Satu hari sudah berlalu sejak pertemuan Theo dan Amaranth di rufftop sekolah. Siang sudah berganti malam tetapi Amaranth masih bingung apakah dia haru menerima tawaran dari Theo untuk bekerja sama denganya.
Amaranth benar-benar dilanda kebimbangan jika dia menerima tawaran dari Theo itu akan membuat dia harus berdekatan dengan Theo sementara itu Baran melarang keras Amaranth berdekatan dengan Theo, bukan hanya Baran yang melarangnya tapi seluruh anggota keluarga termasuk Daiyan dan Fatih.
Jam sudah menunjukan pukul 06:40 WIB dan sebentar lagi Theo akan menunggu dirinya ditaman komplek.
Ada banyak hal yang ingin Amaranth ketahui termasuk siapa pelaku pemerkosaan Jihan yang sebenarnya, apa benar yang dikatakan Theo bahwa bukan dia pelakunya tapi jika dilihat dari tatapan mata Theo saat mengatakan itu dia terlihat jujur.
Saat sedang asik dengan fikirannya terdengar suara mobil dari luar. Amaranth segera melihat siapa orang yang menghidupkan mobil itu sementara kedua orang tua mereka sedang tidak ada dirumah dan Baran juga sedang diluar.
"Batsya mau kemana?" Tanya Amaranth pada dirinya sendiri.
Terlihat Batsya menggunakan jeans hitam dan jaket yang Amaranth lihat difoto waktu itu.
Melihat Batsya pergi Amaranth langsung bersiap-siap, entah apa yang membuat Amaranth langsung begitu saja memutuskan untuk mengambil tawaran Theo.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Amaranth bersiap kini dia sudah siap dengan celana sepahanya, jaket dan tidak lupa tas selempang yang selalu dia bawa.
Amaranth segera keluar dari kamarnya dan langsung menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
Amaranth memutuskan untuk berlari jarak antara taman komplek dangan rumahnya memang tidak terlalu jauh namun waktu terus berjalan membuat Amaranth harus berlari lebih cepat agar tidak ditinggalkan dengan Theo.
Amaranth sampai ditaman komplek jam 7 lewat 5 menit, Amaranth menyapukan pandangannya mencari keberadaan Theo.
"Itu dia" ucap Amaranth saat mengetahui keberadaan Theo. Amaranth segera menghampiri Theo yang sedang duduk diatas motornya.
"Lama" ucap Theo saat Amaranth sudah berada disampingnya.
"Maaf" Amaranth memilin-milin jarinya merasa bersalah.
"Maaf-maaf lo udah telat 5 menit"
Theo melihat Amaranth dari atas sampai bawa lalu berdecak.
"Ck lo mau kemana pakai celana sependek itu hah?"
"Emang kita mau kemana?" Bukanya menjawab pertanyaan dari Theo Amaranth malah balik bertanya.
"Kehotel" ketus Theo.
Amaranth membelakan matanya mendengar perkataan Theo yang akan membawa dirinya kehotel.
"Lo bohongin gw?" Tuduh Amaranth.
"Bego" Theo melepaskan jaketnya dan memberikan pada Amaranth untuk menutupi pahanya yang sedikit terekpos.
"Buat apa?" Tanya Amaranth yang bingung.
"Pake nanya lagi, buat nutupin tu paha?" Ucap Theo dengan ketus.
Amaranth memilih untuk mengikuti perintah Theo, jika dia terus bertanya maka tidak akan ada habis-habisnya.
"Kita beneran mau kehotel?" Tanya Amaranth untuk memastikan.
"Lo mau?" Kini Theo yang berbalik bertanya yang mendapat gelengan dari Amaranth.
Terkadang Amaranth ini pintar tapi juga terkadang bego mudah dibohongin yang seperti saat ini, begonya lagi kambuh.
Theo menjalankan motornya dengan Amaranth dibelakangnya. Diperjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan hanya keheningan yang menyelimuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Cerita PendekTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...