*3 hari sebelum hari pernikahan
Pagi itu Alex menjemput Vera untuk foto prewedding.Sesampainya di depan rumah Vera, tidak ada tanda-tanda bahwa Vera keluar rumah, jadi ia masuk ke dalam dan memberi salam pada orang tua Vera “selamat pagi om, tante”, ibu Vera menjawab “eh ia pagi nak, ayo masuk, jangan panggil om tante dong, panggil mama sama papa”, Alex menjawab “ah ia emmah, pah”, kemudian karena masih belum melihat adanya kehadiran Vera, Alex bertanya tentang keberadaan Vera “ma, pa Vera dimana ya ?”, Mama menjawab “Vera masih tidur di kamarnya... OH IA , Kalian mau foto prewedding ya, mama sampai lupa, tunggu ya mama bangunin Vera dulu”, Alex menahan Mama Vera dan ia berkata “ga usah ma, biar Alex yang bangunin aja”, kemudian Mama berkata “baiklah nak, kamu langsung ke kamarnya saja”.
Alex berjalan ke kamar Vera, terlihat Vera yang masih tertidur dengan lelap dengan posisi menghadap ke atas dan ditutupi selimut, Alex melangkah ke arah Vera, lalu berkali-kali mencium pipi Vera dan membangunkannya “muach...muachhh... suayang buangun...muachh”, Vera merasa terusik dan merengek “aaargghh!!, Siapa sih ??”, Alex mencium kening Vera “cup, bangun sayang, ini aku”, Vera kaget dan langsung membuka mata, ia melihat Alex “aa... Maaf aku ketiduran, kita uda telat ya ? Maaf ya maaf , aa...aku siap-siap dulu”, Alex memegang tangannya dan berkata “slow down honey, jangan panik gitu, pelan-pelan aja, aku tungguin di bawah”, lalu Alex mengecup keningnya dan turun ke bawah.
Jantung Vera berdebar kencang, rasanya aneh tapi menyenangkan, lalu ia segera sadar dari lamunannya dan bersiap mandi.
Setelah selesai Vera pergi ke bawah dan disana sudah ada Alex yang menunggunya, sebelum pergi Mama meminta Vera untuk membawa makanan supaya dirinya tidak laper di jalan.
Selama perjalanan Vera hanya diam, dirinya masih tersipu malu sambil memegang kotak makanan itu, tiba-tiba Alex membuka suara “kenapa kotaknya cuma diliatin, dimakan dong sayang”, Vera kaget dan menjawab “eh..ii...i..ia”.
Vera membuka kotak itu, dan Alex membuka mulutnya, sontak Vera melihatnya dan kebingungan, lalu Alex berkata “aku juga mau, suapin aku dong sayang”, Vera hanya diam tersenyum dan menyuapinya, lalu Vera memakan sesuap bergantian dengan Alex.
Sesampainya di tujuan, Alex meminta Vera untuk tidak turun dulu, dan Vera hanya bisa nurut, ia turun dan membuka pintu Vera kemudian membantu Vera melepaskan seat belt nya, kemudian menghapus sisa makanan yang ada di mulut Vera dan tersenyum manis pada Vera.
Sekali lagi ia membuat Vera berdebar, rasanya jantung Vera ingin meledak.
Mereka berdua turun sambil bergandengan tangan masuk ke studio, lalu Vera mengganti pakaian pernikahannya, Alex memandangi Vera dari atas hingga bawah, gaun yang sederhana namun elegan.
Setelah bersiap keduanya melakukan pemotretan, karena tidak ingin Vera kelelahan, maka pemotretan hanya dilakukan di indoor.
Selesai pemotretan, Alex mengajak Vera makan malam di cafe dekat pantai. Vera merasa aneh dengan perlakuan Alex belakangan ini, Alex terus-menerus baik padanya bahkan sering menunjukkan kasih sayangnya secara lebih, seperti bukan dirinya saja.
Walaupun bingung, Vera tetap suka dengan perlakuan Alex. Saat sedang memikirkan ini tiba-tiba Alex menyentuh wajah Vera dan berkata “i love you”. Vera tidak tau dengan perasaannya, ia bingung namun rasanya berbeda, apakah ia juga mencintai Alex ?.
Selesai makan Alex mengantar Vera pulang, di tengah perjalanan Vera bertanya “emm, kak, apakah kamu yakin ingin menikah denganku ?”, Alex mengerem mobilnya dan melihat Vera “aku serius”, lalu Vera bertanya “jika tidak ada anak ini, apa kamu akan bisa menyukai diriku ?”. Alex menggenggam tangan Vera dan berkata “liat aku, apakah aku terlihat tidak senang menikah denganmu ? aku tau kamu ragu denganku, jangan ragu Vera, aku akan tetap mencintaimu walaupun tidak ada bayi ini”.
Vera merasa lega, yang penting dirinya tau bahwa Alex menikah dengannya bukan karena bayi ini, melainkan cinta.
Setibanya di rumah, Alex meminta izin untuk menginap di rumah Vera, karena kalau di rumah dirinya kesepian karena sendiri.
Vera melihatnya sebentar dan menganggukkan kepalanya, mereka berdua masuk ke dalam rumah. Vera menghampiri Mama dan Papanya yang sedang menonton TV di ruang tamu sambil mencium pipi dan merangkul mereka “muach aku pulang pa, ma”, Papa menjawab “eh anak papa sudah pulang ternyata, gimana seru ga kak”, Vera menjawab “ia pa, seru kok, itu ada kak Alex, dia bilang mau menginap”, Papa melihat kebelakang dan berkata “oh nak Alex silahkan masuk”, Alex menjawab “oh ia Pa, ma salam”, Alex mencium tangan keduanya orang tua Vera.
Kedua orang tua Vera bersyukur sekali karena putrinya bertemu dengan pria seperti Alex yang penuh tanggung jawab. Awalnya Alex berkata dirinya akan tidur di ruangan lain saja, namun kedua orang tuanya berkata, sudah tidak ada ruangan dan memintanya tidur di kamar Vera.
Mau tidak mau Vera mengajak Alex ke kamarnya. Vera meminta Alex untuk duduk di sofa dan ia akan mandi setelah itu baru dirinya mandi.
Alex dengan sengaja menggoda Vera, ia memeluk Vera dari belakang dan berkata “kita mandi bareng saja sayang, aku kangen banget sama kamu, kemarin kamu juga kabur saat aku ingin memakanmu”, Vera terkejut dan berkata “aa..apa maksudmu, jangan seperti ini, le..lepasin aku dulu”, Alex berkata “tidak, aku tidak akan pernah melepaskan mu”. Kemudian ia mencium bahu Vera.
Vera merasa geli, lalu dengan sekuat tenaga melepaskan pelukan Alex dan lari ke kamar mandi “hah...hah... dia kenapa sih ? Ah sudahlah aku mandi saja”. Sebenarnya malam ini Vera berencana berendam di bak, namun karena ada Alex ia tak mau lama-lama di kamar mandi, karena tidak ingin Alex menunggu lama, jadi dirinya segera mandi.
Vera keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan baju tidur tanpa lengan dan celana pendek, dengan kepala yang masih basah terbungkus handuk.
Alex menatap Vera sangat lama, dirinya benar-benar tidak tahan melihat Vera saat ini, benar-benar sangat menggoda, rasanya ingin ia terkam, namun ia harus menahannya.
Segera setelah Vera menyuruh Alex untuk mandi, ia mempersiapkan baju Alex dan handuk, Vera meminjam baju Papanya kepada Alex dan mengambil handuk di lemarinya.
Saat selesai mandi, ternyata Alex lupa membawa handuknya, jadi ia meminta Vera untuk tolong mengambilkan handuknya.
Vera dengan polos mengambil handuk yang ada di sofa dan memberikannya kepada Alex, dengan segera Alex menarik tangan Vera masuk ke dalam kamar mandi dan memeluknya.
Posisi ini benar-benar membuat Vera menjadi canggung, lalu ia sedikit mendorong Alex “aa...apa yang kau lakukan ?”, terlihat Alex tak memakai sehelai kain pun di badannya, Vera kaget, menutup matanya dan menjerit “AAAGGGHH!!, PAKAI BAJUMU !”, Vera melemparkan handuk ke arah Alex dan keluar dari kamar mandi dirinya masih kaget.
Alex tertawa dengan tingkah Vera, ia segera memakai celana dan baju lalu keluar, ia masih melihat Vera berdiri di depan kamar mandi, lalu ia menyentuh bahu Vera, membuat dirinya kaget “aaa... ayamm!!!”, Alex tertawa “hahahaha, kamu lucu sekali sayang”, tanpa aba-aba Alex menggendong Vera dan merebahkan dirinya ke tempat tidur, lalu ia mengambil hair dryer yang ada di meja Vera dan duduk di belakang Vera.
Posisi mereka sangat intens dan hangat, Vera dari tadi hanya tersipu malu, terlihat diri Vera yang berada di antara kedua kaki Alex. Alex mengeringkan rambut Vera, di sela-sela itu, ia mencium bahu Vera yang seksi dan mulus itu.
Vera bisa merasakan kehangatan yang diberikan Alex dirinya merasa nyaman sekali, apalagi semenjak Alex berada di sekitarnya, dirinya jadi jarang mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat ku Suamiku [END]
RomanceAwalnya bermula dari perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua antara Liliana Adinda Gestu dan juga David Alexander Kusuma dimana keduanya merupakan sahabat karib yang sudah dibilang cukup dekat, akan tetapi karena pernikahan ini mereka seolah...