Saat ini giliran Rea yang mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. "Selamat untuk pernikahan Pak Febri dan Bu Sherina!" ucap Rea
"Terimakasih banyak udah mau datang." balas Febrian dan istrinya. Setelah itu Rea langsung kembali pulang ke rumahnya.
Rea menyeduhkan teh panas untuk menenangkan pikirannya. Ia kembali mengingat kejadian di masa lalu. Sebenarnya Rea ingin berdamai dengan semua orang yang dulu merundungnya, tapi terkadang ia juga masih mau mengingat semua hal yang membuatnya trauma hingga sekarang.
Seperti Darion. Dia tidak mau berdekatan dengannya. Mendengar namanya saja, Rea merasa aneh, apalagi melihatnya secara langsung seperti tadi siang.
•••••••••
"Rion bisa gak sih kamu berhenti kerja sehari lagi aja! Kamu itu masih sakit " oceh mamanya
Risa pusing lihat Rion yang bertingkah seperti ini. "Rion!!" peringatnya sekali lagi
"Bentar Ma. Soalnya kerjaan Rion udah menumpuk semua Ma " jawab Rion. Kemudian kembali melanjutkan perhatiannya ke layar laptop.
"Mama gak mau tahu. Sekarang kamu istirahat. Cepat!!" geram Risa "Sini laptop kamu!" ucapnya sambil menarik laptop itu dari tangan anaknya.
"Maa.. sedikit lagi kerjaan Rion selesai Ma. Please Maaa." rengek Rion karena laptopnya ditarik
"Heran mama lihat kamu. Udah dibilangin harus istirahat tapi masih aja kerja." dengus Risa. Dia menggelengkan kepalanya melihat sikap anaknya yang keras kepala. Padahal ini semua demi kesembuhan anaknya.
tringg...
tringg....
"Rion, ada yang telepon kamu tuh." ucap Risa
Karena Rion masih dalam mode ngambeknya jadi Risa harus lebih bersabar. "Darion.." panggilnya sekali lagi, tapi belum kunjung dijawab Rion.
"Yaudah kalau gitu mama aja yang lihat." Risa mengambil ponsel milik anaknya. Kemudian ia melihat nama yang tertera di layar "Gak ada namanya. Mama angkat ya." ucap Risa didorong dengan rasa keponya, Risa pun mengangkat teleponnya.
"Kakak sayang, aku mau minta uang kakak lima juta aja."
Rion membelakkan matanya. Mampus, itu Irene. batinnya meronta-ronta. Ia menyesali keputusannya untuk mendiami mamanya.
"Siapa kamu!? Kamu penipu ya?!" bentak Risa
titt... sambungannya terputus begitu saja
"Tuh kan, mama udah tau yang gini-gini itu penipu. Buktinya aja waktu mama bilang penipu, dia langsung matikan teleponnya" celoteh Risa
Membuat Rion semakin merutuk dirinya dalam hati.
"Lain kali kalau dapat telepon yang kaya gitu lagi, gak usah diladenin Rion. Mana bilang-bilang sayang lagi sama kamu." geram mamanya
"Iya Ma." balasnya pasrah
Risa jadi teringat mengenai keinginannya agar Rion menikah. Ia sudah memilih satu calon istri untuk anaknya. Mungkin memang ialah satu-satunya orang yang paling tepat.
Ia jadi tidak sabar untuk memberitahu Rion tentang ini, tetapi Risa akan memberitahunya nanti setelah Rion sembuh.
••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Hostium (END)
Ficción GeneralReanka adalah gadis pendiam dengan sejuta rahasia, yang hidup di keluarga broken home. Di sekolahnya ia sering ditindas oleh Darion Xaverius. Reanka tidak mengetahui alasan mengapa pria itu sangat membecinya. Bertahun-tahun ia menjauh, namun hal it...