29. Arina Sakit

18.5K 1.6K 47
                                    

Gue cinta, bukan lagi suka.

• Happy Reading •

Arjuna memacu motor Daniel dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia harus segera menuntaskan masalahnya dengan Dion. Dia benar-benar keterlaluan, tak seharusnya menghajar Kenzho.

Daniel dan Kenzho berada di belakang Arjuna, menaiki motor Kenzho dengan Daniel yang mengemudi. Kenzho berusaha menghentikan Arjuna dengan cara meneriaki nama Arjuna. Dia tak ingin Arjuna berkelahi dengan Dion. Dion itu licik, dan mereka tak mau Arjuna kenapa-napa.

Arjuna merasakan getaran di saku celananya, namun dia tidak menghiraukannya. Pikirannya hanya satu, dia harus menghabisi Dion. Arjuna menggeram kesal di dalam helmnya, ponselnya tak kunjung mati. Hal itu membuatnya dongkol.

"Shit!" umpat Arjuna. Pemuda itu memelankan laju motornya, lalu berhenti di pinggir jalan yang sepi. Membuka helm lalu mengeluarkan ponselnya. Matanya memicing saat melihat id caller. Arinayang. Alay memang!

"Iya, Rin? Kenapa?" tanya Arjuna kepo. Tak biasanya Arina menelfonnya.

"Arjun, lo di mana?"  Arjuna dapat mendengar kekhawatiran dari nada suara Arina. Dirinya bingung harus menjawab apa. Tak mungkin kan dia jujur?

"Ada urusan di luar. Nggak jauh kok, nanti lagi ya telfonnya. Pent—"

"Arjun, kepala gue sakit banget."

Pemuda itu membulatkan matanya, perasaan khawatir mulai merambat di hatinya. Tadi, dia meninggalkan Arina dalam keadaan gadis itu yang masih sakit. Tanpa pikir panjang, Arjuna memutar balik motornya menuju sekolah. Bersamaan dengan hal itu, Daniel dan Kenzho tampak di hadapan Arjuna.

"Mau ke mana, Jun?" pertanyaan itu lolos dari bibir Daniel. Arjuna tak memedulikan kedua temannya, dia mamacu motor yang sedang dikendarainya dengan kesetanan. Tujuannya hanya satu, Arina.

•••

BRAK

Pintu kelas terbuka dengan keras, membuat seisi kelas menatap ke luar. Dan di sana berdirilah Arjuna yang terlihat ngos-ngosan dengan peluh yang membanjiri wajahnya. Pemuda itu langsung memandang ke tempat di mana Arina berada. Dan dia dapat melihat gadisnya yang sedang menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya. Dengan langkah seribu Arjuna menghampiri Arina, memberi kode Angel agar enyah dari samping Arina. Dan kini dirinya duduk tepat di samping Arina. Matanya menatap Arina dengan cemas.

"Sayang," panggil Arjuna. Tangannya mengarah pada kepala Arina, mengusapnya dengan pelan. Telapak tangannya berpindah ke pipi Arina, merasakan suhu tubuh Arina yang kelewat panas.

"Rin, kita pulang aja, ya?" tawar Arjuna. Arina menaikkan kepalanya, menatap Arjuna dengan mata sayu kemudian menggeleng.

"Kenapa? Lo nggak mungkin mau ikut pelajaran," ucap Arjuna lagi. Tangannya menarik kepala Arina agar tenggelam di dadanya, Arina menurut. Dia menyandarkan tubuhnya di dada bidang Arjuna, sambil merasakan degup jantung Arjuna yang berdetak tak beraturan.

"Nggak mau. Gue mau bobok," lirih Arina.

"Ke UKS, ya? Bentar lagi masuk."

Banyak murid yang memerhatikan Arina dan Arjuna. Tak terkecuali Angel. Mereka memandang pasangan muda itu dengan iri. Menurut mereka, Arjuna sangatlah romantis. Namun, ada pula yang menatap mereka tak suka. Beberapa siswi mengaku hatinya potek melihat Arina dan Arjuna. Sudah menjadi rahasia umum jika Arina dan Arjuna menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Banyak yang mendukung, tak sedikit pula yang berniat menikung.

Oh, My Girl!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang