Bag#36

267 8 0
                                    

*Sebulan kemudian
Kehidupan David dan Lili semakin hari semakin baik, bahkan tidak ada gangguan apapun, David semakin memperhatikan Lili dan memanjakan Lili sejak dia hamil.
Sebulan yang lalu, Lili sudah tidak bekerja di kantor Alex dan juga sudah sebulan tidak menemui Vera, bahkan Vera tak pernah mengunjunginya walaupun sedih, tapi David selalu disisinya.

Kini Lili diperbolehkan bekerja oleh David, tapi selalu disisinya. Hari ini David pergi lebih awal karena ada meeting, jadi Lili sedikit terlambat. David menyuruh supir untuk mengantar Lili, dan dilarang mengemudi dengan cepat.

Sepanjang perjalanan Lili kesal karena sang supir mengendarai mobil nya sangat lambat, bahkan bisa dibilang pejalan kaki lebih cepat dibandingkan mobil ini.

Sesampainya di kantor Lili mendapatkan pesan dari David *tring*, isi pesan “sayang, kamu langsung ke atas ya, nanti di sana ada lift khusus ke kantor ku, kamu naik itu ya”, Lili hanya membaca pesan itu.

Lili masuk ke dalam dan berdiri di depan lift itu, namun resepsionis mencegatnya, Resepsionis bertanya “ada apa nona? Ada yang bisa saya bantu ?”, lalu Lili menjawab “ah..ia, saya mau bertemu dengan David”, lalu resepsionis menatap Lili dari atas sampai bawah dan menyuruhnya untuk mendaftar diri dulu “silahkan nona daftar diri dulu”, Lili menjawab resepsionis itu dengan senyuman “ia baiklah”.

Baru saja ingin mencatat diri, tiba-tiba dari belakang David bertanya “sedang apa?”, Lili refleks menjawab “sedang daftar diri”, David menarik tangannya “pantesan lama, istriku tak perlu daftar diri, kemari lah”, David menarik tangan Lili dan memeluknya.

Resepsionis itu kaget saat David disana dan mengatakan Lili adalah istrinya, mereka sudah ketakutan karena menghalangi nyonya mereka, apalagi bonus kerja mereka akan dikurangi.

David memarahi resepsionis itu “APA KALIAN BUTA ?! DIA ITU ISTRI SAYA ! BONUS KALIAN DI POTONG BULAN INI !”, Lili terkejut dan menjawab “uda sayang, jangan seperti itu, mereka kan tidak tau apa-apa, jangan marah ya”, Lili memberi kecupan di pipi David, kemudian David berdehem ekhem..., Oke karena nyonya kalian mengampuni, maka bonus kalian tidak jadi di potong”. Lili tersenyum melihat David.

Para resepsionis itu sedikit lega dan senang sekali, apalagi mereka mendapatkan nyonya yang sangat cantik dan juga baik.

Mereka berdua naik ke atas, saat ingin memasuki kantor, para karyawan melihat hal itu,banyak karyawan yang bertanya-tanya siapa wanita cantik yang digandeng oleh bos itu.

Lili dan David masuk ke kantor, lalu Lili sedikit bingung karena tidak ada meja atau apapun di ruangan itu, lalu dia harus bagaimana bekerja.
David memanggil Lili “sini duduk di pangkuanku”, Lili menatap David dengan melotot “APA ?!, ga mau ih, yang benar saja kamu bos!”, David menggodanya “kamu mau melawan perintah bos mu ?”, Lalu Lili hanya bisa memanyunkan bibirnya dan menuruti David.

Lili duduk di pangkuan David, secara mendadak David mencium pipi Lili karena gemas sama tingkah Lili. Vegan sekretaris David, tak sengaja membuka pintu dan melihat adegan itu, refleks ia menutup pintu. Lili terkejut dan langsung berdiri, David menariknya kembali dan mendudukkan Lili di pangkuannya, lalu memeluknya “kau lucu sekali sayang, uda ga usah takut, kamu kan istriku, siapa yang akan mengkritik mu, jika ada yang berani akan ku pecat”, Lili memegang pipi David dan berkata “jangan seperti itu, nanti mereka berpikir aku yang menghasut mu, jangan melakukan hal itu, mengerti ? Kembali lah bekerja”, lalu Lili mengecup bibir David, setelah itu ia kembali duduk di sofa.

Jantung David berdetak kencang dengan tingkah Lili yang menggemaskan ini, ia sangat menyukainya.

David memanggil Vegan untuk masuk, ada tukang perabot yang datang juga dan menyusun meja dan kursi kerja Lili. Akhirnya mejanya selesai, Lili senang sekali, perasaan senang ketika bekerja membuat moodnya semakin baik.

Karena ada meeting, David menyuruh Vegan untuk membawa Lili berjalan-jalan di sekitar kantor dan memperkenalkan pada orang-orang di kantor.

Vegan mengajak Lili di cafetaria di kantor itu “nyonya ini silahkan dicoba”, Lili tertawa dan menjawab “haha, kak Vegan, jangan memanggilku nyonya, panggil saja Lili dan terima kasih untuk makanannya”, Vegan menjawab Lili dengan panik “mana mungkin, ti... tidak bisa, saya tidak bisa melakukan itu”, Lili tertawa “haha tidak apa kak, lagipula kita adalah manusia yang sama kan, bagiku semua orang itu sama saja”, Vegan menjawab “baiklah nyo...emm maksud ku Lili”, Lili tersenyum menatap Vegan.

Banyak karyawati yang tidak suka dengan Lili, bahkan mengatai Lili seorang penggoda suami orang, mereka berkata bahwa Lili tidak tau malu mau merebut David dari istrinya, Lili hanya tertawa kecil, Vegan yang sudah ingin marah, Lili menahan lengannya dan menggelengkan kepalanya sambil tertawa “biarkan saja hahaha...”, walaupun sedang hamil Lili tak sensitif itu, malah David lebih sensitif.

Lili bertanya pada Vegan “apa kantor ini ada jual es krim ?”, Vegan menjawab “ada Li, Bosa baru saja memasang mesin es krim semalam”, Lili terkejut dan menjawab “hah ?!, Benarkah ?, Aku mau kak yang rasa coklat”, Vegan menjawab “baik, kamu tunggu disini ya Li...”. Setelah Vegan pergi, ada karyawati yang menghampiri Lili dan menyiram makanan Lili dengan jus jeruk.

Lili kaget “apa-apaan ini !?”, Karyawan itu berkata “kau tak tau malu menggoda bos, makan itu”, Lili tak mau menghiraukan dirinya dan pergi, namun gengnya malah menarik tangannya dan membuka paksa mulut Lili, lalu saat wanita itu ingin memasuki makanan itu secara paksa, Vegan melihat hal itu dan menendangnya membuat karyawati itu terjatuh kesakitan, lalu Vegan bertanya “nyonya...apa nyonya baik-baik saja?”, kedua karyawati yang memegang tangannya melepaskan nya, mereka terkejut dengan panggilan Vegan terhadap dirinya.

Lili menjawab Vegan “aku baik-baik saja, jangan memberitahu hal ini pada David”, David dari belakang menghampiri Lili dan bertanya “tidak beritahu apa ?”, Lili melihat David sudah berdiri di belakangnya.

David mendapat laporan dari para bodyguard nya, saat kekacauan terjadi ia terburu-buru ke sana, melihat kekacauan itu membuat dirinya sangat marah.

David memanggil satpam dan berkata “USIR MEREKA DARI SINI ! BERANI BERSIKAP KURANG AJAR PADA ISTRI SAYA MAKA MENGINJAK KEPALA SAYA, USIR SEKARANG !!”, para Karyawati itu memohon ampun pada David dan Lili, namun David tak mempedulikan mereka malah ia panik melihat Lili “perlihatkan tanganmu”, Lili berkata “tidak usah, jangan usir mereka, itu akan melukai harga diri mereka”, David menjawab dengan emosi “LILI CUKUP !! MEREKA UDA NYAKITIN KAMU ! JANGAN SELALU BAIK KEPADA SEMUA ORANG YANG MENINDASMU, BAGAIMANA KALO TERJADI SESUATU PADAMU DAN JUNIOR KITA!”, Lili tau persis kalo David emosi tidak ada yang bisa meredakan emosi nya. Para satpam mengusir mereka.

Sekarang semua orang di kantor sudah tau kalau Lili sedang mengandung seorang bayi.

Karena tidak ingin David emosi lagi, Lili memperlihatkan tangannya yang memerah karena di tarik, David emosi sekali dan menampar ketiga karyawati itu dengan keras. Lili terkejut dan menghentikan David saat ia akan menampar mereka lagi.

Lili memeluk David dari belakang dan berkata SUDAHH!!, hiks...ayo kita kembali hiks...”, David terkejut dengan apa yang barusan ia lakukan, lalu membawa Lili kembali ke kantor dan mengobati tangan Lili.

Selesai mengobati luka Lili, David memeluk Lili yang masih menangis “maaf sayang, aku minta maaf”, Lili tak mampu menatap David, ia hanya membalas memeluk David.

David khawatir dengan Lili dan memintanya untuk beristirahat di dalam kamar di kantor itu. Lili menelepon seseorang untuk meningkatkan keamanan Lili.

Lili tertidur sepanjang hari sampai sore. Karena sudah waktunya pulang David memanggil Lili “sayang...”, namun melihat Lili yang tidur nyenyak, David mengurungkan niatnya dan menggendong Lili hingga ke mobil.

Mereka pulang ke rumah, David menggendong Lili dan menempatkan nya di kasur, kemudian David pergi mandi, setelah itu ia membangunkan Lili untuk makan malam.

Sebenarnya setelah kejadian hari ini, ia tidak ingin Lili bekerja, rasa khawatirnya benar-benar membuat dirinya takut akan terjadi sesuatu pada Lili istrinya.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang