Bab 19

263 60 7
                                    

halo, maaf ya kalo update nya lamaaaaa bgt :( buat yg udah lupa bisa scroll bab sebelumnya dulu ya!

happy reading 💗

• • • •

“Aku dengar tadi pagi, penjaga loker dan Choi Beomgyu bertengkar karena gadis itu!”

“Apa? Penjaga loker yang tampan itu?”

“Mereka bertengkar karena Chaeri? Itu tidak mungkin.”

“Itu mungkin saja, kau tidak lihat? Akhir-akhir ini gadis itu semakin dekat dengan Beomgyu.”

“Jadi maksudmu, Beomgyu kita menyukai gadis itu? Omong kosong!”

“Aku juga tidak yakin, tapi melihat bukti yang ada... Aku tidak bisa mengerti pemikiran Beomgyu.”

“Jadi Beomgyu benar-benar menyukai Chaeri? Tidak bisa dipercaya.”

“Jangan bilang mereka sudah berkencan?!”

Gosip itu menyebar dengan cepat, membuat Chaeri menjadi pusat perhatian hari ini. Entah di kantin, di toilet, bahkan di kelas pun gadis itu selalu menemukan bisikan yang menyebutkan namanya dan juga Beomgyu.

Hal itu membuat Chaeri ikut bertanya-tanya, apakah gosip itu benar? Tentang Beomgyu yang menyukainya. Membuat Chaeri tanpa sadar semakin memperhatikan Beomgyu, mencari bukti tentang gosip itu.

Seperti saat ini, mereka berdua sedang duduk di kelas. Beomgyu sibuk mengelap keringat di dahinya, sementara Chaeri sibuk memperhatikan dirinya. Setiap pergerakan Beomgyu berhasil membuat gadis itu terpana.

Diperhatikan secara terang-terangan seperti itu membuat Beomgyu risih, maka dari itu ia berkata tanpa menoleh, “Aku tahu aku tampan, kau tidak perlu menatapku seperti itu.”

Chaeri tentu saja tersentak kemudian meringis, aksinya barusan ketahuan.

“Kenapa kau kembali?” tanya gadis itu menyembunyikan salah tingkahnya.

Beomgyu menoleh dengan menaikkan satu alisnya. “Apa maksudmu? Ini kelasku.”

Chaeri menelan air liurnya susah payah. Bagaimanapun juga, berdekatan dengan Beomgyu seperti ini membuat jantungnya tidak baik. Apalagi rambut Beomgyu masih basah karena keringat.

“T-Tidak, maksudku... Biasanya kau sangat betah di lapangan basket,” jawab gadis itu pada akhirnya.

“Ah, itu.” Beomgyu mengeluarkan buku dari tasnya dengan asal. “Aku suka matematika, kau juga tahu itu.”

Chaeri mengangguk kecil. Ia baru ingat kalau sekarang adalah pelajaran matematika. Mungkin sebentar lagi gurunya akan masuk.

Di tengah kesibukannya menetralkan detak jantung, Chaeri mendengar lagi bisikan-bisikan itu. Arah datangnya dari meja depan sebelah kiri, dua orang yang duduk di sana menatap Chaeri dan Beomgyu dengan penasaran.

“Lihat, kan! Aku yakin mereka punya hubungan khusus!”

“Sayang sekali... Selera Beomgyu sangat jelek ternyata.”

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang