Bag#24

367 5 4
                                    

Paginya Lili bangun, Lili merasa lebih segar dari hari-hari sebelumnya, entah kenapa rasanya senang sekali hari ini, aktivitas pagi pun dimulai, dari sarapan hingga main game, sama halnya dengan David.

Mereka tidak bermain ke dalam hutan, karena cukup berbahaya, jadi mereka hanya bermain di sekitar sana. Ada beberapa karyawan yang membawa anaknya, sehingga acara camping menjadi sangat ramai.

Saat sedang duduk sendiri memainkan ponsel, ada seorang anak kecil menghampiri ku dan bertanya pada Lili “kakak...., kakak cantik sedang apa ??”, lalu Lili menjawab “halo sayang, kamu manis sekali, kakak sedang foto-foto, apa kamu mau di foto juga ?”, lalu anak kecil itu dengan semangat menjawab “Mau kak, aku mauu...”, Lili menjawab “baiklah, bersiap ya... 1 2 3 ..., wah kamu cantik sekali, kakak mau tanya, nama kamu siapa, terus kamu disini sama siapa?”, lalu dia menunjuk ke arah Nessa “nama aku, Elisa, aku kesini sama mama..., itu mama...”, Lili sedikit kebingungan, tapi anak itu menunjuk ke arah Nessa, lalu Lili bertanya “nama mama kamu Nessa ya ?”, ia menjawab “ia kakak...”.
Aku tidak menyangka ternyata Nessa sudah punya seorang anak, uda gitu cantik dan manis lagi.

Ternyata belum ada yang tau kalo Nana sudah punya anak, hanya beberapa karyawan saja yang tau kalo Nana sudah punya seorang anak perempuan.

Ternyata interaksi Lili dengan anak itu diperhatikan oleh seseorang.

*Sore hari
Tidak terasa waktu berlalu cepat, sebentar lagi sudah mau pulang aja. Lili mengirim pesan pada David bahwa dia akan pulang menggunakan bus bersama Vera, jadi dirinya tak perlu khawatir.

David menerima pesan dari Lili, David berpikir, apa yang sudah dia lakukan, kenapa dia jadi peduli dengan Lili, jika dia berinteraksi dengan laki-laki membuat dirinya cemburu. Setelah membaca pesan itu David mengabaikannya. Dirinya pun bersiap untuk pulang bersama dengan para karyawan.

Saat hendak naik bus Alex memanggil Lili, Alex menyuruh Lili untuk ikut dengannya saja, tapi Lili tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman antara dirinya dengan karyawan lain, jadi dia menolaknya, namun Alex tidak membiarkan itu, Alex pun mengajak Vera, jadi karyawan lain tidak akan curiga.

Vera dan Lili akhirnya pulang bareng bersama dengan bosnya, tapi ada sebagian karyawan yang julid dan tidak suka pada Lili, jadi mengatai Lili yang tidak-tidak.

Sesampainya di rumah Lili, ia turun dan langsung di sambut bodyguard, Vera yang di dalam mobil terkejut, karena Lili tinggal di rumah yang besar dan bagus sekali. Tanpa sadar Vera berkata “kapan ya ada pria kaya raya yang nikahin aku, terus kasih rumah seperti itu”, Alex mendengar Vera langsung berdehem “ehemm...”, Vera kaget dan sedikit melompat “ee..e..ayamm..ehe bos....”, Alex menahan tawa saat melihat Vera terkejut dan bertanya alamat rumah Vera “kamu tinggal dimana”, Vera menjawab “saya tinggal di gg.buntu no.xxxx”, kemudian Alex mengantarnya.

*David di rumah
Setelah mobil Lili jalan, David langsung pulang, dan menyuruh Vegan untuk mengurus sisanya. David berkendara dengan kecepatan tinggi sehingga ia sampai di rumah dengan cepat. Saat memasuki komplek, mobil David berpapasan dengan mobil Alex, itu artinya Lili baru saja tiba di rumah.

Setibanya dirumah David bertanya pada Bibi “Lili dimana bi ?”, Bibi menjawab “nyonya di kamar tuan”. Setelah itu David pergi ke kamarnya untuk mandi dan istirahat.

Saat Lili mandi, bagian Ms.V nya masih perih, dia lupa membawa salep saat di camping, karena salep itu ada di David, jadi dia menahan sampai di rumah, sebisa mungkin menjaga area bawahnya tetap bersih. Selesai mandi Lili berjalan sedikit pincang menuju kamar David, ia mengetok pintu David, namun tidak ada jawaban, lalu dia kembali ke kamarnya, berjalan dengan lambat sambil memegang bagian bawahnya, kemudian David membuka pintu dan melihat Lili berjalan pincang, lalu ia bertanya “ada apa ?”, Lili memutarkan badannya dan bertanya “aa.. apakah aku boleh minta salepnya?”, David menjawab “masuklah”, Lili berjalan ke kamar David, kemudian David mengeluarkan salep itu dari laci dan memberikannya pada Lili.

Terlihat Lili yang berjalan kesakitan seperti itu, David tak tahan melihatnya, lalu ia menggendong Lili ke kamarnya, Lili kaget saat David tiba-tiba menggendong nya, setelah itu David menurunkan Lili ke tempat tidurnya, David berdiri di sebelah pintu sambil menunggu Lili, Lili sedikit malu, dan meminta David untuk membalikan badannya dan jangan melihat dirinya.

Lili berjalan ke arah cermin, perlahan mengoleskan salep itu ke bagian Ms. V nya yang terluka, Lili sedikit mendesis kesakitan. Karena tak tahan dengan suara desis itu, David langsung menidurkan Lili di ranjang, dan membuka lebar paha Lili, kemudian mengoleskan salep itu.

Perlakuan David benar-benar di luar dugaan dan mengejutkan Lili, Lili menahan desisnya, setelah selesai Lili bernafas lega. Saat David akan keluar dari kamar, Lili berterima kasih padanya, tampak David yang memandanginya beberapa saat dan keluar dari kamar. Setelah itu Lili tidur.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang