Malam ini semuanya beristirahat ditenda masing-masing karena besok pagi mereka akan menjalani kegiatan.
Saat semuanya tertidur dengan pulas Amaranth malahan tidak bisa tidur. Amaranth memutuskan untuk keluar tenda mencari udara segar.
Udara diluar sangat dingin membuat tubuh Amaranth sedikit menggigil.
Ting
Terdengar notifikasi dari handphone Amaranth yang berada di saku celananya.
Amaranth memutuskan untuk melihat handphonenya untuk memastikan siapa yang mengirimkan pesan.
"Kenapa belum tidur?"
"Theo" ucap Amaranth saat melihat nama yang mengirimkan pesan.
"Kenapa belum tidur?"
Terlihat Theo berada tidak jauh dari tempat Amaranth.
Amaranth hanya melihat ke arah Theo sekilas lalu memilih duduk di kursi yang berbeda disampingnya.
Tidak mendapat jawaban dari Amaranth Theo mengambil ranting yang sudah disedikan dan meletakannya tepat dihadapan Amaranth.
"Ngapain lo?"
Tidak menjawab pertanyaan Amaranth Theo malah sibuk sendiri menghidupkan api dari ranting pohon yang dia letakkan di hadapan Amaranth.
Saat api sudah menyala Theo mengambil kursi kosong dan duduk disamping Amaranth.
"Pake" Theo melemparkan jaketnya pada Amarnth.
Tidak bisa dipungkiri kalau udara malam ini sangatlah dingin dan Amaranth hanya menggunakan sweater tanpa dilapisi jaket. Rasa gengsi Amaranth lebih tinggi dari dingin yang dia rasakan.
"Theo?"panggil Amaranth
"Hemm" balas Theo dengan deheman.
"Gue mau nanya sesuatu sama lo?"
"Apa?"
"Kalau bukan lo pelaku yang perkosa jihan terus siapa pelakunya?"
mendengar pertanyaan dari Amaranth membuat Theo refleks mengalihkan pandangannya ke Amaranth.
Theo terdiam sejenak mendengar pertanyaan yang selama ini telah menghancurkan hidupnya.
"Lo percaya sama gw?"tanya Theo untuk meyakinkannya bahwa Amaranth percaya padanya.
Amaranth menganggukkan kepalanya.
Melihat itu Theo menatap dalam mata Amarnth yang membuat Amaranth gugup.
" Lo yakin mau tahu?"
Refleks Amaranth menganggukkan kepalanya.
"Tapi belum saatnya lo tau siapa pelakunya" setelah mengatakan itu Theo beranjak pergi meninggalkan Amaranth sendirian yang sedang kebingungan.
Melihat Theo yang beranjak pergi membuat Amaranth dibuat kesal sekaligus kebingungan.
"Susah itu lo ngasih tahu ke gw siapa pelaku sebenarnya" Amaranth menghembuskan nafas nafas lelah.
Cukup lama amaranta terdiam sendirian sampai akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam tenda karena cuaca semakin dingin.
Amaranta merebahkan punggungnya di karpet yang beralaskan kain. Sebelum tidur Amarnth mengecek Handphone nya untuk melihat siapa tau ada notifikasi dari Daiyan.
Dan benar saja saat Amaranth membuka ruang chat terlihat nama Dayan yang berada teratas, melihat itu Amaranth langsung membukannya dan segaris senyum tipis terbit dibibir Amaranth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Short StoryTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...