26. Kecewa lagi?

1 0 0
                                    

Pulang sekolah Amaranth dijemput Baran dan juga Batsya ikut bersama mereka.

Diperjalanan tidak ada yang membuka suara Amaranth yang duduk dibelakang sibuk memainkan Handphonenya, sementara Batsya hanya memperhatikan Amaranth dari kaca mobil. Baran yang melihat kedua adikny yang berdiaman hanya menghrmbuskan nafas kasar.

Ditengah perjalanan Baran menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang terdapat banyak penjual makanan.

Sore cuaca sangat mendukung untuk makan dipinggir jalan matahari yang sebentar lagi akan tenggelam menambah kesan indah dijalanan yang dipenuhi jajanan kaki lima.

Amaranth dan Batasya mengehentikan aktifitasnya saat merasakan mobil Baran berhenti, keduanya melihat kearah Baran secara bersamaan.

"Kita cari makan dulu" ucap Baran pada kedua adiknya yang sedang menatapnya.

Mendengar itu Amaranth menlihat keluar jendela kaca mobil benar saja di samping mereka sudah bangak penjual makanan kaki lima.

Ketiganya turun dari mobil dan berjalan mencari makanan.

Saat sampai dipenjual bakso bakar Amaranth berhenti dan membuat Batysa dan Baran juga ikut berhenti.

"Bang beli bakso bakarnya 15.000 ya" ucap Amaranth pada penjual bakso bakar yang mendapat anggukan.

Ketiganya menunggu pesanan Amaranth, saat pesanan Amaranth sudah selesai ketiganya kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Saat sudah membeli makanannya masing-masing ketiganya mencari tempat duduk. Ketiganya memutuskan untuk duduk dikursi panjang yang menghadapt kejalanan.

Ketiganya sibuk memakan makanan mereka, sampai saat Amaranth mengatakan sesuatu.

"Kenapa kalian masih benci banget sama Theo sampai saat ini?" ucap Amaranth tiba-tiba dan membuat Baran dan Batsya langsung menghentikan makannya.

"Kenapa nanya gitu?" Bukannya menjawab pertanyaan Amaranth Baran malah balik bertanya.

"Ara cuma mau tau aja bang"

"Lo lupa ingatan atau lo pura-pura lupa kalu Theo penyebab Jihan meinggal" ucap Batsya dengan suara dinginnya.

"Kalau sebenarnya bukan Theo pelakunya apa kalian bisa memaafkan Theo?" Amaranth terus bertanya sampai membuat Batsya kesal dan memilih untuk pergi kemobil.

"Lo nggak usah bahas-bahas Theo lagi,  lo ga tau masalah sebenarnya jadi jangan ngungkit-ngungkit masalah yang ga sama sekali lo tau." Setelah mengatakan itu Batsya meinggalkan Baran dan Amaranth yang terkejut dengan perkataan Batsy

 Amaranth terkejut mendengar perkataan Batsya, sepertinya Batsya benar-benar marah padanya karna telah membahas Theo kembali.

Baran yang melihat raut terkejut diwajah Amaranth hanya bisa merangkul Amaranth.

"Batsya benar Ra kita ga usah ungkit luka lama lagi" ucap Baran memberi pengertian pada Amaranth.

"Tapi Bang seandainya kalau benar-benar bukan Theo pelakunya gimana?" tanya Amaranth 

Mendengar perkataan Amaranth,Baran menghela nafas gusar.

"Theo udah terbukti bersalah, dan dia juga udah ngakuin kalau dia yang memperkosa Jihan, jadi apalagi yang harus dibuktikan Ra. Semuanya udah terungkap."jelas Baran

"tapi kebenaran yang sebenarnya bukan Theo pelakunya Bang" batin Amaranth

Terjadi keheningan sesaat sampai Baran yang membuka suara duluan.

"kita pulang yuk" Baran berdiri dari duduknya dan mengulurkan tanganya menghadap Amaranth.

Tidak tinggal diam Amaranth menyambut uluran tangan Baran dan keduanya berjalan menuju mobil mereka yang terparkir dipinggir jalan. sementara itu Batsya yang sedari tadi sudah menunggu dimobil.

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang