34. Pulang

28K 1.2K 5
                                    

Rea bangun dengan ekspresi bingung. Tempat ini bukan rumanya. Ia pun panik dan buru-buru berdiri.

"Rea mau kemana?" Seru Kenan yang baru saja datang

"Aku sekarang ada di mana?" tanya Rea balik

"Kamu ada di rumah aku." jawab Kenan

"Maaf banyak ngerepotin, aku langsung pulang ya, soalnya udah malam banget. Keluarga aku udah pada nyariin." pamit Rea

"Aku anterin. Gak terima penolakan, udah malam." ucap Kenan

Rea mengiyakan tawaran Kenan. Di jalan, tidak ada yang ingin membuka percakapan sampai "Mmm... Re, ngomong-ngomong kamu udah punya pacar belum??" tanya Kenan. Ia sengaja menanyakan pertanyaan ini dahulu agar tidak terkesan aneh.

"Aku udah punya suami." jawab Rea

"Ohh suami" Kenan kira Rea enggan untuk menjawab pertanyaannya.

"Kapan-kapan boleh nggak aku ketemu sama suami kamu?"

Rea mengangguk pelan sebagai jawaban.

Drtt.. drttt

Telepon milik Rea bergetar. Ia menggeser tombol hijau di layar ke atas.  "Halo..."

"........."

"Aku ditolongin sama teman tadi."

".............."

"Iya"

"Suami kamu ya??" tanya Kenan setelah sambungan terputus

Rea mengangguk. Memang Rionlah yang barusan meneleponnya. Pria itu menanyakan perihal Rea yang pingsan tadi. Dia mungkin mengetahuinya dari Mama Risa, karena sesaat dia sadar tadi, Rea langsung mengabari mamanya.

"Terus aja. Baru nanti belok ke kanan" jelas Rea saat sudah memasuki komplek.

Mobil Kenan sudah berada di depan rumah.

"Makasih banyak udah mau nganterin aku. Hati-hati di jalan ya Ken." ucapnya sebelum turun dari mobil.

Kenan mengangguk. Rea masih setia menunggu Kenan di depan sebelum dia pergi

Setelah mobil Kenan melaju, barulah Rea masuk ke dalam rumah. Risa menunggunya di dalam. Raut khawatir terlihat jelas di wajahnya. "Kamu gakpapa kan Nak??"

"Rea nggakpapa kok Ma." jawab Rea

"Ayo.. mama bantuin jalan ke kamar." Risa merangkul Rea ke atas. "Mama tadi udah suruh si Rion cepat-cepat pulang. Masa istrinya lagi sakit ditinggal begitu aja. Mama heran banget deh.. lihat anak itu." celoteh Risa

Rea terkekeh pelan mendengarnya.

Risa membantu Rea berbaring di tempat tidur. Kemudian membenarkan letak selimut Rea. "Kamu langsung tidur ya Nak. Kamu harus banyak-banyak istirahat."

Rea mengangguk "iya Ma."

"Mama keluar ya." Risa keluar dari kamar. Tidak lupa ia juga mematikan lampunya.

Dua puluh menit setelahnya, Rea juga belum bisa tidur. Ia bangkit untuk membersihkan dirinya.

•••••••••••••••

"Kata mama tadi kamu pingsan?? Ditolongin sama siapa Re??"

"............."

"Kan udah aku bilangin... langsung pulang. Lain kali jangan kaya gitu lagi. "

"..........."

"Hmm"

Sambungan pun terputus. Akhir-akhir ini Rion selalu merasa khawatir pada Rea. Dia tidak tahu mengapa.

Hostium (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang