Iya, mereka berdua ikut balapan malam ini, dan lo harus jadi partner gw untuk ngalahin mereka" jelas Theo.
Mendengar itu sontak Amaranth membelakan matanya.
"Apa-apaan lo, ga mau gw" tolak Amaranth cepat.
"Ok gw kasih tau mereka kalau lo ada disini bareng gw" ancam Theo yang sukses membuat Amaranth ketar-ketir, bisa gawat kalau mereka tau Amaranth kesini dengan Theo.
"Theo bangsat, ini semua ga ada didalam perjanjian kita" Amaranth menyubit tangan Theo.
"Dan satu lagi lo belum kasih tau gw siapa mereka semua" sambung Amaranth.
"Makanya lo harus gw balapan baru gw kasih tau semuanya" jelas Theo.
"Gw mau pulang aja kalau gitu" Amaranth melangkahkan kakinya hendak pergi dari kerumunan itu, namun sebelum Amaranth meninggalkan tempat itu teriakan Theo membuat dia harus kembali lagi.
"Daiyan ce__!" Triak Theo
Sebelum Theo menyelesaikan perkataanya Amaranth lebih dulu menutup mulut Theo dengan tanganya. Merasa namanya dipanggil Daiyan langsung mengarahkan pandanganya pada Theo dan segerombolan teman-temannya.
"Theo please" Amaranth memohon.
Theo sempat terkesima dengan mata Amaranth yang memohon.
Deg
Theo merasakan aneh pada dirinya, melihat mata Amaranth yang berbinar membuat segaris senyum tipis dibibir Theo.
"Ekhemm, tatapanya bos dikendaliin" ucap Haikal menggoda Theo.
Theo gelagapan dan langsung melepaskan tangan Amaranth yang membekap mulutnya.
Sementara itu Daiyan dan Batsya sedari tadi memperhatikan Theo dan Amaranth, baru kali ini mereka melihat Theo bersama seorang wanita setelah kepergian Jihan.
Namu mereka tidak ambil pusing dengan Theo yang bersama wanita lain, toh tidak ada untungnya mereka memikirkan itu.
Daiyan yang melihat Batsya selalu memperhatikan Theo sedari tadipun mengengam tangan Batsya lalu menciumnya, tanpa mereka sadari Amaranth ada didekat mereka dan memperhatikan mereka berdua.
Deg
Melihat itu seketika Amaranth mengepalkan tangannya. Amaranth tau kalau Batsya dan Theo memang dekat tapi tidak sejauh ini.
Amaranth mencoba berfikir positif tapi hatinya tidak bisa berbohong ada rasa cemburu saat melihat Batsya dan Theo bersama.
"Jadi ini alasan lo Sya pergi diem-diem" batin Amaranth.
Sibuk dengan fikirannya Amaranth tidak menyadari kalau sedari tadi Theo sudah memasangkan helm dikepalanya sampai Theo mengeplak helm Amaranth membuat dirinya tersadar dari lamunannya.
"Naik" printah Theo yang sudah berada diatas motornya.
Tidak banyak bicara Amaranth menaiki motor Theo.
"Bos kalau kita menang balapan kali ini, kita bisa untung banyak" ucap Daniel.
"Mau taruhan?" Tanya Theo pada Dainel.
"Ga bos, gw yakin lo pasti menang ditambah ada penyemangat yang ikut balapan" ucap Daniel dengan alisnya yang naik turun.
Tidak menghiraukan perkataan Dainel, Theo langsung menjalankan motornya. Pertandingan akan segera dimulai.
Theo menghentiakan motornya tepat disamping motor Daiyan.
Berdekatan dengan Daiyan dan Batsya membuat Amaranth sedikit gugup dan juga cemburu melihat kedekatan mereka, apalagi Batsya memeluk pinggang Daiyan. Amaranth hanya menunduk tidak berani menatap mereka dengan terang-terangan takut mereka menyadari kalau cewek yang dibonceng Theo adalah dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Short StoryTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...