44

5.1K 606 63
                                    

"chik...."

"sayangg"

"sayang jawab ih"

"apa sih raa"chika membalikkan badannya menatap kesal ara.

"kamu daritadi aku panggil gak jawab"

"tuh kan diam lagi"

"aku lagi males ngomong"chika kembali berjalan menyusuri pantai.

Ara yang melihat chika kembali berjalan langsung mengejarnya kembali. Ara mempercepat jalannya dari chika dia merentangkan tangannya dihadapan chika.

"kamu masih marah?, maaf ih"

"minggir"ucap chika menatap ara datar.

"janji gak bakal bohong lagi"ara mengangkat sebelah tangannya kearah chika.

"buat apa berjanji kalau pada akhirnya bakal di ingkari"ucap chika.

"ihh janji gak bakal ingkar dan gak bakal bohong lagi sama kamu serius"ara menatap chika dengan penuh harapan agar chika memaafkannya.

"kalau kamu ingkar gimana?, kita pisah?"

"aaaaa kamu kok ngomongnya gitu sih, aku gak bakal pernah mau pisah sama kamu titik"ara langsung memeluk chika dengan erat, dia sangat tidak ingin berpisah dengan chika.

"sifat kamu kok langsung berubah?"tanya chika heran.

"ekhem, mana ada aku tuh tadi cuma latihan akting jadi kamu maafin aku kan??"tanya ara.

"hm"dehem chika.

"yeayyy"teriak ara kegirangan saat menatap chika ara langsung menormalkan dirinya apalagi melihat ekspresi chika yang seperti kebingungan.

"udah lepas, aku mau kesana"ucap chika menatap ara yang masih memeluknya dengan erat.

"kamu mau ngapain disitu?"tanya ara.

"jalan jalan aja"

"daripada kesitu lebih baik kamu ikut aku tempat aku lebih bagus dari yang itu"

"yaudah ayo"

Ara tersenyum karena berhasil membuat chika ingin pergi ketempatnya. Ara menggenggam tangan chika dan langsung berjalan dengan senyuman yang masih terpancar dimukanya.


Chika yang melihatnya diam diam tersenyum tipis sehingga membuat ara tidak sadar. Saat lagi berjalan chika menatap punggung ara yang berada didepannya.


Kapan ara akan menceritakan semuanya tentang dirinya?, ya dia tahu kalo mereka baru saja menikah tapi chika ingin lebih mengenal ara.


Chika tersentak saat merasakan benda kenyal mengenai bibirnya. Dia terlalu memikirkan hal yang tidak seharusnya difikirkan sampai sampai tidak sadar kalau ara sudah berhenti menariknya.

"kamu mikirin apa hmm?"tanya ara lembut sambil memegang pipi chika.

"gak ada"jawab chika.

"kamu suruh aku jangan berbohong tapi kamu sendiri bohong"ucap ara.

"aku berlebihan gak sih, kalau mau tahu semua tentang kamu?"tanya chika menatap ara.

"gak berlebihan kok, kamu berhak tahu karena kamu sekarang udah jadi belahan hidup aku"ara menggelengkan kepalanya lalu tersenyum manis menatap chika.

"terus kapan kamu ceritanya?"

"kamu maunya kapan?"

"sekarang?"

"hahha kamu orangnya kepoan ya"ara tertawa.

"dih, bilang aja kalau gak mau"chika menatap kesal ara dan ingin kembali berjalan tapi ara menahan pergelangan tangan chika.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang