Malam ini Amaranth sedang duduk di balkon kamar Batsya, memandangi langit malam yang di terangi bulan, terlihat senyum yang terbit di bibirnya membuat Amaranth semakin manis di lihat.
Semenjak kejadian tadi pagi kini senyum dibibir Amaranth tidak pernah luntur, dia sangat merindukan mamanya dan tiba-tiba datanglah seseorang yang sangat mirip dengan mamanya, ternyata itu mamanya Batsya yang tidak lain kembaran mamanya Amaranth.
Flasback on
"Akirnya kamu ketemu sayang"
"Makusud tante?"tanya Amaranth yang di buat senang sekaligus bingung.
"Tante adalah kembaran mama kamu sayang, mama kamu itu adiknya tante"Dina memegang pipi Amaranth.
Mendengar itu semuanya yang ada di ruangan itu kaget termasuk Batsya, selama ini mamanya tidak pernah menceritakan bahwa dia memiliki kembaran.
"Mama punya kembaran?"
"Iya sayang, tapi mungkin nenek kamu ga pernah cerita sama kamu masalah ini, semenjak kematian mama kamu tante ga tau lagi keberadaan kalian, tante udah berusahah nyari kamu dan nenek kamu tapi ga ketemu-ketemu"jelas mama Batsya
"Tapi kenapa nenek ga pernah cerita ini sama aku"
"Semenjak perceraian nenek sama kakek kamu tante sama mama kamu terpisah, mama kamu di bawa nenek dan tante di bawa kakek kamu, sejak itulah kami sudah jarang bertemu"
Amaranth terdiam mencoba mencerna apa yang sedang terjadi saat ini, mamanya punya kembaran dan perceraian kakek dan neneknya, semuanya membuat Amaranth menjadi bingung.
"Jadi Amaranth adalah adik sepupu aku ma?"tanya Batsya memastikan
"Iya sayang, dia adik kamu"
Mendengar itu Batsya langsung memeluk Amaranth dengan erat, "lo adek gw ra" bisik Batsya
"Tapi tunggu sebentar"ucap Amaranth yang membuat pelukan mereka terlepas
"Dari mana tante tau kalu aku anak mama?"
Mendengar pertanyaan Amaranth membuat mamanya Batsya menarik Amaramth untuk duduk di meja makan.
"Kamu tunggu sebentar tante ambil sesuatu dulu"Dina pergi mengambil sesuatu.
Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama Dina kembali dengan membawa sebuah mini album.
"Coba kamu buka"Dina memberikan album itu pada Amaranth
Amaranth pun mengambil album itu ragu-ragu dan membukannya, di halaman pertama terlihatlah sepasang bayi yang begitu mirip sedang tersenyum kearah kamera
"Ini siapa?"tanya Amaranth
"Ini foto kamu dan jihan sayang"ucap Dina mengelus kepala Amaranth.
Ya sejak kecil Amaranth memang tidak pernah melihat foto dia waktu masih bayi, hanya ada foto dia yang sudah berusia 10 tahun.
"Jihan?"beo Amaranth
"Iya jihan sayang dia anak tante yang udah meninggal 3 tahun yang lalu, kalian begitu mirip, maka dari itu tante dapat mengenali kamu"jelas Dina
"Waktu kalian masih kecil tante sama mama kamu sering bertemu meski harus sembunyi-sembunyi"lanjut Dina
"Kenapa harus sembunyi-sembunyi?"
"Nenek sama kakek kamu melarang kami bertemu, tapi kami berdua nekat untuk bertemu, sampai di hari terakhir kita bertemu mama kamu pernah bilang sama tante, nanti kalu kalian udah besar kalian akan di pertemukan juga, kalian akan terlihat kembar mesti beda ibu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Short StoryTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...