18. Kehilangan

3 2 8
                                    

"Gw capek kayak gini terus" ucap Batsya disela-sela tangisnya.

"Shuttt gw ada disini" ucap seseorang datang memeluk Batsya.

Batsya menangis dipelukan Daiyan. Ya orang itu adalah Daiyan, tidak lama setelah Batsya keluar Daiyan juga ikut keluar.

"Gw minta maaf" Daiyan memeluk dan mengusap kepala Batsya.

"Gw capek Yan kalau terus kayak gini, gw juga punya hati Yan."

"Iya iya gw tau itu, tapi kita ga bisa ngelakuin apapun, ini semua terlalu rumit buat kita Sya"

"Lo yang buat ini semua jadi rumit Yan, kalau aja lo bisa ngilangin rasa bersalah lo itu, ini semua ga akan terjadi" Ucap Batsya mengurai pelukan mereka.

"Maafin gw Sya, gw cinta sama lo tapi gw juga ga bisa lepasin Amarantah."

"Brengsek lo Daiyan!" Teriak Fatih dan langsung melayangkan tinjuan kewajah Daiyan.

"Daiyan!" Kaget Batsya yang melihat Daiyan terjatuh direrumputan.

"Bajingan lo!" Fatih kembali melayangakan pukulannya keDaiyan dengan membabi buta.

Bukh

Bukh

Bukh

Melihat Fatih yang tidak berhenti memukuli Daiyan, Batsya langsung menarik Fatih dari tubuh Daiyan.

"Fatih berhenti!" Teriak Batsya

Fatih berhenti melayangkan pukulannya pada Daiyan, Fatih beranjak dari tubuh Daiyan dan menghadap ke Batsya.

"Lo penghianat!" Tunjuk Fatih tepat diwajah Batsya.

Batsya yang membantu Daiyan berdiri dibuat diam dengan perkataan Fatih.

"Dan buat lo jangan pernah deketin Amaranth lagi" tunjuk Fatih keDaiyan yang masih terduduk direrumputan.

"Lo ga ada hak buat larang gw deket sama Amaranth" balas Daiyan yang mencoba berdiri dengan dibantu Batsya.

"Orang berengsek kayak lo ga pantes buat Amaranth, dan satu hal lagi mulai sekarang lo ga berhak atas Amaranth" ucap Fatih lalu meninggalkan Daiyan dan Batsya yang terdiam mendengar perkataannya.

"Kacau semuanya kacau" ucap Daiyan mengacak-acak rambutnya prustasi

Batsya tidak berbicara sepata duakatapun, Batsya juga takut jika Amaranth mengetahui semuanya, entah bagaimana reaksi Amaranth jika mengetahui semuanya, mungkin saja dia akan membenci Batsya. Batsya menggeleng-gelengkan kepalanya dia tidak mau jika Amaranth benci padanya, Batsya sudah menganggap Amaranth sebagai adiknya sendiri.

Di kamar mandi rumah sakit terlihat Fatih yang sedang mencuci wajahnya yang memerah karna emosi.

"Kalian berdua akan dapat balasannya" ucap Fatih dengan tatapan tajamnya di hadapan cermin.

Setelah mencuci wajahnya Fatih beranjak pergi menuju ruangan Amaranth.

Saat memasuki ruangan Amaranth terlihat Amaranth yang sudah siuman dengan Daiyan yang berada disampingnya.

"Muka dua" batin Fatih

Fatih berjalan mendekati brangkar Amaranth dengan tatapan sinisnya di tujukan dengan Daiyan dan juga Batsya.

"Ra" panggil Fatih dengan tatapan teduhnya berbeda sekali saat melihat Batsya dan Daiyan.

"Kak" lirih Amaranth

"Gimana keadaan lo udah baikan?" Tanya Fatih

Amaranth hanya menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan dari Fatih.

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang