Bag#29

308 7 0
                                    

David mendapat informasi dari anak buahnya bahwa Mona berada di bawah perlindungan Direktur Lee, lalu David pergi menemui direktur Lee.

David pergi ke kantor Direktur Lee, mereka membahas tentang pekerjaan, setelah itu, David bertanya “tuan Lee, apakah Mona bersama dengan anda ?”, Direktur Lee menjawab “ia, kenapa ?”, David menjawab “bisakah tuan Lee menyerahkan Mona kepada saya? Mona merencanakan balas dendam pada saya, saya tidak mau istri saya kenapa-kenapa”, Direktur Lee berkata “tidak !, Anda tidak perlu khawatir, saya akan menjamin Mona tak akan menggangu keluarga anda, lagipula Mona sedang mengandung anak saya dan saya akan segera membawa Mona pergi dari sini dan kembali ke Korea”. David bernafas lega, kemudian ia berkata “baik, saya berharap anda bisa menjamin hal itu, jika sampai terjadi sesuatu pada istri dan bayinya, maka saya tidak akan segan-segan menyakitinya”, Direktur Lee menjawab “anda tenang saja Tuan Kusuma, saya akan pastikan dia tidak menggangu keluarga anda”. Kemudian David kembali ke kantor nya.

*Di kantor Alex
Siang ini begitu terik, Lili ingin sekali makan ice cream, rujak, pokoknya yang seger-seger, Lili mengelus perutnya dan berkata “sabar ya sayang, nanti mama beliin kasih kamu”.

Waktunya jam makan siang, Lili makan bareng dengan Vera, tiba-tiba Lili membahas kalo dia pengen makan ice cream, lalu Vera mengajak Lili makan di luar kantor, di sebrang kantor ada toko ice cream yang cukup terkenal, jadi mereka ke sana.

Alex melihat mereka dan mengikuti mereka, kemudian masuk ke toko, diam-diam memandangi Lili dari kejauhan melalui tempat duduknya. Alex menyuruh toko itu untuk memberi ice cream gratis untuk mereka dan ia akan membayarnya.

Selesai makan Lili hendak membayar, namun kata pemilik toko ice cream yang aku dan Vera makan gratis, Vera yang sedikit curiga bertanya “siapa yang membayarnya?”, lalu pemilik toko berkata oo..tidak nona, jika anda pelanggan pertama maka akan diberikan secara gratis”, lalu Vera dan Lili mengucapkan terima kasih dan pergi kembali ke kantor.

Lili merasa sangat puas dan senang, apalagi bisa memakan makanan yang ia inginkan, rasanya bahagia sekali. Vera bertanya pada perut rataku “halo bayi kecil, kamu sudah puas bisa makan es krim gratis ?”, lalu Lili membuat suara imut dan menjawab “puas dong tante”, mereka tertawa, bahagia sekali rasanya, disisi lain terlihat Riska dan gengnya tidak senang dan ingin membully Lili habis-habisan.

Riska mulai menyusun rencana untuk mengerjai Liki. Pas sekali saat itu Lili masuk ke kamar mandi, Riska pun mengikutinya dari belakang, Vera tidak sengaja lewat dan melihat gerak gerik Riska yang mencurigakan, lalu diam-diam mengikuti nya.

Saat Lili memasuki bilik kamar mandi Riska dan gengnya mengunci pintu luar, setelah selesai Lili keluar dari bilik kamar mandi terlihat Riska yang sedang menunggunya di luar bilik itu, Lili acuh dan tak mempedulikannya, tapi saat Lili membuka pintu itu, pintu nya malah terkunci, lalu Riska berkata “kau tidak akan bisa keluar dari sini hahahaha”, Vera yang mendengar suara ribut-ribut dari luar berusaha membuka pintunya namun gagal, akhirnya ia memutuskan untuk ke kantor Alex meminta bantuannya.

Riska menampar Lili, menyuruh kedua temannya memegang tangan Lili, lalu ia menampar Lili dan menendang perut Lili, terdengar Lili yang menjerit dari dalam “TIDAK!!!AKKH...”, membuat Lili kesakitan, Lili lemas dan pingsan, ia mengalami pendarahan hebat. Saat itu Alex yang sudah di depan kamar mandi mendobrak pintu nya hingga terbuka, terlihat darah mengalir dari kedua kakinya. Vera segera menopang tubuh Lili dan mengangkatnya keluar.

Alex benar-benar marah sekali, ia menampar dan memanggil polisi menangkap Riska dan juga teman-temannya itu.

Setelah itu Alex segera menyusul Vera dan Lili, segera membawa Lili ke rumah sakit.

Lili di periksa di ruang UGD, dokter bolak-balik keluar masuk, Vera gelisah, dia takut Lili kenapa-kenapa, kemudian ia duduk menangis, Alex melihat Vera dan memeluknya tenanglah Vera, kita harus berdoa supaya semua baik-baik saja, jangan menangis”, Vera tak bisa menjawab apapun dia hanya bisa menangis dalam pelukan Alex.

David mendengar kabar itu langsung ke rumah sakit, karena emosi, ia memegang kerah Alex dan memukuli wajahnya “APA YANG KAU LAKUKAN PADA ISTRIKU!!!, SIALAN KAU”, terdengar suara *gubrak*, Vera panik dan segera menghentikan perkelahian mereka, Vera menjelaskan bahwa ini bukan salah Alex, tak seharusnya ia melakukan ini pada orang yang menyelamatkan Lili, lalu segera ia membantu Alex berdiri dan membawa Alex pergi namun Alex menolak ia berkata “aku memang pantas menerima ini”, Vera menghela nafas dan tidak memaksa Alex, mereka kembali duduk di depan ruangan UGD.

David gelisah, ia menelepon Ayah, Ibu dan Papa, ia terus mondar-mandir menunggu kabar Lili.

Ayah, Ibu dan Papa sampai di sana, mereka bertanya sebenarnya ada apa dengan Lili, lalu David menceritakan semuanya, sampai tentang kehamilan Lili. Ibu menangis histeris, ia takut sekali terjadi apa-apa pada putri sematang wayangnya itu, Ayah dan Papa juga sedih, namun mereka harus kuat demi anak-anaknya.

Tak lama dokter keluar, David segera bertanya “bagaimana dok? Istri saya gapapa kan ?”, dokter menjawab “tenang Pak, istri Bapak tidak apa-apa, dia juga sudah melewati masa kritis, dan mengenai kandungannya, itu juga baik-baik saja, untung saja dibawa ke rumah sakit di waktu yang tepat, jika tidak anda akan kehilangan bayi anda, dan untuk sementara biarkan Nona Liliana untuk bedrest, David meneteskan air matanya dan sangat bersyukur, lalu bertanya “apa saya boleh bertemu dengan istri saya dok ?”, dokter berkata “tapi hanya satu orang saja”, lalu David masuk, ia menangis melihat istrinya seperti itu “maafin aku Lili....hiks...., Aku tidak bisa menjagamu, maafin aku....hiks...”, Perlahan Lili mulai sadar, ia melihat David menangis, lalu Lili menyeka air matanya dan tersenyum lemah, David yang senang langsung mencium kening Lili.

Sahabat ku Suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang