42. keluarga baru, lagi?

1 0 0
                                    

Sejak pulang dari rumah sakit Amaranth hanya terdiam, melamun dan sesekali menangis.

"Ra ikut Abang yuk" ucap Ryan yang berada di samping Amaranth.

"Ryan besok aja" ucap Maya, yang melihat kondisi Amaranth yang belum memungkinkan untuk pergi kemana-mana.

Dert Dert

Handphone Amaranth yang berada di atas meja bergetar yang membuat perhatian semua orang.

Amaranth mengambil Handphonenya dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan.

085380xxxxxx

"Gimana hari ini?, Menarik bukan"

Amaranth hanya menghela nafas berat melihat pesan dari orang yang selalu menerornya.

Amaranth benar-benar hanya pasrah dengan orang itu, mungkin saja penyebab semua ini adalah orang itu, tapi di satu sisi Amaranth juga bisa tahu bagaimana sifat asli Dina, yang ternyata membenci Mamanya dan juga dirinya.

"Biar Mama aja Bang" ucap Maya, ingin mengambil kotak obat itu dari pangkuan Bintang.

"Ga usah ma, biar Abang aja" Bintang mengeluarkan satu persatu obat yang diperlukan untuk mengobati kaki dan juga wajah Amaranth yang memar dan sedikit berdarah diujung bibir.

"Ra liat sini bentar"

Bintang membersihkan luka Amaranth dengan alkohol. Membersihkan bekas darah yang sudah mengering.

Tidak ada ringisan yang keluar dari mulut Amaranth hanya ekspres gelisah yang membuat Bintang kebingungan.

"Kenapa?" Tanya Bintang yang khawatir melihat ekspresi wajah Amaranth yang gelisah.

"Gapapa" ucap Amaranth dengan senyum tipis.

"Sayang, kamu jangan terlalu dipikirkan perkataan Mama Dina tadi ya, mungkin Mama kamu lagi kecapekan aja, makanya dia ngomong gitu" ucap Maya mengelus kepala Amaranth.

"Mama?" Tanya Amaranth tersenyum sendu.

Amaranth menghembuskan nafas beratnya.

"Bang jalan yuk" ajak Amaranth ke Ryan yang sedari tadi memperhatikannya.

"Yuk"ucap Ryan tanpa pikir panjang, Ryan berdiri lalu menarik tangan Amaranth untuk berdiri.

"Ma kami pergi dulu" pamit Ryan pada Maya.

"Kamu yakin sayang mau keluar?, pipi kamu masih lebam banget itu" ucap Maya yang khawatir melihat keadaan Amaranth.

"Gapapa tante ini udah mendingan kok, aku juga pengen cari udara segar buat nenangin pikiran" ucap Amaranth mencoba meyakinkan Maya.

"Yaudah kalau gitu, kalian hati-hati jangan pulang malam"

"Dan satu lagi Ryan kamu jagain Amaranth, kalau terjadi sesuatu langsung telpon Mama atau Papa" sambung Maya.

"Iya Ma" ucap Ryan dan langsung ingin menarik tangan Amaranth keluar, namun sebelum benar-benar meninggalkan ruangan keluarga, langkah mereka terhenti saat tiba-tiba Bintang berbicara.

"Abang ga di ajak?" Tanya Bintang tiba-tiba.

Keduanya membalikkan tubuh melihat kearah sumber suara.

"Abang ga kerja?" Tanya Amaranth.

"Nggak, hari ini Abang ambil cuti"

"Yaudah, ayok ikut kita aja" ucap Ryan.

Bintang menganggukkan kepalanya, ketiganya berpamitan ke Maya dan langsung pergi.

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang