01. Dia siapa?

38 37 8
                                    

Hari ini adalah hari dimana Amaranth dan Daiyan merayakan anniversary mereka yang ke 2 tahun, banyak hal yang telah di lalui mereka berdua, mulai dari pertengkaran kecil sampai pertengkaran besar yang mengakibatkan keduanya hampir putus, tak jarang keduanya menghabiskan waktu bersama.

Dikamar bernuansa putih terlihat Amaranth sedang sibuk mempersiapkan buku-buku sekolahnya, kini Amaranth menduduki kelas 12 dan sebentar lagi lulus, tidak membutuhkan waktu yang cukup lama kini Amaranth sudah siap dengan tas yang berada di punggungnya.

Saat Amarnth keluar dari pintu gerbang kosannya terlihat mobil berwarna hitam sudah terparkir di luar gerbang kosan Amaranth, siapa lagi kalu bukan mobinya Daiyan.

"tumben banget Daiyan bawa mobil biasanya pake motor buat jempu gw, apa karna hari ini hari spesial makanya dia bawa mobil" batin Amaranth.

Saat hendak ingin membuka pintu mobil bagian depan Amarnth di kagetkan dengan keberadaan seorang perempuan yang sudah menempati kursi di samping Daiyan.

"lo duduk di belakang" ucap perempuan itu yang melihat Amaranth yang ingin duduk di kursi depan.

"kamu duduk di belakang dulu ya Ra sama Fatih"ucap Daiyan yang melihat Amaranth yang hanya diam saja.

Mendengar perkataan Daiyan Amaranth hanya menurut dan pindah ke kursi belakang bersama Fatih dengan lesu.

Fatih dan Daiyan adalah kakak beradik seayah tak seibu, ibu Fatih adalah istri pertama dan ibu Fatih telah meninggal setelah melahirkan Fatih, Sejak kecil Fatih di asuh oleh ibunya Daiyan, tidak lama setelah itu ayah Fatih dan ibu Daiyan menikah dan lahirlah Daiyan yang hanya berjarak 1 tahun umurnya dengan Fatih.

Melihat Amarnth yang sudah masuk mobil Daiyan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah.

"pagi Ra"sapa Fatih

"pagi juga kak"balas Amarath dengan senyuman terpaksanya.

"kamu udah sarapan?"tanya Daiyan pada Amaranth

"belum"jawab Amarnth singkat

Mendengar itu Daiyan langsung mengeluarkan kotak makanan yang dia bawa dari rumah.

"nih makan"ucap Daiyan memberikan kotak makanan itu.

Dengan senang hati Amaranth mengambil kotak makanan itu, moodnya kembali membaik setelah tadi dibuat badmood oleh Daiyan yeng menyuruhya duduk di belakang.

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama kini ke empat orang itu sudah sampai di parkiran sekolah.

Daiyan mengandeng tangan Amaranth menuju kelas mereka, tanpa di sadari ada seseorang yang cemburu.

"Sakit banget ya Allah"batin seseorang itu

Sepanjang koridor Daiyan tidak pernah melepaskan gengamannya pada Amaranth.

Sampainya di kelas Daiyan tidak langsung masuk melainkan hanya mengantar Amaranth, setelah itu Daiyan langsung izin ke Amarnth untuk mengantar permempuan yang sedari tadi bersama mereka.

"Ra aku izin antar Batsya ke ruang guru dulu ya" izin Daiyan

Amaranth hanya mengganguk saja menanggapi ucapan Daiyan.

Kini tinggal Amarnth dan Fatih saja yang sudah duduk di kursi mereka masing, kursi Fatih terletak di belakang Amaranth dan kursi Daiyan terletak di samping Amaranth posisinya Amaranth duduk di pinggi dinding.

"Kak" panggil Amaranth pada Fatih yang sesari tadi melamun.

"Eh iya Ra?" kaget Fatih

"Kok ngelamun?, ngelamunin apa si?"tanya Amaranth

Amaranth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang