"lo dimana?, Gw dapat kabar lo ga pulang beberapa hari ini"
"Lo tau dari mana kalau gw ga pulang ke rumah?"
"Itu ga penting sekarang jawab dulu pertanyaan gw lo dimana sekarang?"
"Apartemen kak Fatih"
"Shit, share lock sekarang!"
"Lo mau ngapain, jangan cari masalah de, gw udah terlalu banyak masalah"
"Ga usah banyak tanya Amaranth, sekarang lo share lock sekarang!"
Amaranth terkejut mendapat bentakan dari Theo hingga menjauhkan Handphonenya.
"Halo, Amaranth lo masih dengerin gw kan?"
Tut
Amaranth mematikan sambungan telponnya, kepalanya sangat pusing saat ini dan mendengarkan ocehan Theo semakin membuat nya pusing.
Amaranth memutuskan untuk keluar kamar untuk melihat apakah Fatih sudah pulang atau belum. Semenjak Amaranth tinggal di Apartemennya Fatih selalu pulang ke apartemennya bukan kerumahnya.
"Ra udah makan?" Tanya Fatih yang sedang mengeluarkan makan cepat saji dari kantong plastik.
"Belum, lo kapan pulangnya?" Tanya Amaranth berjalan mendekat kearah Fatih dan duduk dihadapan Fatih.
"Barusan"
"Gimana keadaan mereka sekarang?"
"Memburuk" ucap Fatih sambil memberikan Amaranth semangkok bubur ayam.
"Memburuk gimana?"
"Mama Lo sakit, dari kemarin nyariin Lo"
Amaranth sempat terkejut mendengar cerita Fatih namun setelah mengingat apa yang terjadi saat sebelum Amaranth meninggalkan rumah seketika itu membuat Amaranth menjadi lesu.
"Dia bukan nyariin gw" ucap Amaranth sambil mengaduk bubur nya yang mulai dingin.
"Maksud Lo?"
"Mama nyariin Jihan bukan gw"
"Karena semua orang nganggep gw sebagai Jihan bukan Amaranth" sambung Amaranth dengan raut muka sedih.
Tanpa Amaranth sadari perkataannya membuat Fatih terdiam menatap dirinya dengan tatapan tajamnya.
"Lo kenapa kak?, Ada yang salah sama ucapan gw?" Tanya Amaranth yang bingung dengan Fatih yang menatap dirinya dengan tajam.
"Maafin gw" Fatih menggelengkan kepalanya.
"Apa lo Juga sama kayak mereka cuman nganggep gw sebagai Jihan bukan Amaranth?"
"Berdiri" ucap Fatih menarik tangan Amaranth.
"Lo kenapa?" Tanya Amaranth yang bingung dengan sikap Fatih yang tiba-tiba saja menyuruh nya untuk berdiri.
"Gw antar lo pulang" Fatih menarik tangan Amaranth.
"Gw ga mau pulang" Amaranth menghentakkan tangan Fatih yang menariknya.
"Keluar dari Apartemen gw sekarang!" Ucap Fatih menunjuk pintu keluar.
"Makasih buat semuanya, ternyata lo sama aja kayak mereka" Amaranth pergi ke kamar Fatih untuk mengambil tas dan juga Handphonenya.
Saat ingin keluar Amaranth dikagetkan dengan keberadaan Fatih diambang pintu kamar yang sudah menggunakan jaket hitamnya.
"Gw antar lo pulang" ucap Fatih.
"Ga perlu, gw bisa pulang sendiri" Amaranth melalui Fatih begitu saja, namun ada sesuatu yang membuat Amaranth menghentikan langkahnya dan berbalik kearah Fatih yang juga sedang menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaranth (ON GOING)
Short StoryTerlalu panjang untuk diceritakan dan terlalu rumit untuk dijelaskan. Begitulah kehidupan Amaranth setelah masuk dikeluarga barunya Jangan terlalu percaya pada siapapun terkadang orang yang paling kita percaya bisa menjadi sumber kekecewaan bagi kit...