Bag#35

292 5 0
                                    

Selesai mandi Vera mengirimkan surat ke perusahaan Alex. Tibanya ia di kantor, dirinya tak melihat Alex sama sekali, jadi dia masuk dan menemui bagian HRD dan menyerahkan surat pengunduran dirinya.

Saat keluar kantor, karena terburu-buru ia menabrak dada bidang seseorang *bugh*, kemudian ia meminta maaf, namun saat mengangkat kepalanya ia terkejut, orang yang dirinya tabrak ternyata Alex.

Alex menarik tangannya dan masuk ke dalam kantor, banyak karyawan yang melihat itu, mereka mulai berpikir yang tidak-tidak, menuduh Vera telah menggoda Alex, Vera sebenarnya mendengar itu, hatinya sedih sekali, namun apa daya, ia tidak ingin menangis di hadapan Alex.

Setelah masuk ke dalam, Alex meminta Nana untuk memecat siapapun yang bergosip atau mengatai Vera yabg tidak-tidak, Vera terkejut dan menyuruh Alex untuk tidak melakukan itu, karena Vera tau mereka akan semakin membencinya.

Vera bertanya “apa yang kau inginkan? Jangan lakukan itu, aku akan segera meninggalkan perusahaan, jadi tuan tidak perlu me....”, Alex menyentuh bibir Vera dengan jari telunjuk ssstt...., Kamu ribut sekali, duduklah, aku hanya ingin bertanya padamu, kenapa kau ingin meninggalkan perusahaan? Pekerjaan mu cukup baik disini.”, namun Vera menjawab aa...aku hanya ingin mencari pengalaman baru dan mencari suasana baru”.

Alex berdiri dan menggebrak meja *BRAKK!!!*, Sontak Vera terkejut “ASTAGA AYAMM!!”, Vera ketakutan melihat Alex, Alex mulai mendekatinya dan menarik tangannya masuk ke dalam ruangan, lalu mendorongnya ke atas kasur.

Ruangan itu ada di balik rak buku di kantor itu, dipenuhi dengan televisi, sofa, dan juga tempat tidur.

AAGGHH!!, Apa yang kau lakukan !”, tanya Vera pada Alex, namun Alex tak menjawab, mendekati nya dengan tatapan membunuh dan semakin mendekatinya, Vera sontak memundurkan badannya hingga lengket ke sandaran kasur, ia mencium bibir Vera dengan brutal, Vera memberontak dan memukul dada bidangnya berkali-kali emm...emmm....emmm.....”. Hingga akhirnya Alex melepaskan ciuman itu, karena melihat Vera yang sudah kehabisan nafas “hah..ahh....hah..., APA KAU GILA, AKU MEMBENCIMU!!”, Vera menampar Alex, dan pergi dengan menangis.

Alex baru sadar akan tindakannya, beberapa kali memukuli kepalanya sambil berkata “bodoh... bodoh...apa yang kamu lakukan, dasar bodoh”.

*Di rumah sakit
David bertanya pada dokter “bagaimana dok? Apa istri saya sudah boleh pulang?”, dokter menjawab “istri tuan sudah membaik dan sudah boleh dibawa pulang, namun harus rutin melakukan check up dan tidak lupa bed rest”, David menjawab “baik dok, terima kasih banyak”.

David mengajak Lili pulang, ia menyusun barang-barang Lili. Lili masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi, apalagi setelah menikah ia bahkan belum mendapatkan kebahagiaan seperti ini, betapa beruntungnya dia sekarang.

Sedari tadi Lili hanya menatap David, David menggodanya “kenapa sayang? Suamimu ganteng ?”, Lili menjawab idih pede sekali kamu”, kemudian mereka tertawa terbahak-bahak.

Kedua insan ini pulang ke rumah, saat diperjalanan Lili ngidam, ia melihat ada es krim di sana, lalu ia bermanja-manja pada David dan meminta David membelikannya untuk nya. David tidak tega melihat istrinya yang ngidam, namun ia tak mau istrinya memakan makanan yang tidak sehat, jadi ia menyuruh Lili untuk bersabar dan David menelepon perusahaan Es krim untuk Lili.

Lili kaget dan bertanya “kenapa kamu menghubungi perusahaan es krim ?”, lalu David bertanya “lalu kenapa?, Ini kan demi junior kita”, Lili kesal aaa...yang benar saja”, Lili memalingkan wajahnya, namun David tak tahan melihat istrinya begitu gemas dan lucu, ia memeluk Lili dari belakang sambil mengelus perut Rata Lili dan berkata “sabar ya sayang, mami kamu memang gitu suka ngambekan, nanti papa beliin kamu es krim segerobak”, Lili menyenggol David dengan siku dan berkata “ish kamu ini...”.

Sesampainya di rumah, David menggendong Lili ke kamarnya, bahkan para pembantu di rumah itu juga heran, karena jarang sekali melihat interaksi antara kedua insan ini.

David menaruh Lili di tempat tidur dan mencium keningnya, lalu meminta Lili untuk istirahat.

Sorenya, Bibi menyiapkan es campur untuk Lili, karena Bibi tidak tau cara membuat es krim jadi ia membuat es campur. Lili terbangun dan langsung ke bawah, ia melihat David tidak ada di sana , jadi ia bertanya pada pembantu disana Dav...dimana ?”, lalu pembantu itu menjawab “tuan ada di ruang kerja nyonya”.

Lili melangkahkan kakinya ke ruang kerja David, melihat David yang sedang sibuk ia mengurungkan niatnya, lalu tiba-tiba tangan besar dari belakang melingkari perutnya, dan kepalanya bersandar di bahu Lili, terlihat dirinya begitu lelah, Dave meminta Lili untuk tidak pergi.

Lili memutarkan badannya dan memegangi kedua pipi David dan memberi ciuman bibir muach, aku ga akan ninggalin kamu, semangat sayang, ayo kita makan, kamu jangan kecapean”, lalu David mencium kening Lili dan berkata “ia sayangku....”. Mereka berdua menuju ke meja makan.

Selesai makan Lili mengajak David untuk mengunjungi makam Mamanya “sayang....besok kita ke makam Mama ya, uda lama banget kita ga kesana, David tersenyum dan menjawab “ia sayang”, lalu ia memeluk Lili dan berterima kasih pada Lili, karena masih mengingat Mama dan selalu bersedia bersamanya apapun yang terjadi.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang