Rea berjalan dikoridor sekolah yang saat ini sepi karena belum waktunya istirahat. Dia ditugaskan Bu Tesa untuk mengantarkan tugas-tugas semua murid di kelasnya.
Saat ingin mengetuk pintu, Rea dapat mendengarkan suara bentakan seseorang dari dalam ruangan Bu Tesa.
"Sudah papa bilang jangan buat ulah lagi!!!"
"Kamu jadi anak nggak bisa diatur!!!"
"Lebih baik bapak selesaikan baik-baik nanti." seru seseorang dari dalam ruangan yang Rea yakin itu suara Bu Tesa
Rea sungkan untuk mengetuk pintunya, takut dianggap tidak sopan, lebih baik dia menunggu di depan sampai perkara selesai.
Beberapa menit kemudian pintu ruangan Bu Tesa tampak terbuka, terlihat seorang pria baya dan Theresia. Raut wajah Theresia terlihat sendu.
"Sekali lagi kamu berulah lagi, saya tidak akan membiarkan kamu bertemu ibumu lagi!!" seru pria baya itu
"Tapi Pa.." ucap Theresia yang dihiraukan oleh ayahnya. Pria paruh baya itu langsung pergi meninggalkannya.
Rea jadi membayangkan bagaimana jika dia berada di posisi Theresia sekarang... tidak usah dipikirin itu tidak bakal terjadi. Rea menyakinkan dirinya sendiri
Tanpa pikir lama-lama lagi Rea berjalan melewati Theresia dan mengetuk pintu ruangan Bu Tesa.
Tokk..tokkk
"Masuk" seru Bu Tesa dari dalam
"Permisi Bu, saya ingin mengantarkan ini" ucap Rea sambil meletakkan buku-buku itu ke atas meja Bu Tesa.
"Terimakasih Rea, kamu boleh balik ke kelas"
"Baik Bu" balas Rea
Setelah pintu tertutup, belum berjalan terlalu jauh dari ruangan Bu Tesa, tiba-tiba suara Theresia menghentikannya "Apa cuman gue yang ngerasain ini??"
"Buat apa gue ada di dunia ini kalau cuman buat jadi anak menyedihkan" seru Theresia, yang mulai mengeluarkan air mata.
Mendengar itu Rea kemudian berbalik, "Jangan langsung bepikir kalau kamu itu nggak berguna. Karena di dunia ini semua orang pasti lahir dengan alasannya masing-masing" ucap Rea kemudian melanjutkan langkahnya kembali.
"Gu...e min..ta ma..af" ucap Theresia sambil tersedu-sedu
Rean menghentikan langkahnya lagi. Ia mengerutkan dahinya "Untuk apa kamu minta maaf ?" Tanyanya
"Gu..e udah jahat sama lo" jawabnya
Theresia memajukan langkahnya mendekati Rea, mengulurkan tangannya sebagai tanda permintaan maaf.
Rea menyambut uluran tangan Theresia. "Aku udah maafin kamu dari dulu kok" ucap Rea, lalu pergi melanjutkan langkahnya
"Beneran, makasih Reaaaa" seru theresia setengah teriak
••••••••
Kringgg
Suara bell istirahat sekolah. Semua murid keluar dari kelas. Kecuali Reanka, dia hanya duduk di bangkunya sambil membaca novel kesukaannya.
Sedangkan di kantin, sudah banyak murid yang mengisi bangku-bangku termasuk riondkk
"Yon" panggil Dimas
"Apaan" saut Rion
"Gue denger lo ngebully si Reanka?" tanya Dimas
"Iya kenapa emangnya?" jawab Rion dengan santai
Dimas menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya "Wahhh... parah lo, anak orang asal lo bully gitu aja"
"Betul" saut Andra tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
Hostium (END)
Aktuelle LiteraturReanka adalah gadis pendiam dengan sejuta rahasia, yang hidup di keluarga broken home. Di sekolahnya ia sering ditindas oleh Darion Xaverius. Reanka tidak mengetahui alasan mengapa pria itu sangat membecinya. Bertahun-tahun ia menjauh, namun hal it...