"Lo suka baca buku?" Tanya Theo yang memperhatikan Amaranth yang sedang memilih-milih buku.
"He'em" ucap Amaranth tanpa mengalihkan pandangannya.
Ya Amaranth dan Theo saat ini sedang berada di toko buku, sepulang sekolah keduanya langsung pergi menuju toko buku yang pastinya sudah diketahui Ryan.
"Lo sendiri suka baca buku?" Tanya Amaranth sambil berusaha mengambil buku yang cukup tinggi.
"Nggak"
"Terus ngapain Lo ikut gw kesini?" Tanya Amaranth yang masih berusaha mengambil buku yang berada cukup tinggi.
"Karena Lo"
Terlihat Amaranth kesulitan mengambil buku yang dia inginkan hingga membuat Amaranth harus berjinjit untuk mengambilnya namun bukannya hanya satu buku yang berhasil diambil tapi beberapa buku juga ikut terjatuh.
"Awas" Ucap Theo yang langsung menarik Amaranth hingga menabrak dadanya.
"Aw" ringis Amaranth yang merasakan nyeri di hidungnya yang menambrak dada Theo.
"Lo gapapa?" Theo menjauhkan Amaranth dari dadanya dan melihat keadaan Amaranth, terlihat hidung Amaranth yang memerah.
"Itu dada apa beton keras amat" ucap Amaranth mengelus hidungnya yang kemerahan.
"Baja" ucap Theo berjongkok dan mengumpulkan buku-buku yang berserakan dan mengembalikannya ketempat yang semula.
"Yuk pergi" Theo langsung menarik tangan Amaranth ke kasir dan pergi dari tokoh buku itu.
"Kita mau kemana lagi?" Tanya Amaranth saat memakai helm yang diberikan Theo padanya.
" Ga usah banyak tanya, Lo ikut gw aja"
Theo langsung menghidupkan mesin motornya dan langsung melajukan motornya.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 sore dan terlihatlah Amaranth yang sudah menggunakan baju tidurnya dan bersiap untuk turun kebawah.
Sementara ditempat lain Theo sedang menunggu seseorang di gedung tua dekat sekolahnya.
Terlihat Theo yang mondar-mandir menunggu kedatangan seseorang sampai terdengar langkah kaki seseorang yang mengarah memasuki ruangan.
Tubuh Theo semakin menegang seiring suara langkah kaki itu terdengar semakin mendekat dan tidak lama setelah itu terlihat seorang laki-laki dengan jaket hitam dan juga topi hitam.
Theo memicingkan matanya untuk melihat siapa laki-laki itu, wajahnya tertutup topi dan juga karena kurangnya pencahayaan membuat Theo kesulitan untuk melihat siapa laki-laki itu.
Namun sedetik kemudian terdengar suara tawa dari laki-laki itu yang membuat Theo semakin dibuat kebingungan.
"HAHAHA, Ternyata dugaan gw selama ini benar, ternyata LO DALANG DIBALIK INI SEMUA!" Teriak laki-laki itu dengan suara yang menggema.
Suara itu terdengar tidak familiar ditelinga Theo.
"Lo siapa?" Tanya Theo yang masih berusaha melihat wajah laki-laki itu.
Sedetik kemudian laki-laki itu membuka topinya dan terlihatlah wajah yang sangat Theo kenal.
"Fatih Lo?" Ucap Theo yang masih terkejut, namun sedetik kemudian Theo mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.
Ya laki-laki itu adalah Fatih.
"Iya ini gw, kenapa kaget Lo gw bisa disini" ucap Fatih dengan sinis.
"Hahh, udah gw duga pelakunya pasti Lo" ucap Theo bersedekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Historia CortaTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...