Bab 28

225 52 18
                                    

• • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

Chaeri bergerak gelisah di kamar Beomgyu. Sedari tadi ia hanya mondar-mandir lalu duduk, dan kembali melakukan itu lagi. Beomgyu belum kunjung kembali, sedangkan pikiran gadis itu sudah kemana-mana.

Ia sangat takut kalau Beomgyu benar-benar marah padanya dan tidak mau kembali ke kamar karena tidak ingin melihatnya.

Tapi, kenapa? Chaeri masih bingung. Ia menyusun kembali rangkaian kejadian dari ia tiba di sana sampai sekarang. Apa Beomgyu marah karena Chaeri tadi mondar-mandir di depan kamarnya dan menimbulkan suara berisik? Atau karena Chaeri terlambat datang?

Belum sempat menyelesaikan pemikirannya tentang itu, tiba-tiba saja pintu terbuka, disusul sosok Beomgyu yang langsung masuk. Pemuda itu hanya melihat Chaeri sekilas sebelum berjalan melewatinya.

Membuat Chaeri tidak tahan untuk tidak menahan tangannya. Ia butuh jawaban. Ia tidak suka Beomgyu diam begini.

“Kau marah padaku?” tanyanya langsung ke poin.

Beomgyu melirik tangan Chaeri yang memegang lengannya, kemudian melepasnya pelan. “Apa aku terlihat begitu?” tanyanya balik sambil berjalan menuju ranjang. Pemuda itu naik ke ranjang dan tiduran membelakangi Chaeri.

Sang gadis menghela napas. “Beomgyu, katakan saja apa salahku. Jangan mengabaikanku seperti itu.”

“Aku tidak mengabaikanmu.”

“Kau melakukan itu, sejak tadi.” Chaeri mendekat, berdiri tepat di samping ranjang. “Kau marah karena aku mondar-mandir di depan kamarmu dengan sepatu yang berisik, ya?” tebaknya hati-hati.

“Atau ... Karena aku terlambat datang? Beomgyu, aku terlambat karena Hueningkai. Dia tadi—”

Tiba-tiba Beomgyu berbalik dengan cepat dan segera memotong kalimat Chaeri, “Apa kau benar-benar berpikir aku marah karena itu?!”  tanyanya dengan nada kesal.

Chaeri mengerutkan kening. “Bukan, ya? Lalu karena apa?”

Beomgyu terdiam sambil mengalihkan pandangan. Membuat Chaeri sedih karena pemuda itu bahkan tidak mau menatapnya. Sebesar itukah kesalahan Chaeri?

“Beomgyu ... Maaf. Maaf kalau memang aku memiliki kesalahan lain yang mungkin tidak aku sadari, aku benar-benar—”

“Kau tidak membalas pesanku.”

Penuturan yang membuat Chaeri menganga. “A-Apa? Itu kesalahanku?”

“Hm, aku marah karena hal itu.”

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang