• • • •
Beomgyu memunguti gumpalan kertas yang tadi dibuka oleh Chaeri dan mengembalikannya ke dalam toples. Chaeri keluar lima menit yang lalu, tepat setelah Beomgyu menyuruhnya pergi. Beomgyu sebenarnya bersyukur karena gadis itu ingin mengerti, tapi entah kenapa, rasanya ada yang ikut hilang bersamaan dengan gadis itu pergi.
Beomgyu hanya tidak mengira kalau Chaeri akan benar-benar pergi meninggalkannya.
Lagipula kenapa Chaeri harus datang, sih? Pasti ini ulah Taehyun dan Hueningkai.
Pemuda itu kembali lagi ke kasur dan duduk bersandar pada bantal. Matanya melirik bungkusan lolipop yang isinya sudah hancur. Perlahan Beomgyu mengambilnya, lalu mengamatinya dalam diam.
Pemuda itu menghela napas. Sejujurnya, ia sendiri tidak tahu kenapa begini. Kenapa ia merasa seperti patah hati? Merasa sedih dan tidak bersemangat lagi. Beomgyu merasa kesepian, terutama di dalam hatinya.
Ia sudah memikirkan ini berhari-hari. Tentang alasan kenapa dirinya merasakan hal seperti itu, tentang dirinya yang tiba-tiba ingin menyimpan semua surat dan permen dari Chaeri. Kenapa? Beomgyu tidak bisa menemukan jawabannya.
Ketika kepalanya masih penuh dengan pemikiran tersebut, pintu kamarnya dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu. Beomgyu tidak suka hal itu, maka tanpa menoleh, ia berucap, “Taehyun, Kai, sudah kubilang ketuk pintunya dulu.”
“Maaf, aku kesulitan untuk mengetuk pintu.”
Beomgyu terbelalak mendengar suara itu. Dengan cepat ia menoleh ke asal suara, dan mendapati Chaeri yang berdiri di depan pintu sambil membawa nampan.
“Kenapa kau kembali lagi?” tanya pemuda itu dingin. Tangannya refleks melepaskan permen lolipop hingga jatuh ke kasur.
Sambil berjalan mendekat, Chaeri menjawab, “Kan sudah kubilang tadi, aku pergi untuk meminta kompres dan obat pada pelayan.”
Gadis itu meletakkan nampan di atas nakas. Di nampan itu terdapat baskom kecil berisi air, kain, segelas air, dan juga obat.
Dengan telaten, Chaeri mulai mencelupkan kain ke baskom dan memerasnya. Tanpa mengindahkan tatapan tajam dari Beomgyu.
Saat ia ingin meletakkan kain itu di dahi Beomgyu, tangannya langsung dicekal. Sakit memang, tapi Chaeri mencoba untuk tidak memberi respon.
“Sebenarnya apa maumu?” tanya Beomgyu datar.
Chaeri menghindari kontak mata dengan Beomgyu. Mata tajam Beomgyu sangat seram menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Fanfiction☾ Ft. Choi Beomgyu of TXT ☽ ❛❛ Kau harus tetap menyukaiku, jangan pernah berhenti melakukan itu. ❜❜ ʚ start : 22.06.20 ʚ end : - © bluebellyz