45. Friends

27.4K 1.1K 19
                                    

Hari ini Leo, Dimas, Andra akan berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk Rion dan Rea.

"Haii bro.." sapa Dimas sambil menepuk bahu Rion Rion "Halo Re..." lanjutnya

"Yang lain mana??" tanya Rion

"Tuh.. lagi pada nyusul ke sini. Mereka lagi pada bawa pasangan masing-masing" jelas Dimas

Rion mengerutkan dahinya "Pacar?? Si Leo udah punya pacar?" tanyanya bingung

"Udah. Udah mau nikah lagi bulan depan" jawab Dimas

Sebuah kejutan baginya perihal Leo yang memiliki pasangan "Hahh.. serius lo, sejak kapan mereka pacaran?" tanya Rion penasaran

"Baru beberapa hari yang lalu. Sebenarnya sih dia dijodohin sama bokap-nyokapnya. Tapi entah kenapa mereka langsung bisa cocok aja gitu." sebelum melanjutkan kalimatnya Dimas tertawa kecil "Lagian lo tahu kan si Leo kaya apa, deket sama cewek aja gak pernah. Ya pasti udah bisa ketebaklah, kalau dia dijodohin."

Tak lama dari situ, orang yang barusan dibicarakan pun muncul beserta yang lainnya. Mereka saling menyapa dan memperkenalkan pasangannya masing-masing.

Para pria langsung memutuskan untuk nangkring di cafe yang berada di sebelah rumah sakit "Anak lo mirip banget sama lo Yon" ucap Andra ketika mengingat wajah anak temannya

Dimas yang berada di samping Andra pun mengangguk "Iya mirip banget" ucapnya menimpali

"Namanya siapa tadi??" tanya Leo

"Daffin" jawab Rion

Sedangkan Rea tetap berada di dalam kamar rawat inapnya bersama kedua pasangan Leo dan Andra. "Kayanya aku pernah lihat kamu deh.. Reanka" sahut Citra yang merupakan pasangan Andra

"Ohh iya?? Di mana?" tanya Rean

"Di..." dia berusaha mengingat di mana ia pernah melihat Rean "Di Rumah sakit, tapi aku lupa namanya, yang pasti kamu dokterkan karena aku lihat kamu lagi pakai jas dokter waktu itu. " duga Citra

Rea mengangguk "Iya"

"Kebetulan aku lagi jenguk keluarga aku hari itu, terus aku gak sengaja lihat kamu lagi ngobrol sama ibu-ibu" jelas Citra

"Sayang banget aku gak lihat kamu waktu itu. Kalau kalian berdua butuh bantuan di rumah sakit, langsung hubungin aku aja, siapa tahu aku bisa bantu." ucap Rea

"Makasih loh. Ohh iya Andra bilang, dulu kamu temannya juga ya waktu SMA" ucap Citra

"Iya. Andra, Dimas, Leo, sama suami aku dulu satu SMA sama aku. Cuma gak satu kelas." jelas Rea

"Serius.. Kak..?" sahut Bulan yang akhirnya membuka suara karena sedari tadi dia sibuk dengan layar ponselnya. Bulan merupakan pasangan dari Leo, umurmya lebih muda dua tahun di bawah Leo.

Rea mengangguk sebagai jawaban.

"Udah pacaran dari SMA dong ya kamu sama suami??" tanta Citra

"Enggak. Waktu SMA aku gak pernah dekat banget sama dia" jawab Rean

"Terus kamu kok bisa ketemu sama suami kamu lagi?" tanya Citra dengan wajah penasaran

"Waktu itu aku gak sengaja lihat dia tabrakan di jalan. Karena gak ada orang lain di situ dan kondisinya cukup parah, jadi aku harus tolongin dia." Ungkap Rea "Dan aku juga baru tahu kalau orang yang aku tolongin itu Darion sesudah di rumah sakit. Dari situ pertemuan kami terus berlanjut" Rea tidak memberi tahu semuanya karena ia pikir itu akan terlalu panjang.

Citra mengangguk sambil berguman 'ohh' tanda mengerti. Dia memperhatikan Rea yang sedang menggendong anaknya di tempat tidur "Ngomong-ngomong kamu cantik banget sih Re.." puji Citra tulus

Bulan mengangguk "Betul banget Kak, pengen banget bisa kaya kakak, yang kapan aja bisa cantik." ucap Bulan

"Biasanya aku dengar-dengar ibu-ibu yang habis melahirkan itu pada kucel, lusuh gitu, tapi pas aku lihat kamu kayanya nggak tuh.." ucap Citra

Rea tertawa kecil "Kalian bisa aja."

Sekitar satu setengah jam mereka berada di situ dan akhirnya sudah pada pulang.

"Rea.." panggil Rion

"Hmmm??" balas Rea yang sedang sibuk menyusui Daffin

Cup

Cup

Ia mengecup pipi dan bibir Rea sekilas "Gimana sama mereka tadi??"

"Ya biasa, ngobrol-ngobrol aja" jawab Rea "Kamu udah makan??" tanyanya

"Udah tadi." Sebelum melanjutkan kalimatnya Rion berpikir sejenak "Rea aku punya sesuatu untuk kamu." ucapnya "Tunggu sebentar, aku ambil dulu di mobil.."

Rea menunggu dengan sabar kedatangan Rion. Ia juga baru selesai menyusui anaknya "Kira-kira papa kamu mau kasih apa ya Nak?" Menunggu sambil berbincang-berbincang dengan anaknya.

Baby Daffin menggeliat kecil setelah kata terakhinya. Hal itu membuat Rea tertawa "Rupanya kamu juga nggak tahu" ucap Rea sambil menoel-noel gemas pipi Daffin

Langkah kaki sudah terdengar. Rion masuk sambil menenteng sebuah paper bag yang besar. Lalu diletakkannya di samping Rea

Rion mengambil Daffin dari gendongan Rean "Sekarang Daffin sama papa dulu ya Nak"

Rea mengeluarkan sebuah kotak dari paper bagnya, lalu membukanya.

Ternyata isinya adalah sebuah album foto pernikahan mereka dulu. Rean kira semua foto pernikahannya dulu tidak ada tercetak sama sekali atupun musnah entah kemana. Karena dulu pernikahan mereka hanyalah keterpaksaan.

Perlahan Rea membuka satu lembar album tersebut. Dia dapat melihat foto saat mereka saling mengucapkan janji pernikahan. Hal itu membuat kedua matanya kian memanas sehingga perlahan ia menitihkan air matanya.

Rion mengecup pucuk kepala Rean "Maafin aku sayang." tutur Rion yang masih merasa bersalah atas sikapnya dahulu. Istrinya itu pasti bersedih karena kenangan buruk ketika pernikahan berlangsung.

Rea menggelengkan kepalanya "Aku nggak sedih, tapi aku bahagia... ternyata foto pernikahan kita masih ada."

"Beneran?? Kamu boleh kok coret atau sobek wajahku yang menyebalkan itu" ucap Rion. Baginya wajahnya di foto itu sangat menyebalkan. Bagaimana tidak dia ingat dulu betapa ia merasa terpaksa ketika mengucapkan janji pernikahan. Jika Rion bisa menemuinya di masa itu, dia tidak akan segan-segan untuk memberi bogeman keras di wajahnya.

"Kok gitu, malahan wajah kamu di sini ganteng banget" ucap Rea sembari mengelus fotonya

Rion yang jarang-jarang mendapat pujian seperti ini pun merasa sangat girang. "Hahhh?!! beneran sayang. Kalau sekarang masih nggak..?" goda Rion

Pipi Rea bersemu merah saat menyadari perkatannya barusan "Se..ka..rang gantengan Daffin" ucap Rean gugup

"Kalau lawannya Daffin, papa pasti kalah.." ucap Rion dengan wajah yang dicemberutkan

Melihat wajah suaminya, membuat Rea tertawa dengan mata yang masih sembab sehabis menangis.

Rea mengecup lengan Rion yang masih menopang Daffin sambil berdiri. "Suami aku makin ganteng kok"

Seketika Rion membeku, istrinya itu mungkin tidak menyadari kalau efek dari perlakuannya tadi membuat sesuatu dalam dirinya bangkit. Tapi apalah dayanya, ia masih harus menunggu beberapa minggu lagi agar istrinya pulih.

______________________
___________
Tbc......

Hostium (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang