47

4.6K 573 60
                                    

"mari kita cerai"

Duk.

Hp yang berada digenggaman ara langsung terjatuh kelantai. Dunia seakan berhenti bergerak Jantungnya seakan berhenti berdetak. Tidak ada suara suara lagi yang ara dengar dari sekelilingnya.


Dunianya hancur berkeping-keping tidak tersisa. Hal yang ditakutkan ara  akhirnya terjadi. chika ingin pergi meninggalkan dirinya, Ara menggelengkan kepalanya. tidak! Chika tidak boleh pergi dari hidupnya!


Semua orang selalu mengatakan bahwa dirinya egois. Ya, dia memang egois jadi sekarang ara tidak akan membiarkan chika sedikit pun pergi jauh dari hidupnya.


Entah dorongan darimana ara langsung berlari sangat cepat. Max yang melihatnya tentu saja dibuat kaget. Kenapa bosnya itu berlari? Padahal taksinya udah ada.


Dengan perasaan tidak enak max berjalan mendekati taksi yang ia panggil tadi. "maaf pak, saya gak jadi pake taksinya" Max mengatakan dengan perasaan bersalah.

"ohh yaudah gapapa kalau gitu saya pamit dulu"

Max membungkukkan badannya menghadap ke supir taksi itu. Setelah melihat taksi itu pergi. Max kembali masuk kedalam perusahaan.


Apakah kalian mengira max akan mengejar bosnya dan memberikan tumpangannya?. Tentu saja tidak, max akan lebih memilih mengerjakan tugasnya yang sangat menumpuk akibat bosnya.


Kembali ke ara yang masih terus berlari. Entah apa yang ada didalam fikiran ara sehingga membuatnya berlari daripada menaiki taksi.


seperti yang ara bilang dulu. Cinta itu membuat kita menjadi bodoh. Cinta memperbudak kita. Tapi sekarang ara bisa apa?. Cinta sudah benar benar membuat dirinya seperti orang yang kehilangan akal.


Bahkan untuk berfikir yang jernih saja diotaknya  sudah tidak bisa. Kepalanya sudah dipenuhi dengan chika, ara terlalu takut chika akan meninggalkan dirinya.

Cittt.....

Brakkk

Karena terlalu fokus ingin pulang ara sampai tidak memperhatikan sebuah motor yang ingin menyebrang. Sehingga motor itu menabrak ara. membuat ara sampai terlempar ke trotoar.


Lutut ara berdarah karena terkena gesekan aspal. Para pejalan kaki yang melihat kejadian itu langsung berkerumun memastikan keadaan ara.

"mbak gapapa kan?"tanya seorang seorang bapak-bapak.

"saya baik"

Ara berusaha berdiri walaupun kakinya terasa sangat kaki. Dia tidak perduli dengan luka ini, chika jauh lebih penting dari luka yang didapatkannya.

"aduh mbak mau kemana, ambulancenya belum datang"

Bukannya menjawab ara malahan menyuruh bapak-bapak yang tadi menabraknya untuk mengantar dirinya pulang.

"apa bapak bisa mengantar saya?" tanya ara kembali kebapak itu yang hanya diam saja daritadi. Mungkin dia takut karena sudah menabrak seorang anak dari perusahaan terkenal pikir ara.

"b-bisa" bapak itu menjawab dengan terbata-bata. Masalah apa yang akan dia dapat karena berani menabrak seorang ceo dari perusahaan yang sangat dikenal dikalangan masyarakat.

Dengan perasaan takut bapak itu menyalakan mesin motornya. Tanpa mengatakan apapun ara menaiki motornya. Tangan bapak itu gemetar saat menjalankan motornya.

"lebih baik bapak fokus nyetir karena jika kita kecelakaan lagi saya tidak yakin ayah saya akan melepaskan bapak" ucap ara dengan nada yang dingin.

"maaf, bapak tidak tahu rumah kamu dimana nak"

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang