Hari ini tepat 3 hari Amaranth dirawat dirumah sakit dan hari ini juga Amaranth sudah diperbolehkan untuk pulang.
Amaranth duduk di atas brangkarnya, Amaranth sudah berganti baju dan siap untuk pulang.
Sementara itu Daiyan dan Fatih sudah pulang duluan karna ada urusan mendadak.
"Ngapain ngelamun Ra?" Baran menepuk bahu Amaranth.
"Hah?" Kaget Amaranth.
"Ngelamunin apa?" Ucap Baran yang sudah duduk disamping Amaranth.
"Bang?" Panggil Amaranth.
"Apa hemm?"
"Emm abang ngerasain perubahan sikap Batsya ga si?" Tanya Amaranth dengan berbisik.
"Perubahan gimana maksudnya?"
"Batsya kayak lebih diem aja dan juga dia kayak ngejauh dari gw"
"Kayaknya nggak de Ra, prasaan kamu aja kali"
"Emm mungkin juga si"
"Ga usah terlalu difikirin" Baran mengusap kepala Amaranth.
Semuanya sudah siap, setelah itu mereka pergi mwninggalakan ruangan itu dan menuju mobil mereka.
Saat berada di dam mobil dengan Amaranth di posisi tengah antara Baran dan batsya sementara Dina dan Dirga duduk dikursi depan.
Diperjalanan tidak ada yang membuka suara satupun, hanya keheningan yang terjadi.
Amaranth terus memperhatikan Batsya yang sedari tadi hanya melihat keluar jendela.
Amaranth bingung harus melakukan apa, dia seperti dicuekin oleh Btaysa sedari kemaren Batsya tidak berbicara dengannya. Amaranth memutuskan untuk mengajak Batsya mengobrol.
"Sya?" Panggil Amaranth.
Mendengar panggilan dari Amaranth Batsya hanya menoleh tidak bermaksud untuk membalas perkataannya.
Merasa diabaikkan Amaranth hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya, dia tida tau apa yang terjadi hingga Batsya menduaminya seperti ini.
Pusing memikirkan itu Amaranth memilih untuk memejamkan matanya dengan earphone yang terpasang ditelingannya ditelinganya.
"Ada yang mereka sembunyiin" Batin Amaranth masih dengan memejamkan matanya.
Amaranth menghabiskan waktu diperjalanannya dengan tidur.
2 jam sudah berlalu kini mereka sudah tiba diruma, jam sudah menunjukan pukul 18:30 WIB.
Amaranth langsung pergi kekamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang pegal-pegal.
Amaranth berbaring dikasurnya dan mulai memejamkan matanya.
Baru saja Amaranth memejamkan matanyan terdengar suara pintu kamar yang terbuka. Amaranth membuka matanya dan melihat siapa yang masuk kekamarnya.
"Lo ga tidur?" Tanya Batsya
Ya orang yang membuka pintu kamar Amaranth adalah Batsya.
"Baru mau tidur" ucap Amaranth merubah posisinya menjadi memiringkan tubuhnya memeluk guling disampingnya.
Batsya menghampiri Amaranth dan ikut berbaring disamping Amaramth. Amaranth yang merasakan pergerakan dikasurnya langsung memutar posisinya melihat kearah Batsya yang sudah berbaring menghadap dirinya.
"Kenapa?" Tanya Batsya yang sedang melihat dirinya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Gw ada salah ya sama lo?" Tanya Amaranth tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Short StoryTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...