• happy reading •
Televisi yang menyala tak menjadi perhatian Arina saat ini, perempuan bersurai hitam itu duduk dengan gelisah di sofa. Tangannya yang memegang ponsel terus mengotak-atik benda pipih itu untuk menghubungi suaminya, Arjuna. Sudah tiga jam sejak Arjuna pamit padanya untuk kembali ke rumah sakit, namun sampai saat ini suaminya itu belum juga kembali.
Padahal saat ini sudah pukul delapan malam. Dan sialnya Arjuna tak membalas satu pun pesan darinya. Arina juga sudah menelfon Arjuna berkali-kali, namun juga tak ada jawaban dari Arjuna. Hal itu membuatnya begitu khawatir, tak biasanya Arjuna seperti ini. Pikirannya menerka-nerka apa yang sudah terjadi dengan Arjuna.
"Arjuna ke mana, sih?" gumam Arina bertanya pada dirinya sendiri. Dia tak akan sekhawatir ini jika Arjuna bisa dihubungi, masalahnya laki-laki itu tidak memberi kabar padanya. Apalagi Arjuna tak mengangkat telefonnya dan sekarang malah tidak aktif, hal itu yang membuat pikiran negatif berseliweran di otaknya. Dia takut terjadi sesuatu terhadap Arjunanya.
"Telfon Daniel, siapa tahu sama Daniel." Tiba-tiba terlintas nama Daniel, perempuan itu segera menghubungi Daniel untuk menanyakan keberadaan suaminya.
"Halo, Rin. Ada apa?"
"Halo, Dan. Lo sama Arjuna enggak?" tanya Arina to the point. Suara berisik yang berangsur memelan membuat Arina yakin jika saat ini Daniel sedang berada di kelab malam dan tengah mencari tempat sepi untuk berbicara padanya.
"Arjun nggak ada sama gue, Rin. Tumbenan tu anak ilang-ilangan," balas Daniel di seberang sana. Mendengar jawaban Daniel membuat harapan Arina pupus seketika.
"Nggak tahu, Dan. Nggak sama Kenzho juga, ya?" tanya Arina lagi. Dia masih berharap jika Arjuna bersama dengan sahabatnya. Setidaknya Arjuna baik-baik saja.
"Nggak ada, Rin. Gue ini baru aja dari rumah Kenzho, dia mau nonton sama Sasa."
"Ya udah, Dan. Makasih," ujar Arina sebelum memutus sambungan telefonnya.
"Lo tenang aja, Arjuna nggak bakal kenapa-napa. Gue juga mau tanya sama temen-temen yang lain," hibur Daniel saat mendengar kekhawatiran dari suara Arina.
"Iya, Dan. Makasih btw."
Arina berjalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk menunggu kedatangan Arjuna. Dia sangat berharap Arjuna akan segera pulang.
Deru suara mobil yang terdengar sampai ke telinga Arina membuat gadis itu berdiri dari duduknya. Perempuan itu yakin jika itu adalah suara mobil Arjuna. Dan benar, tak lama pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok Arjuna yang masih memakai pakaian seperti sore tadi.
Tanpa pikir panjang Arina langsung menerjang tubuh tinggi Arjuna. Perempuan itu memeluk erat Arjuna, pelukannya sarat akan rasa takut kehilangan.
Arjuna yang mendapat pelukan dari Arina hanya bisa membalas istrinya itu dengan bingung.
"Sayang," panggil Arjuna dengan mengelus pelan rambut Arina. Tangannya yang satu ikut mengelus perut Arina yang membuncit.
"Kamu ke mana?" tanya Arina sambil mendongakkan kepalanya membuat Arjuna bisa melihat mata Arina yang mengeluarkan air mata. Melihat keadaan Arina membuat rasa khawatir Arjuna mencuat ke permukaan.
"Sayang, kenapa nangis? Ada yang sakit, ya?" tanya Arjuna penuh kekhawatiran. Dia menuntun Arina untuk duduk di tepi ranjang dan dia sendiri duduk di sebelah Arina.
"Kamu ke mana, Jun? Kenapa nggak bisa dihubungin, sih," ulang Arina lagi. Arjuna kembali membawa Arina ke dalam pelukannya untuk menghindari tatapan mata mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Girl!
Fiksi Remaja𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 ✓ Anak SMA seperti Arjuna dan Arina memang suka penasaran, selalu bilang ingin cepat dewasa, dan gemar mencoba banyak hal. Namun, pernikahan jelas bukan salah satunya. Dua manusia itu menentang habis-habisan keputusan kel...