21.

195 12 3
                                    


Happy reading ❤️

....

Seolah mengerti, para preman itu berjalan mendekat dengan senyum smirknya

Saat itu juga nafas Kirana semakin memburu dan tangannya tidak berhenti berusaha melepaskan cekalan tangan Satria.

"Sat, gue mohon...." Lirihnya sembari mengguncangkan tangan Satria.

Satria hannya menatap datar para preman itu. Hingga saat salah satu dari preman itu hendak menyentuh Kirana, Satria langsung berkata.

"Stop! Jangan ada yang berani mendekat." Satria kini menatap Kirana.

"Lo paham kan gimana cara gue buat menghancurkan keluarga lo?" Kata Satria. "Gue yakin otak lo gak selemot itu buat menyerap perkataan gue." Lanjutnya.

Kirana menelan ludahnya dengan susah payah, dia juga mengelap keringatnya yang sedari tadi tidak berhenti keluar. "Iya, Sat gue ngerti, gue gak akan mengganggu Dara lagi." Katanya.

"Tapi please biarin gue pergi kali ini." Mohonnya. Satria langsung melepaskan cekalan tangannya.

Dan tanpa mengukur waktu lagi Kirana langsung berlari sekencang mungkin meninggalkan Satria dan para preman itu. Kirana juga mengumpati teman-temannya yang malah diam saja tidak membela dirinya.

Sekarang Satria menatap para preman itu dengan bangga. "Good acting!" Pujinya.

Ya, siapa sangka? Ternyata para preman itu adalah anggota Black Heart yang kebetulan sedang berkumpul di tempat ini.

"Gue cabut." Pamitnya dan langsung meninggalkan tempat itu. Sekarang tujuannya adalah membawa Dara ke rumah sakit. Siapa tau Kirana sudah berbuat hal yang kelewatan sebelum Satria datang.

....

"Bang Sat abis dari mana?"

Satria mengelus puncak kepala Electra sembari tersenyum manis. "Gue habis menolong pujaan hati gue El." Katanya dengan bangga.

"Dih! Nurut juga lo sama saran gue. Sekarang udah gak mau bully tuh cewe habis-habisan?" Tanya Electra.

Satria mengangguk, senyumnya belum luntur sejak kedatangannya ke basecamp.

"Gue sebenernya selama ini gak separah itu sih ngebully dia, gue cuman ngejek dia cupu aja, dan temen-temen gue yang di sekolah juga gak ada kok ngebully dia berlebihan, cuman ada satu orang doang, itu pun udah gue suruh buat berhenti bully cewe pujaan hati gue." Adunya kepada Electra.

"Emang dasar gila lo tuh! Suka sama cewe bukannya pdkt malah ngebully." Tutur Electra.

"Yeuh biarin sih! Namanya juga pdkt anti mainstream."

"Ya nggak gitu juga! Dahlah laper gue, mending makan aja!" Electra hendak bangkit tapi tangannya langsung ditarik oleh Satria sehingga kini Electra kembali duduk.

"Apaan sih!" Kesalnya.

"Gue bawa makanan nih!" Satria mengangkat sebuah pelastik bening yang berisikan makanan di dalam kotak.

Bad Girl & Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang