• • • •
Kelas Chaeri bubar paling akhir. Guru yang mengajar mendadak memberikan catatan tambahan untuk ujian akhir semester nanti. Kalau dipikir-pikir, waktu cepat sekali berlalu. Rasanya baru kemarin Chaeri masuk ke kelas ini, lalu duduk dengan gugup di sebelah Beomgyu. Waktu itu, ia tidak pernah mengira akan memiliki banyak momen bersama pemuda itu. Tidak, Chaeri bahkan tidak pernah memikirkan hal itu. Itu terlalu tinggi untuk bisa digapai, berbicara dengan pemuda itu saja rasanya seperti ingin mati.
Namun, yang terjadi belakangan ini benar-benar berbeda jauh dengan kehidupan normal yang Chaeri pikirkan. Siapa sangka seorang Beomgyu yang dikenal sangat membencinya itu menyimpan semua surat yang pernah ia beri? Walau sudah dalam keadaan remuk.
Siapa sangka seorang Beomgyu yang dikenal sangat membencinya itu bisa menjadi sangat peduli dan perhatian? Walau ia tidak bisa menunjukkannya secara langsung.
Siapa sangka seorang Beomgyu yang dikenal sangat membencinya itu minta ditemani saat sedang sakit? Bahkan Chaeri bisa melihat kalau Kai dan Taehyun sudah mengintip dari jendela kelasnya sejak tadi. Hanya mata dan rambut mereka yang terlihat. Pasti di luar mereka sedang melebarkan kaki atau menekuk lutut agar wajahnya tidak terlihat. Chaeri sampai geleng-geleng kepala.
Gadis itu tahu benar, pasti Beomgyu yang menyuruh mereka datang ke kelasnya. Pasti Beomgyu ingin agar Chaeri berangkat bersama dua temannya itu, bukan dengan Jaemin. Padahal tanpa perlu begitu, Chaeri juga sudah paham. Ia 'kan tidak mau membuat Jaemin kesusahan karenanya.
Dilihatnya kedua orang itu melakukan gerak-gerik yang semakin aneh. Mereka saling mencibir, saling mendorong, dan tertawa jika salah satunya jatuh. Chaeri memejamkan mata, ia sadar kalau dua pemuda itu kini menjadi pusat perhatian teman-temannya. Ia sungguh tidak kuat.
Maka, tepat setelah sang guru melewati garis pintu, Chaeri buru-buru bangkit dan menyusul keluar. Ia langsung melayangkan pandangan tidak suka pada dua pemuda yang kini juga menatapnya.
“Beomgyu menyuruh kami untuk—”
“Aku sudah tahu,” sahut Chaeri memotong ucapan Taehyun. Gadis itu menduduki kursi yang ada di dekat sana, sambil matanya sesekali melirik ke arah pintu kelas. Menatap teman-temannya yang keluar satu persatu.
Yang membuat Chaeri heran bukanlah teman-teman perempuannya yang terlihat mencuri pandang ke arah dua pemuda ini, melainkan Hueningkai yang kini menyapa satu persatu teman perempuannya dengan manis.
“Hai, Keira!”
“Oh, hai, Soojin!”
“Apa kabar, Lea?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Fanfiction☾ Ft. Choi Beomgyu of TXT ☽ ❛❛ Kau harus tetap menyukaiku, jangan pernah berhenti melakukan itu. ❜❜ ʚ start : 22.06.20 ʚ end : - © bluebellyz