51

4.2K 512 20
                                    

Pagi ini dikediaman natio dibuat gempar dengan chika yang terus memukuli ara terus-terusan. Bahkan kedua insan itu saling kejar-kejaran membuat seisi rumah geleng-geleng kepala.

"BERHENTI GAK RAA!!"teriak chika sambil mengejar ara yang terus berlari berputar-putar didalam rumah.

"ASTAGA CHIK, SUMPAH AKU GAK SENGAJA" ara mengangkat kedua tangannya berbentuk V kearah chika.

Karena melihat kebelakang ara sampai tidak sadar kalo didepannya ada meja. Alhasil ara menabrak meja dan membuat keseimbangan badannya oleng.

Brak..

Chika yang melihat ara terjatuh langsung tertawa. Setelah puas menertawai ara, chika pergi meninggalkan ara yang masih terduduk meringis kesakitan.


Ara bernafas lega setelah melihat chika pergi. Tidak sia-sia dia berekting kesakitan. Setelah memastikan keadaan benar-benar aman ara bangkit dari duduknya dan berjalan menaiki tangga.


Selama berjalan menuju kamarnya ara terus menyumpahi kamar mandinya. Masalah pagi ini dirinya yang dikejar-kejar oleh chika karena kran yang didalam kamar mandinya lupa ara matikan.


Sehingga membuat air meluber sampai ke kamar. Tapi itu bukan sepenuhnya salah ara, dia pergi meninggalkan kamar mandi karena lea yang mengajaknya pergi membeli es krim.


Padahal ara sudah melarangnya tapi lea terus-terusan menarik lengan ara. Dengan sangat terpaksa ara menemani lea pergi membeli es krim dan meninggalkan kamar mandi yang krannya masih menyala.


Yah, inti permsalahan ini semua adalah anaknya yaitu lea. Tampaknya ara harus memberikan sedikit pelajaran ke anaknya itu.


Ara membuka pintu kamarnya dahinya mengkerut saat tidak melihat istri dan anaknya berada didalam. Berpapasan dengan itu pelayan lewat didepan kamarnya.


Ara pun langsung menghentikan pelayan itu dan bertanya. "apa kau melihat istri dan anak ku" tanya ara ke pelayan yang menunduk.

"saya tidak melihatnya non"pelayan itu menggelengkan kepalanya.

Ara menganggukkan kepalanya dan berjalan meninggalkan pelayan itu. Ara menuruni tangga dengan langkah kaki yang cepat.


Hanya satu tujuan ara yaitu taman belakang. Mau kemana lagi anak dan istrinya jika tidak berada ditaman belakang.


Ara mengulum senyumnya saat melihat chika dan lea sedang memetik bunga-bunga yang berada ditaman. Apakah istrinya itu tidak tau? Kalo bunga yang berada disitu semua adalah bunga kesayangan mamanya.


Ara berjalan mengendap-ngendap agar suara langkah kakinya tidak terdengar. Saat tepat dibelakang chika ara langsung menutup mata chika menggunakan kedua tangannya.

"tebak aku siapa"

"astaga raa, kamu ngomong ya pasti aku taulah"ucap chika menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku ara.

"mana taukan kamu gak kenali suara aku"ara melepaskan tangannya dari nata chika.

"kita tinggal serumah, apa coba yang bikin aku gak kenali suara kamu, lagian suara kamu tuh yang paling beda dikeluarga ini"

"pasti suara aku candu kan"ara menaik turunkan alisnya sambil tersenyum menatap chika.

"paling datar dan dingin"ucap chika tanpa ekspresi.

"gapapalah, yang penting aku sayang kamu"

Ara mendekati chika ingin memeluknya tapi chika langsung mendorong tubuh ara menjauhi dirinya. "aku masih kesal ya sama kamu"chika memalingkan wajahnya.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang