"Kerufftop sekarang"
Melihat pesan itu Amaranth langsung beranjak dari kursinya.
"Mau kemana?, Bentar lagi pertandingan dimulai" ucap Batsya saat melihat Amaranth ingin pergi.
"Mau berak" bohong Amaranth, tidak mungkin dia berkata jujur bisa-bisa dia diamuk Batsya.
"Ga usah lama-lama" pesan Batsya. Menanggapi itu Amaranth hanya mnegancungkan jempulnya saja.
Amaranth mempercepat langkahnya sampai dia tidak melihat siapa didepannya.
"Aww" ringis Amaranth saat menabrak seseorang. Amaranth mendongakan kepalanya untuk melihat siapa orang yang di tabrak. Saat melihat orang itu wajahnya nampak asing bagi Amaranth mungkin dia anak dari sekolah lain fikir Amaranth.
"Eh maaf ga sengaja" Amaranth meminta maaf duluan karena memang dia yang salah. Saat Amaranth ingin pergi seseorang itu menahan tangan Amaranth.
"Lo Amaranth?" Tanya orang itu memastikan.
Mendengar namanya disebut sontak Amaranth kembali melihat kearah orang itu.
"Dari mana lo tau nama gw?" Tanya Amaranth.
Orang itu hanya diam saja tidak bermaksud menjawab pertanyaan Amaranth, merasa diabaikan Amaranth memilih untuk pergi, toh tidak ada gunanya mengetahui itu hal yang tidak penting pikir Amaranth.
Melihat kepergian Amaranth orang itu hanya diam dan memperhatikan, ternyata benar kata Theo Amaranth sangat mirip dengan Jihan.
"Juan cepat kesini" teriak seorang pelatih.
Ya orang itu adalah Juan, hari ini Juan ikut dalam pertandingan Basket melawan sekolanya Amaranth.
Saat sampai di rufftop Amaranth melihat Theo yang sedang mengisap rokoknya dengan baju seragam yang sudah tidak rapi.
Amaranth mendekati Theo yang sedang melihat kearahnya. Amaranth berdiri dihadapan Theo yang masih mengisap rokonya.
"Ngapain lo nyuruh gw kesini?"
"Duduk dulu" Theo menepuk-nepuk tepat di sampingnya.
Awalnya Amaranth ragu-ragu tapi dia menuruti apa yang Theo inginkan.
Saat Amaranth sudah duduk disampingnya Theo mematikan rokok dan mengambil posisi dihadapan Amaranth.
"Lo mau ngapain?" Panik Amaranth saat Theo merubah posisinya menjadi menghadap dirinya.
"Perkosa lo" ucap Theo yang membuat Amaranth semakin panik dan mencoba berdiri, namun saat Amaranth hendak berdiri taangannya ditahan oleh Theo, sontak Amaranth berteriak tapi Theo lebih dulu menutup tangan mulut Amaranth dengan tangannya.
"Kalau lo takut ngapain dateng kesini" Bisik Theo ditelingan Amaranth, yang berhasil membuat bulu kuduk Amaranth berdiri.
Theo melepaskan tangan Amaranth, lalu berkata.
"Lo bukan Jihan yang harus gw pertahanin mati-matian dengan segala cara" Tanpa sadar Theo menatap Amaranth dengan tatapan lembutnya.
Perkataan Theo berhasil membuat Amaranth terdiam. Amaranth melihat lakaki dihadapannya ini bukanlah lelaki yang diceritakan oleh Abangnya Baran sangat berbeda. bahkan Theo yang diceritakan oleh Baran adalah Theo yang keras, berengsek dan banyak lagi, sedangkan Theo dihadapannya saat ini adalah Theo yang rapuh terlihat dari cara dia menatap Amaranth dan cara dia menyebut nama Jihan.
"Dan satu lagi tolong buang jauh-jauh fikiran kotor lo itu" ucap Theo yang kembali mengisap rokoknya.
"Aneh" batin Amaranth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
ContoTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...