Lagi-lagi Rea merasa sangat mual pagi ini. Dia buru-buru pergi ke kamar mandi.
"Hoek...hoekk"
"Nak Rea!" Bi Inah langsung membantunya berjalan ke tempat tidur.
"Aduh Nak.. bibi telepon Nak Rion ya?!" ucap Bi Inah dengan wajah paniknya.
"Nggak usah Bi. Saya cuma masuk angin aja kok" alibi Rea.
Bi Inah mengambilkan segelas air untuknya. "Ini Nak diminum dulu"
"Makasih Bi" balas Rea
"Gak usah masak buat makan malam ya Bi. Saya nanti pulangnya agak malaman, soalnya hari ini banyak banget pasien." tutur Rea
"Loh Nak... beneran mau kerja??" tanya Bi Inah
"Beneran Bi. Kasihan pasien saya yang udah antri lama-lama. Ehh.. tahunya saya gak datang."
"Kalau gitu hati-hati ya Nak"
"Iya Bi"
Setelah itu Rea bergegas pergi ke rumah sakit.
Di rumah sakit, ketika mau berjalan ke ruangan miliknya, Rea tidak sengaja menabrak seorang ibu-ibu, hingga membuat teh yang berada di tangannya tumpah ke baju ibu yang barusan ditabraknya.
"Maaf Bu.. saya gak sengaja." Rea langsung mencari-cari tissue di tasnya.
"Ini Bu." Rea menyodorkan sebungkus tissue yang berukuran kecil.
Ibu itu masih mengelap bajunya dengan tissue pemberiannya tadi.
"Gakpapa dokter, saya juga salah tadi, gak lihat-lihat jalan"
"Saya benar-benar minta maaf Bu" tutur Rea sekali lagi "Bagaimana kalau ibu ikut saya. Saya punya pakaian ganti buat ibu."
Melihar ibu itu yang kelihatan ragu-ragu, Rea langsung menjelaskan "Tenang.. saja kok Bu, pakaiannya masih baru belum pernah saya pakai" timpal Rea
Ibu itu menerima tawaran Rea. Dia mengikuti Rea sampai ke dalam ruangannya.
"Ini Bu bajunya" Rea menyodorkan sebuah baju yang masih ada label mereknya.
"Makasih banyak ya Dok" ucap ibu itu
Rea membalasnya dengan senyuman "Ohh.. iya di situ kamar mandinya Bu" Rea menunjukkan letak kamar mandinya.
Tidak sampai lima menit, ibu itu sudah keluar dengan menggunakan baju pemberiannya. "Sekali lagi terimakasih banyak ya dokter."
"Iya Bu sama-sama. Hmm.. kalau boleh saya tahu, ibu ke sini mau ngapain? Siapa tahu saya bisa bantu ibu."
"Enggak usah repot-repot Dok, saya udah selesai kok. Saya cuma lagi tunggu dijemput sama anak saya."
"Ohh iya Bu. Udah mau dekat apa belum Bu??"
"Katanya sih udah dekat. Tapi ya biasalah, anak saya kadang-kadang mau ngada-ngada Dok. Bilangnya udah dekat, ehh... ternyata masih jauh"
Rea tertawa kecil. Hal seperti ini sudah sangat sering didengarnya dari para pasiennya yang lain. Tak jarang juga Rea tertawa karena cerita ini.
"Dok.. panggil saya tante aja ya. Gakpapakan dok?"
"Ib-- ehh.. tante serius??"
"Tante seriuslah, kalau kamu panggil tante 'ibu' itu rasanya kaya formal sekali." jelasnya
"Ohh iya tante lupa, nama tante Celine"
"Nama saya Reanka tante"
Tante Celine menepuk lengannya pelan "Tante senang banget loh bisa ketemu orang seperti kamu. Ngomong-ngomong kamu udah pacar belum?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hostium (END)
قصص عامةReanka adalah gadis pendiam dengan sejuta rahasia, yang hidup di keluarga broken home. Di sekolahnya ia sering ditindas oleh Darion Xaverius. Reanka tidak mengetahui alasan mengapa pria itu sangat membecinya. Bertahun-tahun ia menjauh, namun hal it...