48

4.9K 565 54
                                    


"araa bangun"chika menggoyang-goyangkan badan ara.

"araaaa!"

"5 menit"

"gak!, daritadi 5 menit mulu"

Ara bangun dari tidurnya, dia menatap kearah chika yang sudah berpakaian rapi.

"kamu mau kemana?" tanya ara.

"katanya mau cari anak, gimana sih"chika menatap kesal kearah ara.

"cari anak?"ucap ara bingung.

"iya kan kamu tadi malam bilang mau adopsi anak, yaudah ayoo"chika mengatakan dengan sangat bersemangat.

"astagaa chik, ini masih jam 8 pagi lho"ara menatap tidak percaya ke chika.

"lebih cepat tu lebih bagus, cepat kamu mandi sana terus siap-siap aku tunggu dibawah ya, awas kalo lama!!"

Setelah mengatakan itu chika langsung keluar dari kamar tak lupa chika membanting pintu saat menutupnya sehingga membuat ara mengelus-elus dadanya karena terkejut.

"dikira barang kali dicari"ara mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku chika.

Tidak ingin membuat chika bertambah kesal. Ara beranjak dari kasurnya memasuki kamar mandi. Saat berada didalam ara melihat pantulan dirinya dicermin.

Ara tersenyum membayangkan jika dirinya nanti mempunyai anak. Apakah dirinya akan dipanggil ayah? Dan chika mama? Atau daddy and mommy?. Ara terkekeh kenapa otaknya ini berfikir terlalu jauh.

Ara menggelengkan kepalanya agar fikirannya normal kembali.

Jika ara didalam kamar mandi sedang memikirkan dirinya dan chika yang akan menjadi orang tua. Berbeda dengan chika yang sedang mengobrol bersama mama ara.

"kalian serius mau adopsi anak?"gracia mengulang kembali pertanyaannya. Bukan dirinya tidak yakin dengan keputusan menantunya dan anaknya.
Tapi gracia tahu kalo chika dan ara masih sangat baru menikah dan pastinya labil.

"iya mah, awalnya chika mau ikut program bayi tabung tapi ara gak izinin katanya berbahaya"ucap chika.

"betul yang dibilang ara, bayi tabung itu sangat berbahaya dan tidak menjamin bakal berhasil"

"jadi bolehkan mah?, aku dan ara adopsi anak"chika bertanya dengan sedikit gugup. Dia takut kedua orang tua ara tidak menyetujuinya.

"boleh itukan hak kalian, cuma mama mau ingatin aja kalau sudah punya anak itu kalian sebagai orang tua tidak boleh egois  harus saling mengerti apalagi sampai tidak meluangkan waktu ke anak"ucap gracia dengan lembut.

"chika bakal selalu rawat kok mah"ucap chika tersenyum agar mama ara tidak ragu dengan keinginannya.

"terus kuliah kamu?"tanya gracia.

Chika terdiam dia lupa kalau dirinya masih kuliah. Kenapa hal seperti ini bisa dilupa.

"aku dan ara kan bisa gantian jaga mah, kalau nanti aku kuliah ara yang bakal jaga"

"kamu gak lupa kan kalau ara kerja diperusahaan ayahnya?"tanya gracia memastikan.

"bodoh bodoh bodoh"batin chika.

Chika merutuki kebodohannya kenapa bisa dia lupa akan hal itu bahwa ara kerja. Saat lagi memikirkan kata kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan mama ara. Chika dikagetkan dengan ara yang tiba tiba memeluk lehernya dari belakang.

"jangan buat istri aku kepusingan berfikir mah"ucap ara menatap mamanya.

"mama kan cuma nanya doang, buat mastiin kalian emang bisa adopsi anak atau gak, mama gak mau ya kalian adopsi anak sayangnya hanya beberapa hari"

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang