25. Marah

2 0 0
                                    

Pagi ini Amaranth bangun kesiangan akibat diintrogasi habis-habisan oleh Baran.

Pagi ini Amaranth tidak sarapan dan langsung berangkat diantar oleh Baran, dan Batsya dia tidak pulang dari semalam entah dimana dia saat ini. Telfon dari Baran juga tidak diangkat jadilah Amaranth hanya berangkat sendirian kesekolah.

Keduanya sudah diperjalanan menuju sekolah Amaranth, diperjalanan Baran meminggirkan mobilnya di dekat grobak penjual bubur ayam dan membelikan Amaranth satu porsi.

Setelah membeli bubur ayam Baran langusng memberikan bubur ayam itu pada Amaranth dan kembali melanjutkan
perjalanan mereka.

Saat dilampu merah mereka Amaranth melihat seseorang yang tidak asing baginya tepat berada di samping mobil Baran.

Saat Amaranth membuka kaca mobil benar saja orang itu adalah Fatih. Melihat Fatuh Amaranth langsung menyapanya.

"Kak" panggil Amaranth yang sukses membuat Fatih menoleh kearahnya.

Melihat Amaranth yang menyapanya Fatih membuka kaca hell fullficenya, Fatih tersenyum melihat Amaranth yang melambaikan tangan padanya. Namun senyum Amaranth hilang saat melihat Daiyan yang berada dibelakang Fatih.

Tapi tunggu dulu Daiyan tidak sendiri, ada seseorang yang diboncengnya. Amaranth sedikit mengeluarkan kepalanya untuk melihat lebih jelas siapa orang yang dibonceng Daiyan.

"Batsya" gumam Amaranth yang didengar oleh Baran.

Mendengar nama Batsya membuat Baran langsung menoleh pada Amaranth.

"Dimana?" Tanya Baran

"Itu dibelakang" ucap Amaranth tanpa menoleh sesikit pun.

Baran menoleh kebelakang, dan benar saja ada Batsya disana degan Daiyan yang mengoncengnya. Yang membuat Baran syok adalah Batsya memeluk pinggang Daiyan layaknya seperti sepasang kekasih padahal Amaranth ada disebelahnya melihat keduanya.

Saat lampu merah berganti warna menjadi hijau Baran menjalankan mobilnya menuju sekolah Amaranth.

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama kini Amaranth dan Baran sudah sampai didepan gerbang sekolah.

Saat sudah sampai Amaranth berpamitan pada Baran.

"Bang Ara masuk" ucap Amaranth menyalami tangan Baran.

"Nanti abang yang jemput" ucap Baran saat Amaranth ingin keluar dari mobilnya.

"Iya" ucap Amaranth pasrah, sejak kejadian semalam Baran menjadi lebih protektif padanya.

Amaranth memasuki halaman sekolah berbarengan dengan motor Daiyan dan Fatih yang memasuki halaman sekolah menuju parkiran.

Amaranth yang melihat mereka berusahah mengacuhkan mereka dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelasnya.

Saat sampai dekelas Amaranth hanya meletakan tasnya, dan langsung pergi lagi membawa bubur ayamnya dan sebotol air meneral.

Amaranth memutuskan untuk sarapan di rufftop sambil menunggu jam pelajaran masuk.

Amaranth duduk dilantai rufftop dengan bersandar dengan dinding pembatasa. Tidak bisa dibohongi Amaranth benar-benar lapar sampai dia sangat lahap memakan buburnya tanpa menyadari kedatangan Fatih.

Fatih mendekati Amaranth dan ikut duduk disampingnya.

"Enak?" Tanya Fatih yang memperhatikan Amaranth makan.

"Uhuk" Amaranth tersedak saat mendengar suara Fatih.

Melihat Amaranth yang tersedak Fatih langsung mengambil air minum yang berada disamping Amaranth dan membukakanya.

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang