Bab 21

245 57 14
                                    

beneran double update kan aku, walau telat dua hari ahaha. maaf ya, soalnya lagi ada kerjaan di rl ksksks :(

kalo udah gini, kalian juga harus double kasih notif nya ya 😡

!! warning, part ini mengandung adegan 17+ dalam bentuk skinship dan juga kekerasan !!

ayo siapin permennya dulu!

happy reading <3

• • • •

“Chaeri— tunggu!” Beomgyu langsung berlari mengejar melihat Chaeri yang pergi. Pemuda itu tidak mengindahkan tatapan penasaran dari teman-teman sekelasnya yang belum mengerti apa yang terjadi.

Koridor sepi itu seakan menelan Chaeri begitu saja. Beomgyu kebingungan, ia kehilangan jejak. Namun, tiba-tiba Beomgyu mengingat perbincangannya dengan Chaeri di mobil tadi. Ia langsung tahu ke mana kakinya harus melangkah.

Dengan langkah panjangnya pemuda itu buru-buru menuju ke loker. Benar saja, di sana ada Chaeri yang sedang menatap pintu lokernya lekat-lekat. Melihat permen lolipop yang tadi ia tempel di sana, tangan Chaeri bergerak ke atas. Mengetahui maksud Chaeri yang ingin mengambil kembali lolipopnya membuat Beomgyu buru-buru menghampirinya.

Tangan pemuda itu menahan tangan Chaeri yang sudah memegang lolipop, membuat Chaeri menoleh kaget. Dilihatnya Beomgyu dengan jarak yang cukup dekat, bahkan napasnya saja bisa menyentuh pipi Chaeri.

“Apa yang ingin kau lakukan?” tanya Beomgyu sambil mencoba merebut permen yang ada di genggaman Chaeri.

“Mengambil kembali sesuatu yang tidak pantas kuberikan padamu,” jawab gadis itu datar.

“Tidak bisa, ini sudah jadi milikku. Kau sudah memberikannya untukku,” ucap Beomgyu sambil terus memaksa agar Chaeri mau melepaskan permen itu.

Namun, gadis itu tidak goyah sedikitpun. Tangan mereka sama-sama menggenggam permen itu, tapi tidak ada yang ingin mengalah. Sampai akhirnya Chaeri jengah, kemudian melemparkan permen itu ke sembarang arah.

Beomgyu melotot, menatap nanar permen yang terlempar jauh, mungkin sudah hancur sekarang.

“Chaeri, ada apa denganmu?!” Tanpa sadar Beomgyu membentak.

Namun saat ia menoleh, ia mendapati Chaeri yang sudah bersandar di pintu loker, berhadapan dengannya. Mata gadis itu berkaca-kaca, tersirat jelas rasa malu bercampur marah dari dalam sana.

“Kau bertanya ada apa denganku?” tanya Chaeri balik, sedikit tidak percaya. Jelas-jelas Beomgyu tahu bahwa Chaeri terluka. “Kau benar-benar menanyakan itu?”

Beomgyu mengacak-acak rambutnya frustrasi. “Chaeri, aku—”

“Aku benci sekali, Gyu,” potong Chaeri.

Beomgyu hanya diam, menunggu kelanjutan gadis itu.

“Aku benci, kenapa kau menolakku lagi?” Air yang menggenang di matanya sudah mau turun. “Aku benci, kenapa kau tidak bisa menyukaiku juga?”

Beomgyu masih diam.

“Aku benci sekali, terutama pada diriku yang masih terus menyukaimu!”

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang