Ini bukan perhatian, gue cuma kasihan.
• Happy Reading •
Arjuna terus menarik tangan Arina. Gadis itu sejak tadi terus mengomel dan berusaha melepaskan tangan suaminya. Namun, seakan tuli, Arjuna tak memedulikan omelan istrinya yang sebenarnya begitu mengganggu pendengarannya. Dalam perjalanan mereka menuju kantin, banyak pasang mata yang memerhatikan mereka. Sudah menjadi rahasia umum jika Arjuna dan Arina tak pernah akur dan selalu bertengkar. Dan kini mereka berjalan bersama, bergandengan menuju kantin. Pemandangan yang langka, walaupun Arina tak henti-hentinya nyerocos mengumpat ke Arjuna.
"Arjuna bodoh! Pelan-pelan, kaki gue sakit."
Mendengar itu, Arjuna menghentikan langkahnya tiba-tiba. Arina yang tak siap pun tentu saja langsung menabrak punggung Arjuna keras. Dan naas, tubuhnya yang tak siap oleng dan berakhir jatuh terduduk di lantai.
"Arjun!" teriaknya marah.
"Makanya hati-hati," nasihat Arjuna yang kini sudah berjongkok di hadapan Arina. Bukannya meladeni kemarahan Arina, lelaki itu malah memerhatikan pergelangan kaki Arina yang terlihat baik-baik saja. Tak lecet sedikit pun.
"Sakit," cicit Arina ketika Arjuna menyentuh pergelangan kakinya.
"Bohong, nggak luka juga, kok," katanya tak percaya.
"Dalemnya yang sakit, kayaknya kesleo, buat gerak sakit banget," adunya dengan suara rendah. Gadis itu tak lagi marah-marah pada Arjuna. Mungkin sudah lelah.
"Sepatunya copot aja, ya? Nanti tambah sakit kalau masih lo pakai."
Arjuna juga ikut melunak. Tiba-tiba dia kasihan dengan Arina yang kesakitan. Apalagi wajah gadis itu yang menahan sakit, membuat Arjuna tak tega.
"Jangan, gue alergi," sergah gadis itu ketika Arjuna hendak membuka sepatunya.
"Alergi apa?" tanya Arjuna tak mengerti.
"Alergi sama lantai di sekolah ini, Jun," balasnya polos. Mendengar itu, Arjuna berdecak.
"Cewek aneh," desisnya tajam.
"Beneran, nanti bakal gatel-gatel kaki gue."
"Bodoh!"
Tanpa memedulikan penolakan Arina sebelumnya, Arjuna melanjutkan niatnya untuk membuka sepatu Arina. Setelah kedua sepatu Arina terlepas, lelaki itu menatap Arina.
"Kenapa?" Gadis itu bertanya tak mengerti.
"Serius alergi?"
"Ya enggak, bodoh! Tapi ya kali gue cekeran ke sana sini, emangnya gu—"
Arina membeku seketika begitu Arjuna tiba-tiba mendekatkan dirinya. Memposisikan tangannya di tengkuk Arina dan kaki bagian belakangnya. Lelaki itu bangkit dengan Arina yang dia gendong di depan tubuhnya. Tindakan Arjuna berhasil membuat jantung Arina berdisko tak karuan.
"Arjun, gila. Lo mau apa, sih?" pekik Arina keras.
"Katanya alergi, ya udah, gue gendong," balas Arjuna tanpa beban. Dia tak peduli dengan tatapan para teman-temannya yang memandang bingung sekaligus terkejut ke arah mereka. Lelaki itu terus berjalan ke kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Girl!
Teen Fiction𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 ✓ Anak SMA seperti Arjuna dan Arina memang suka penasaran, selalu bilang ingin cepat dewasa, dan gemar mencoba banyak hal. Namun, pernikahan jelas bukan salah satunya. Dua manusia itu menentang habis-habisan keputusan kel...