain sama ibu² itu.
20-08-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Nerd Girl [END]
Novela JuvenilElectra, gadis dengan sejuta kebahagiaan yang selalu ia pancarkan di depan semua orang, dengan celetukan dan perilaku anehnya dapat membuat orang-orang disekitarnya merasa terhibur. Meskipun ia dikenal dengan seorang Bad Girl yang sangat anti dengan...