Bab 17

475 85 31
                                    

Maaf ya baru update, hehe. Apa kabar kalian? Semoga selalu baik-baik aja, ya :D

Ada yang masih nungguin ngga? Aku ada niat mau unpublish ini sih, mau ku rombak lagi. Menurut kalian gmn?

oiya, maaf ya kl part ini berantakan bgt. aku udah lama ga nulis jadinya ya ... gitu deh :(

happy reading ! jangan lupa permennya dibawa 🍭

• • • •

“Dengar, ya, Park Chaeri. Selama jadi budakku, kau tidak boleh lagi memakai sepatu jelek ke sekolah. Tasmu harus bagus, jam tanganmu harus mahal.”

Entah sudah berapa kali Chaeri memutar kedua bola matanya, jengah dengan aturan yang dibuat Beomgyu. Belum lagi melihat tumpukan paper bag dengan logo merek terkenal di jok belakang. Sepulang dari panti asuhan tadi, Beomgyu langsung membawanya ke mal untuk berbelanja. Katanya untuk Chaeri, tapi pemuda itu yang memilih semuanya. Iya, segila itu memang Choi Beomgyu.

Chaeri sendiri bingung apa tujuannya melakukan ini. Walau semua barang itu dibayar oleh Beomgyu, Chaeri malah merasa tidak nyaman.

“Untuk apa kau melakukan semua ini?” Akhirnya Chaeri bertanya.

“Agar dunia tahu bahwa aku memperlakukanmu dengan baik. Wah, betapa beruntungnya kau memiliki majikan sepertiku.”

Chaeri menghela napas. Lagi-lagi jawaban yang menyebalkan. Chaeri jadi bertanya-tanya kenapa sekarang pemuda itu menjadi banyak bicara.

“Oh iya, satu lagi. Selama jadi budakku, kau tidak boleh pergi ke panti asuhan apalagi bertemu dengan Jaemin.”

Mendengar larangan itu, Chaeri melotot tanda protes. “Tidak bisa begitu!”

“Tentu saja bisa, aku kan majikanmu. Kau harus menuruti semua perintahku.”

“Kau majikanku, tugasmu adalah memerintahku, bukan melarangku!”

Beomgyu tampak berpikir sebelum mengambil keputusan final. “Baiklah aku ganti, kau hanya boleh ke panti asuhan dan bertemu Jaemin jika bersamaku.”

Chaeri menghela napas sambil memikirkan suatu rencana. Jika ia pergi diam-diam tidak masalah, kan?

Namun, seakan bisa membaca pikiran Chaeri, Beomgyu langsung berucap, “Jangan coba-coba kabur, tidak akan bisa. Mulai besok kau berangkat dan pulang bersamaku.”

Gadis itu hampir tersedak mendengarnya. Ada apa dengan Beomgyu sebenarnya? Kenapa sikapnya tambah aneh saja?

Pusing memikirkan hal itu, Chaeri memilih menikmati sisa perjalanannya ke sekolah dengan tidur. Setidaknya mulai besok, ia punya supir pribadi.

• • • 🍒 • • •

Beomgyu benar-benar menjemputnya.

Chaeri pikir, pemuda itu hanya bercanda kemarin. Bayangkan saja, bagaimana bisa seorang Choi Beomgyu si pangeran sekolah menjemput budaknya begini?

Gadis itu baru selesai sarapan bersama sang ayah saat mobil merah kesayangan Beomgyu yang dinamakan Ben berhenti di depan rumahnya. Padahal ayahnya sudah memanaskan taxi untuk mengantar Chaeri sekaligus bekerja. Kedua mobil yang sangat berbeda itu bersebelahan, membuat Chaeri meringis miris.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang