Bag#32

472 7 2
                                    

Pagi di rumah sakit*
Lili terbangun, melihat di sekitarnya dan terlihat David yang tertidur di sebelahnya, Lili berusaha turun dari tempat tidur tanpa membangunkan David, ia tau David lelah, makanya ia tidak mau membangunkan David.

Saat hendak turun, perut Lili masih sakit sehingga ia terjatuh dan terdengar suara *brak*, David terbangun dan mendapati Lili yang sudah terjatuh di lantai “Lili..!!, Astaga!!!”, David menggendongnya ke ranjang pasien, lalu David segera menekan tombol untuk memanggil dokter.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Lili, dokter menyarankan agar Lili tidak melakukan aktivitas fisik untuk sementara waktu, dan beristirahat di tempat tidur saja, David mengerti dan berterima kasih pada dokter.

Setelah dokter pergi Lili bertanya sambil gemetar menahan tangisannya “David...ba...bayi kita...”, David mendekati Lili dan mencium keningnya “dia baik-baik saja, kamu jangan banyak gerak dulu sayang...”, Lili hanya menganggukkan kepalanya.

David memanggil “Lili...”, Lili menjawab “hemm, ada apa ?”, David menjawab “maafin aku Lili, maafin perlakuan ku selama ini, aku sayang sama kamu, aku melakukan itu semua karena aku ingin kamu membenciku dan tidak menyukai orang seperti ku”, Lili menaruh jari telunjuk di mulut David “sstt...., Kamu ngomong apa sih, aku akan selalu maafin kamu, dan sebenarnya aku mencintaimu, tapi saat itu aku tidak tau kalo aku mencintaimu, aku juga minta maaf, maafin aku, aku sayang sama kamu Davv...”, David menjawab sambil menangis dan memegang tangan Lili “maafin aku, aku janji akan menjagamu dan bayi kita, i love you Lili, kamu adalah sahabat sekaligus istri dan teman hidupku”, Lili menyuruh David naik ke ranjang nya “kemari lah...”, lalu mereka berpelukan, Lili menyeka air mata David dan berkata “jangan nangis dong papa, malu nih sama anaknya hahaha”, David tertawa, memeluk erat Lili dan mencium keningnya.

Ayah dan Ibu datang, melihat kedua anaknya itu sedang tertidur sambil berpelukan, lalu Ayah dan Ibu meninggalkan sup di meja, saat ingin keluar, ternyata Lili bangun “ayahh, ibu...”, ibu menjawab “ia nak, kamu butuh sesuatu”, Lili berkata “ayah ibu tunggu ya, aku akan membangunkan David”, lalu Lili membangunkan David “David...dav.., ayo bangun, ayah ibu ada disini”, David membuka matanya secara perlahan dan melihat ayah dan ibu “eeh ayah ibu, kalian sudah datang”, ayah menjawab “ia nak..., Kemari dan makanlah dulu”, David menjawab “ia ayah”.

David turun dari kasur dan menggendong Lili ke sofa untuk makan bersama.

Pagi di kamar Vera*
“huuamm... Uda jam berapa sih ini huaammm”, terdengar suara Vera yang serak di pagi hari, ia masih tidak sadar dengan yang terjadi semalam.

Tangan besar dari belakang sedang memeluknya, lalu Vera langsung berteriak “AAAAAGGGGHHHH!!!”, Alex bangun dan kaget, melihat Vera yang ketakutan, Alex juga lupa dengan apa yang terjadi, segera setelah itu Vera meminta Alex untuk keluar “KELUAR!!!”, Alex keluar dari kamar dan mengambil pakaiannya. Vera berjalan dengan pincang menuju pintu kamarnya dan menangis “hiks....hikss...apa yang ku lakukan...hemm...hiks..”.

Alex masih berdiri di luar kamar sambil mengenakan kembali pakaiannya, ia berdiri di pintu itu dan berkata “ma...maaf... Aku minta maaf”. Vera menutup mulutnya agar tangisannya tak terdengar.

Setelah terdengar suara tutup pintu dari luar apartemen nya, Vera langsung menangis sejadi-jadinya “huaa.....aaa....hiks...., Aku harus gimana.....hiks....”. Vera segera membersihkan dirinya ia menggosok setiap inci bekas ciuman di badannya, mandi sambil menangis.

Alex keluar dari apartemen Vera dan pulang ke rumah untuk membersihkan dirinya, setelah itu ia membeli beberapa makanan dan kembali ke rumah Vera. Saat berada di depan pintu rumah Vera, Alex hendak menekan bel, namun Vera duluan keluar pintu. Vera melihat Alex berada disana dan segera menutup kembali pintunya, ia pikir setelah apa yang terjadi dirinya berhalusinasi tentang Alex, kemudian ia membuka pintunya sekali lagi, dan memang itu adalah Alex yang sedang berdiri di depan, lalu ia mengabaikan Alex dan langsung pergi.

Alex menahan tangan Vera, Vera menatapnya dan memintanya untuk melepaskan dirinya, tapi Alex tidak mau, ia malah mendorong Vera ke dinding, menaruh tangan di kepala Vera agar tidak terbentur di dinding.

Vera terkejut dan menatap dan bertanya pada Alex “apa mau mu bos ?, Lupakan saja apa yang terjadi”. Alex menjawab “aku akan bertanggung jawab, ayo kita menikah”, Vera mengerutkan keningnya dan menatap nya, lalu ia berkata “jangan menikahiku hanya karena apa yang terjadi, aku akan mempertanggung jawabkan diriku sendiri”. Lalu Vera pergi menggunakan taksi ke rumah sakit.

Alex terkejut dengan perkataan Vera, lalu ia mengikuti Vera dari belakang. Saat di dalam taksi, Vera menangis di dalam mobil. Sang supir yang melihatnya berkata “nona, jika kau ada masalah dengan suamimu, maka selesaikan dengan baik nona, tidak baik jika kalian bertengkar seperti itu”. Vera bingung dan menjawab “maaf pak, saya belum menikah”, lalu supir taksi itu menjawab “hah, tapi dari tadi mobil di belakang itu mengikuti kita”. Lalu Vera membalikan badannya, terlihat mobil Alex yang mengikutinya, ia meminta supir taksi mempercepat kecepatannya, namun Alex tetap berhasil mengejar nya.

Vera tiba di rumah sakit begitupun dengan Alex. Vera melihat Alex mengejarnya ia berlari, namun kecepatannya tidak seperti biasa karena bagian bawahnya masih perih, jadi dia tidak bisa berlari dengan cepat sehingga Alex berhasil mengejarnya. Alex memegang lengan Vera saat ia hampir menabrak seseorang.

Lili dan David keluar dari ruangan, Lili menggunakan kursi roda, di dorong oleh David.

Saat mereka keluar ruangan, mereka melihat Vera dan Alex sedang berpelukan, kemudian Lili sengaja menggoda mereka ciee....ada yang lagi pacaran nih...., Ayo sayang kita pergi, jangan ganggu mereka hihihihi....”, Vera berkata “apaan sih Li...aku tadi hampir jatuh, jadi pak bos nolongin”, Lili dengan sengaja menggodanya “yakinn???, Hahahahaha”, Vera menjawab “haishhh”, Lili menjawab “ia ia deh aku percaya, jangan marah...”.

Lili meminta David untuk kembali ke kantor, karena ada Vera yang menjaganya disini, jadi David ke kantor dan meninggalkan Lili di rumah sakit.

Vera, Alex dan Lili berjalan-jalan di sekitar rumah sakit, disana ada taman rumah sakit, mereka kesana untuk menghirup udara segar. Vera meminta agar Alex pergi saja ke kantor, dan dia akan cuti untuk hari ini, Alex pun pergi ke kantornya.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang