33.

171 11 1
                                    

Happy reading ❤️

....

Kantin diselimuti oleh keheningan, semuanya menunggu kelanjutan dari perkataan Electra. Tidak ada yang berani mengangkat suaranya sebab ada Allan yang memang sudah diketahui anak dari pemilik sekolah.

"Hentikan semuanya, El," Allan menarik tangan Electra pergi dari kantin. Dari pada Electra membongkar rahasia yang sudah lama dilakukan oleh adik tersayangnya yaitu Dara. Pikir Allan.

Dia tau, Electra itu tipe orang yang nekat. Apa saja bisa dia lakukan, apalagi sekarang emosinya tengah memuncak akibat perdebatan mereka tadi.

Dia tidak ingin membuat Dara kecewa nantinya jika Electra membongkar semuanya dalam sekejap mata.

Selama ini Allan tau, bahwa Dara selalu di-bully habis-habisan. Jika bukan karena perjanjian mereka, sudah dari lama orang yang berani menyakiti Dara habis dalam detik itu juga.

Allan juga tidak tau, apa yang membuat Dara ingin menutupi identitasnya dan menerima saja ketika diperlakukan tidak manusiawi.

Selama ini Allan selalu menyalahkan Electra atas apa yang Dara alami. Itu semua ada alasannya.

Pertama, dia tidak tega melihat Dara yang kesakitan dan akhirnya melampiaskan dengan menyalahkan Electra. Allan juga kesal sebab setiap kali Dara kesakitan Electra tidak mau menjenguknya. Padahal kan mereka itu saudara kembar.

Dan alasan yang kedua adalah Allan ingin selalu memojokkan Electra, agar papahnya semakin terus memaksa Electra untuk bersekolah di sini.

Dan sekarang alasan kedua sudah terwujud. Sekarang tujuannya adalah untuk membuat supaya Electra terus menjaga Dara, bukannya malah membongkar semua rahasia Dara.

Electra menghempaskan tangan Allan dengan kasar. "Lo mau bawa gue ke mana sih, bang?"

"Jangan pernah ngakuin Dara sebagai saudara lo di sekolah ini. Jangan sampai ada yang tau kalau kita bertiga itu adalah saudara." Ucap Allan.

"Cih! Giliran di rumah lo sok-sokan manjain Dara, tapi giliran di sekolah, lo malah gak mau ngakuin dia! Saudara macam apa lo? Cuman buat manas-manasin gue? Sorry, gua gak kepanasan, karena gue bukan setan, tapi lo!" Allan menghela nafasnya penuh kesabaran.

"Lo cukup nurutin semua perkataan gue, dan semuanya aman. Dan satu lagi, jauhkan Dara dari pembully-an."

"Kenapa harus gue? Kenapa nggak lo aja? Lo kan abang tersayangnya dia," balas Electra.

"Gue nggak bisa. Lo tinggal turutin aja omongan gue, maka semuanya kelar!" Allan pergi meninggalkan Electra setelah mengatakan hal itu.

"CEMEN LO JADI COWO! TURUNIN AJA IMAGE LO SEBAGAI MOSTWANTED! LO ITU COCOKNYA JADI BANCI LAMPU MERAH! HAHAHA!" Allan mencoba menghiraukan hinaan Electra itu. Ini semua demi Dara.

....

"El, gue denger dari anak-anak, lo ditarik sama Allan. Lo punya urusan apa sama dia?" Tanya Satria.

"Makanya bang, jangan pacaran mulu. Ketinggalan informasi kan, lo!"

Satria mencebikkan bibirnya. "Gue nggak pacaran El!" Kesalnya.

Electra terkekeh. "Nggak kok, gue nggak ada urusan apa-apa sama dia."

"Serius?" Satria memastikan.

"Seriburius untuk lo, bang!" Ucap Electra.

"Pokoknya kalau ada yang berani sama lo, kasih tau gue." Allan menarik Electra ke dalam pelukannya. Tidak rela Electra disakiti oleh siapapun.

Setetes air mata keluar dari pelupuk mata Electra. Satu pertanyaan yang selalu muncul ketika Satria memperlakukannya seperti seorang princess. "Kapan Allan memperlakukannya seperti ini?"

....

SURAT UNDANGAN PENERIMAAN SISWA/WI PILIHAN DARI SEKOLAH KEJAYAAN

1. RAINA PUTRI
2. GALIH ARI
3. THERESIA
4. VANECIA REINELLA
5. CATRESNA

DIHARAPKAN PARA SISWA/WI YANG NAMANYA TERTERA DI ATAS BISA MELAKUKAN PERSYARATAN DAN KETENTUAN DALAM WAKTU YANG SUDAH DITENTUKAN.

JIKA ADA KEKURANGAN SEDIKITPUN MAKA DINYATAKAN GUGUR.

Tangan Theresia bergetar memegang surat undangan dari sekolah incarannya selama ini. Dia tidak menyangka bahwa dia bisa diterima di sekolah itu lewat jalur undangan. Dan yang membuat dia lebih bahagia adalah, dia tidak sendiri, ada Vanecia yang juga keterima.

Tapi satu yang membuat Theresia sedih. Electra. Bagaimana sekarang kabarnya? Semenjak Electra pindah, Theresia sudah tidak berhubungan dengannya lagi. Apakah Electra marah kepadanya? Atau tersinggung? Melihat  WhatsApp Electra yang jarang aktif membuatnya bingung harus apa.

Theresia adalah tipe orang yang lebih suka berbicara secara langsung dibandingkan lewat media sosial.

Sebenarnya dia tidak marah sebab Electra pindah sekolah, tapi pada saat itu dia tengah datang bulan sehingga membuat mood-nya sangat berantakan.

Theresia menghela nafasnya pelan.

TBC!!!

Jangan lupa votment!


Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang