Bag#37

264 8 0
                                    

Sebulan yang lalu, setelah Vera pergi meninggalkan Alex, Vera menghilang entah kemana. Berhari-hari Alex mencarinya di apartemen nya, namun pemilik apartemen berkata bahwa Vera telah menjualnya.

Alex semakin frustasi, dirinya hampir gila karena mencari Vera, sempat beberapa kali Alex hampir bunuh diri, tapi salah satu sahabat Alex, Rico membantunya, ia berkata “jangan melakukan hal bodoh, jika suatu saat dia kembali dan mengetahui kamu sudah tiada, bagaimana dengan dirinya nanti ?”. Alex sadar dengan apa yang Rico katakan, ia percaya bahwa Vera akan kembali.

Vera selama ini tinggal jauh di pegunungan, bahkan tempat dirinya tinggal bisa di bilang sangat terpencil, hingga orang-orang tak mampu menemukannya.

Vera sedih, ia merindukan semua orang termasuk orang tua dan juga Lili. Vera berharap Alex tak akan mencarinya lagi dan hidup bahagia.

Selama di pegunungan Vera tinggal sendiri, hanya ada para tetangga dan nenek-nenek disana yang membantunya. Vera sedikit mengurangi kesedihannya dengan melakukan aktivitas seperti menanam tanaman dan menemani nenek ke ladang untuk memetik sayur. Walaupun ini sedikit berat namun Vera sangat bahagia, apalagi para tetangganya memperlakukannya dengan hangat dan sangat baik.

Sebulan kemudian, Vera merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, ia terus-menerus muntah di pagi hari, rasa pusing dan dada sesak, dia berpikir bahwa ia ada penyakit serius. Setiap pagi tetangganya mengajaknya makan, ia selalu muntah, karena merasa tidak enak Vera pun meminta maaf “maafkan saya bu, nek, saya tidak bermaksud seperti itu huek....huekk....”, lalu tetangganya mulai curiga dan bertanya mengenai gejala yang Vera alami.

Para tetangga yang sudah pernah merasakan hal itu menyuruh Vera untuk cek ke rumah sakit di kota, sebenarnya mereka tau ini gejala apa, tapi mereka hanya ingin Vera memastikannya dengan mengecek ke kota.

Vera segera mengemasi barang-barangnya dan kembali ke kota. Sesampainya di kota, Vera langsung mencari kontrakan untuk tinggal disana, bisa di bilang kontrakan ini cukup dekat dengan apartemen nya yang dulu.

Karena baru sampai di malam hari, Vera langsung tidur karena kelelahan.

Besok paginya Vera pergi ke dokter untuk cek mengenai masalah nya, ternyata ada yang mengikuti Vera, tanpa disadari olehnya. Ternyata orang yang mengikutinya adalah orang suruhan Alex yang tidak sengaja melihatnya. Orang itu segera melaporkan kepada Alex, Alex yang mendengar itu langsung menyusul ke rumah sakit.

Sesampainya Vera di rumah sakit ia langsung menemui dokter umum, lalu dokter tersebut menyarankan Vera mengecek ke dokter kandungan, Vera sedikit bingung, tapi ia hanya mendengarkan apa kata dokter itu.

Vera berada di ruangan dokter kandungan dan mengecek, setelah itu Vera bertanya “saya kenapa ya dok ?, Apakah saya ada kanker ?”, lalu dokter menjawab “oh tidak bu..., Berdasarkan hasil tes, ini adalah foto USG ibu, dan ibu sedang hamil, disini bisa dilihat bahwa usia kandungan ibu sudah memasuki satu bulan”. Lalu Vera bertanya pada dokter “apa dok ? Saya hamil, tapi bagaimana mungkin?, Saya sudah meminum pil KB”.

Alasan Vera bisa hamil karena sebelumnya pil KB yang ada di rumahnya telah diganti oleh Alex dengan vitamin penguat kandungan.
Walaupun pil itu sudah sempat di buang, namun Alex yakin Vera akan mengambilnya lagi atau membeli di apotek langganannya.

Kemudian dokter bertanya “obat KB ?, Bisakah saya lihat obatnya ?”, Vera menyerahkan obat itu dan memperlihatkannya “ini dok...”. Dokter melihat dan mengklaim bahwa itu adalah vitamin penguat janin, bukan pil KB. Vera terkejut “ta..tapi bagaimana mungkin ?”. Dokter heran dan bertanya “tapi kenapa ibu panik dan gelisah, harusnya ibu senang, karena di luar sana masih banyak orang yang ingin mempunyai bayi, namun mereka tak bisa hamil”, Vera menjawab dokter itu “entah lah hikss... apakah saya bisa menggugurkan kandungan ini ?hiks...saya tidak ingin bayi saya lahir hiks...tanpa seorang ayah”, lalu dokter menjawab “saya tidak bisa membantu anda, rumah sakit telah melarang melakukan aborsi”, Vera menangis dan berkata “tolong...hiks... tolong dok...., Saya mohon bantu saya hiks....”, karena kasihan dokter itu memberi Vera obat untuk menggugurkan kandungannya, namun efek samping dari obat itu bisa mengalami pendarahan hebat.

Vera mengambil obat itu tepat disana Alex datang membuka pintu ruangan itu dan membanting nya, Alex mengambil obat itu dan membuangnya.

Vera kaget dan bertanya aa...aapaa...APA YANG KAU LAKUKAN !”, Alex terlihat emosi dan bertanya sejijik itu kah kamu dengan bayiku ? KENAPA KENAPA VERA ? BAYI ITU TIDAK SALAH, KENAPA KAMU MELAKUKAN HAL GILA INI !”, Vera tak tahan dan menjerit DIAMMM!!! DIAMM!!!”, Alex memanggil para bodyguard untuk menangkap dokter itu, namun Vera menghalangi dan berkata “JANGAN MENDEKAT, JANGAN SAMPAI ADA DARI KALIAN YANG KEMARI !, JIKA KALIAN MENDEKAT, SAMA SAJA DENGAN MEMBUNUHKU”, lalu Alex meminta mereka mundur, ia melangkah mendekati Vera “VERA BAYI ITU DARAH DAGING MU SENDIRI, APA KAU GILA INGIN MEMBUNUHNYA ? IKUT AKU, AKU TAK AKAN MENGAMPUNIMU MALAM INI !”, Vera ketakutan dan bertanya-tanya mengenai ucapan Alex “LEPASKAN ! LEPAS...LEPASIN AKU TUAN ALEX ANGGARA.

Mendengar hal itu Alex memberhentikan langkahnya namun tak melepaskan tangannya dan menatap Vera, terlihat Vera yang menangis, matanya merah dan sembab, lalu Alex menggendongnya ke mobil.

Sepanjang koridor rumah sakit hanya terdengar suara Vera yang memberontak, namun Alex tak memperdulikan itu dan memasukannya ke dalam mobil.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang