Bag#18

501 5 0
                                    

Bibi begitu perhatian pada Lili sejak pertama kali dirinya mulai bekerja disana, bahkan bibi yang selalu membantu Lili di setiap pekerjaan rumah, Bibi menganggap Lili seperti putrinya sendiri.

*Di kamar Lili
Bibi menyuapi makanan ke mulut Lili sambil cerita-cerita supaya Lili merasa lebih baik, tanpa disadari makanan habis dan bersih, setelah itu bbibi menyuruh Lili untuk makan obat dan istirahat, dan jika butuh bantuan, bisa memanggil dirinya sewaktu-waktu. Lalu Lili berbaring dan bibi membantu Lili menyelimuti dirinya dan keluar kamar.

Tak lama kemudian David sampai di rumah, ia bertanya pada Bibi tentang keadaan Lili, setelah itu ia pergi ke kamar Lili untuk memeriksa keadaan nya.
David mengambil kursi dan duduk di samping sambil memeriksa Lili sambil bersuara kecil "kelihatannya dia sudah baik-baik saja". Baru saja David berkata seperti Lili mengerutkan dahinya seperti orang yang sedang kesakitan, lalu David tampak bingung, kemudian David mencari sumber sakitnya Lili, akhirnya ketemu, ternyata bagian bawahnya yang sakit, lalu David ke kamarnya dan mencari salep untuk mengobati Lili.

Setelah menemukan obatnya David kembali ke kamar Lili, ia membangunkan Lili, lalu Lili membuka matanya perlahan, David menatap nya dengan tatapan tajam dan menyuruh dirinya menggunakan salep, kemudian Lili mengambil salep itu dan perlahan berdiri di posisi duduk. David keluar kamar saat itu, tapi ia memutuskan kembali ke kamar Lili dan membantunya.

Saat ingin mengolesnya Lili tidak dapat melihat bagian yang luka, sehingga ia sedikit kesulitan, tiba-tiba pintu terbuka membuat Lili terkejut dan refleks mengambil selimut menutupi pakaian nya, lalu David menawarkan bantuan, tapi Lili malu lalu ia menolaknya. Karena sudah ditolak David tidak jadi membantu, tapi siapa sangka Lili memanggilnya kembali dan meminta bantuan "tungguu!!...bi...bisakah kau membantuku...", ucapan itu membuat wajah Lili memerah karena malu, lalu David membalikan badan dan membantunya, ia meminta Lili melebarkan kakinya, tapi Lili sedikit malu jadi dia ragu-ragu, karena sudah tak tahan David sendiri yang membuka kaki Lili, lantas hal itu membuat Lili terkejut.

Perlahan David mengoleskan obat itu ke ms V Lili, tampak Lili yang sedang menahan malu juga menahan desahannya, David yang kini menahan hasratnya hanya bisa menelan ludah, ingin sekali dia melakukannya, jika sampai Lili mendesah, mungkin dia akan hilang kendali dan langsung menerkam Lili.

Lili bernafas lega dan untungnya ia berhasil menahannya hingga akhir, setelah itu David menyuruh Lili untuk istirahat dan lupakan kejadian semalam, dan anggap saja tidak pernah terjadi, kemudian Lili berterima kasih kepada David, membaringkan tubuhnya dan memalingkan wajahnya dari David.

David mematikan lampu dan keluar dari kamar Lili, setelah itu ia masuk ke kamarnya dan istirahat.

Sebenarnya setelah mendengar apa yang diucapkan David, Lili menahan tangisannya, bagaimana bisa dirinya melupakan hal itu, kemudian Lili mengambil nafas dalam-dalam supaya dirinya tidak menangis, tapi air mata tetap saja keluar, dan hingga akhirnya ia ketiduran.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang