• • • •
Mereka berdua sampai di rumah Beomgyu dengan pakaian yang basah.
Tadi, tepat setelah Beomgyu mengatakan akan mengajak Chaeri ke rumahnya, hujan tiba-tiba turun, seakan mengerti suasana hati Beomgyu yang sedang buruk.
Walau tidak deras, tapi cukup untuk membuat mereka basah saat berlari menuju mobil.
“Hujan tidak tahu waktu!” gerutu Chaeri karena belum sempat memotret pemandangan indah tadi. Harusnya ia berfoto dulu walau hanya sekali.
“Hujan bekerja dengan baik. Setidaknya karena penampilanmu jadi jelek begini, tidak ada lagi laki-laki yang melirikmu.”
Sialan. Sebenarnya Beomgyu ini bunglon atau bagaimana, sih? Sikapnya suka sekali berubah. Baru tadi jadi manis, sekarang sudah bilang bahwa Chaeri jelek?
Begitulah kira-kira yang terjadi, berakhir dengan mereka yang kini dipayungi oleh pelayan untuk masuk ke rumah.
“Tuan Muda, tadi Nona Ryujin datang ke sini untuk mengantar kue,” ucap salah satu pelayan yang menunjukkan dua kotak kue yang dibawakan oleh Ryujin.
Mendengar nama itu disebut, Chaeri tertegun. Ah, jadi Ryujin sering ke sini juga ya?
“Hm, untuk kalian saja.”
Mendengar respon Beomgyu yang sesantai itu, berarti memang benar. Sebenarnya apa hubungan mereka sampai jadi sedekat itu?
Chaeri mungkin akan terus merenung kalau saja pelayan di depannya ini tidak tersenyum hangat padanya.
“Ah, Nona, kita bertemu lagi,” ucapnya menyapa.
Chaeri mengenalnya. Wanita paruh baya itu yang selalu mengantarnya ke kamar Beomgyu jika ia berkunjung.
“Ah, kalian sudah sering bertemu, ya.” Beomgyu mengangguk-angguk sambil menerima handuk dari pelayan lain itu untuk mengeringkan rambutnya.
“Tapi sepertinya aku belum mengenalkan kalian dengan benar.”
Pemuda itu menatap Chaeri dan sang pelayan bergantian. Kemudian dia menatap Chaeri sambil berkata, “Chaeri, dia adalah kepala pelayan di sini, yang sudah mengurusku sejak kecil. Panggil saja dia Bibi Lim.”
Setelah itu, ia beralih pada wanita yang disebut Bibi Lim itu. “Bibi, dia Chaeri, kekasihku.”
Bibi Lim tampak terkejut sambil menatap Chaeri yang wajahnya sudah semerah tomat. Wanita itu lalu terkekeh geli.
Duh, Beomgyu ini. Hobi sekali membuat dadanya berdebar. Memang pemuda itu tidak tahu dampak dari mengakui sang kekasih di hadapan orang lain? Rasanya benar-benar seperti menjadi orang paling spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence
Fanfiction☾ Ft. Choi Beomgyu of TXT ☽ ❛❛ Kau harus tetap menyukaiku, jangan pernah berhenti melakukan itu. ❜❜ ʚ start : 22.06.20 ʚ end : - © bluebellyz