16. Insiden

2 1 0
                                    

Pagi ini Amaranth bangun lebih dulu dari yang lainnya, suasana pagi hari yang sejuk dan kabut awan menutupi puncak kebun teh membuat pemandangan begitu indah.

Amaranth memilih pergi kedapur untuk membuat sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhnya.

Saat didapur Amaranth mencari-cari bahan minuman yang akan dia buat, Amaranth membuka laci-demi laci untuk menemukan barang yang dia cari tapi tidak ditemukan juga.

"Dikulkas kali ya" Amaranth membuka kulkas dan benar saja coklat yang dia cari ada dikulkas.

Amaranth memilih untuk membuat coklat panas bukan hanya untuk dirinya tapi untuk anggota keluarga lainnya juga.

Amaranth mulai mencairkan coklatnya dan menyeduhnya dalam cangkir gelas yang sebelumnya sudah dia siapkan.

"Ok selesai" Amaranth membawa coklat panas itu kemeja makan, Amaranth memilih untuk lebih dulu meminum coklat panasnya sambil menunggu yang lainnya bangun.

"Lo Ra kamu udah bangun?" Dina yang kaget melihat Amaranth yang meminum coklat panasnya.

"Hehe iya ma" cengir Amaranth

"Ooh iya aku juga buatin kalian coklat panas" ucap Amaranth menunjukan coklat panas yang dia buat.

"Wah enak ni" Dina duduk disebelah Amaranth dan meminum coklat panas yang dibuat Amaranth.

Sedang asik mengobrol Dina dan Amaranth dikagetkan dengan kedatangan Batsya dengan selimut tebal yang menyimuti tubuhnya.

"Bagi dong" Batsya langsung mengambil secangkir coklat panas.

"Hari ini kita mau kemana aja ma?" Tanya Batsya yang sudah meminum coklat panasnya.

"Sungai"

"Ngapain ma?" Kini Amaranth yang bertanya.

"Berak" Bukanyanya Dina yang menjawab melainkan Baran yang baru muncul dan duduk dikursi samping Batsya.

"Sembarangan kamu" Tegur Dina pada anak laki-lakinya itu.

"Canda ma" Baran menyengir dengan wajah bangun tidurnya.

"Kita mau main arung jeram"

Terlihat Dirga yang sudah segar ikut bergabung dengan mereka dimeja makan.

"Wah seru tuh" ucap Batsya bersemangat, berbeda dengan Amaranth, sebenarnya Amaranth tidak takut dengan arung jeram yang dia takutkan adalah bagaimana jika dia tenggelam sementara Amaranth tidak bisa berenang.

"Mama udah ga sabar lagi" sama halnya dengan Batsya Dina juga tidak kalah bersemangat.

"Lo kenapa diem aja, lo ikut kan Ra?" Tanya Batsya memastikan.

"Harus dong sayang, biar semuanya bisa ikut main" bukannya Amaranth yang menjawab melainkan Dina.

"Iya gw ikut" putus Amaranth.

"Nah gitu dong" Dina memeluk Amaranth yang berada di sebelahnya.

Setelah obrolan itu, Dina menyiapkan sarapan untuk mereka semua yang di bantu oleh Amaranth dan Batsya agar lebih cepat.

Saat selesai menyantap sarapannya mereka semua mulai mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa kesungai.

Mulai dari sunblok, sunscreen, baju, topi dan juga sepatu. Semuanya dimasukan dalam satu tas agar tidak terlalu bercecer.

Sudah siap dengan perlengkapannya Amaranth dan Batsyapun beranjak menuju ruang tamu.

"Yok Ra" keduanya pergi menuju Ruang tamu

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang