13. Teror

7 4 39
                                    

Amaranth sudah selesai menjalankan hukumannya, Amaranth memilih untuk beristirahat dibawah pohon dekat lapangan, suasana di luar kelas masih sepi, para siswa masih belajar di kalas masing-masing.

"Huh panas" ucap Amaranth mengpas-ngipas wajahnya dengan tangan.

"Emang tu guru ga ada kasiannya apa, udah tua banyak tingkah lagi" dumbel Amaranth.

"Mau beli minum uang di kelas lagi, sial banget gw hari ini" grutu Amaranth

Saat sedang mengipas-ngipas wajahnya Amaranth merasakan dingin di wajahnya, Amaranth melihat pelakunya ternyata Fatih yang menempelkan air mineral dingin kewajahnya.

"Lo kenapa kakak diluar?" Tanya Amaranth

"Balikin buku keperpus, terus liat kamu lari keliling lapangan kakak mampir beliin minuman" ucap Fatih menyerahkan satu botol air mineral dingin.

Dengan semangat Amaranth langsung mengambil air mineral di tangan Fatih, dia benar-benar haus habis di hukum Pak Toyan.

"Lo sendiri kenapa ga masuk kelas Ra?"

"Di hukum Pak Toyan"

"Kenapa sampe dihukum?"

"Ketauan ga masuk kelas pas jam pelajaran" jelas Amaranth.

"Bukannya Lo ke kamar mandi tadi?"

Amaranth bingung harus mengatakan yang sebenarnya atau berbohong  saja, pasalnya jika dia beri tau yang sebenarnya semuanya pasti akan runyam tapi jika dia berbohong apa yang akan dia katakan.

"Emmm itu gw  emang dari kamar mandi nah pas mau balik lagi kekelas  tiba-tiba jadi lapar, nah udah itu gw mutusin buat pergi kekantin ga jadi belik kekelas, nah pas dikantin ketemu sama Pak Toyan, jadi di hukum de" bohong Amaranth

Mendengar penjelasan Amaranth Fatih mengaanggukan kepalanya tanda mengerti.

"Kak, kakak ga masuk kekelas lagi?" Tanya Amaranth yang melihat Fatih hanya diam saja tidak beranjak dari duduknya untuk masuk kekelas padahal masih jam pelajaran.

"Males Ra"

"Masuk kak nanti dihukum juga"

"Biar-" ucapan Fatih terpotong akibat teriakan seorang guru.

"AMARANTH!" Triak pak Toyan

Mendengar suara Pak Toyan dengan cepat Fatih berlari kekelasnya, meninggalkan Amaranth yang kaget dengan suara triakan Pak Toyan.

Pak Toyan menghampiri Amaranth.

"Kenapa kamu duduk disini, bukannya saya menyuruh kamu untuk lari mengeliling lapangan?" tanya Pak Toyan yang sudah berada di hadapan Amaranth.

"Udah selesai pak"

"Kenapa cepat sekali, kamu berbohong Amaranth?" Tuduh Pak Toyan

"Bapak yang kelamaan perginya, saya ga bohong BAPAK" ucap Amaranth menekankan kata Bapak.

"Ooh begitu ya, baiklah kalu begitu Amaranth, kamu boleh pergi sekarang" putus Pak Toyan.

Mendengar itu Amaranth langsung berdiri dan mebersihkan roknya yang kotor.

"Makasih pak kalu gitu, saya pamit kekantin dulu" ucap Amaranth menyalami Pak Toyan.

"Lain kali jangan di ulangi Amaranth, jika kamu ketahuan tidak berada di kelaa saat jam pelajaran hukumannya akan lebih berat" peringat Pak Toyan.

"Iya pak ga akan saya ulang lagi"

Setelah itu Amaranth pergi menuju kantin, walau pun dia tidak membawa uang sepeserpun.

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang