Pagi ini tepatnya pukul 6 pagi Amaranth mulai bersiap untuk berangkat kesekolahnya, mulai dari mandi dan berpakaian sudah Amaranth lakukan. Sekarang Amaranth mulai memasukan buku yang akan dia bawa kesekolah.
"Bahasa inggris, ekonomi, sosiologi semuanya udah" ucapnya saat memasukan bukunya kedalam tas.
"Ooh iya lupa buku sejarah" Amaranth memasukan buku sejarahnya dan menutup tasnya.
Saat akan keluar kamarnya Amaranth mengingat sesuatu dan langsung mengambilnya lalu dimasukannya kesaku bajunya.
Amaranth berjalan keluar dengan santai dengan tasnya yang sudah terpasang dan Hp yang selalu dibawa kemana-mana. Hp itu ibarat nyawa kedua bagi Amaranth.
Amaranth menuruni tangga berbarengan dengan Batsya yang akan menuruni tangga juga, hubungan keduanya sudah membaik, Batsya sudah menjelaskan apa penyebab dia mendiami Amaranth. Tentunya dengan berbohong tidak mungkin dia menceritakan yang sebenarnya.
Dimeja makan sudah ada Dina yang menyiapkan makanan, sementara Dirga dan Baran sedang sibuk dengan kegiatannya maising-masing.
"Pagi Ma Pa Bang" sapa keduanya yang sudah duduk dimeja makan.
"Mencium aroma udah baikan ni" sindir Baran pada Amaranth dan Batsya.
"Emang siapa yang berantem?" Tanya Batsya, yang sudah menyuapkan nasi goreng kemulutnya.
"kalian berdua" ucap Baran menujuk Amaranth dan Batsya.
"sotoy" ucap Amaranth yang memasukan bekalnya kedalam tas.
"kamu ga sarapan dulu Ra?" tanya Dirga yang melihat Amaranth yang memasukan bekalnya kedalam tas.
"nggak pa, nanti disekolah aja"
Pagi ini Amaranth hanya sarapan dengan segelas susu entah kenapa nafsu makannya berkurang pagi ini.
"ooh iya hari ini ada pertandingan disekolah kalian kan?" Tanya Dirga pada Amaranth dan Batsya.
"Iya pa" jawab Amaranth yang sudah menghabiskan susunya sementara Batsya masih memakan nasi gorengnya.
"Hari ini biar papa aja yang antar kalian" ucap Dirga yang mendapat anggukan dari Amaranth dan Batsya.
Kini Amaranth dan Batsya sudah sampai disekolah mereka.
Keduanya berpamitan dengan Dirga dan langsung memasuki halaman sekolah.
Diparkiran sekolah sudah banyak motor dan mobil yang berbaris rapi dan juga banyak anak-anak dari sekolah lain yang menggunakan seragam yang berbeda.
Hari ini adalah pertandingan basket antara SMA mereka dan SMA TUNAS BANGSA.
"Saat dikoridor keduanya berpapasan dengan Theo. Batsya sama sekali tidak melihat kearah Theo, sementara Amaranth dia hanya melihat sekilas kearah Theo yang juga melihat kearahnya.
Amaranth dan Batsya memasuki kelas mereka yang sudah terlihat ramai, hari ini adalah hari keberuntungan bagi siswa siswi karna hari ini tidak ada guru yang akan masuk mengajar.
Saat sudah duduk dikursinya Amaranth langsung mengeluarkan bekalnya dan langsung memakannya.
Batsya yang melihat Amaranth hanya menggelengkan kepalanya, padahal mereka baru sampai dikelas dan Amaranth sudah memakan bekalnya sedangakan dirumah tadi dia tidak mau sarapan.
"Lo laper?" Tanya Batsya pada Amaranth yang sangat lahap memakan bekalnya.
"Iya" ucap Amaranth tidak jelas karna mulutnya penuh dengan nasi goreng.
"Terus kenapa ga sarapan dirumah aja tadi?"
"Takut disekolah mau pup" ucap Amaranth sibuk dengan nasi gorengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
KurzgeschichtenTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...